Headlines News :
Home » » Massa Kasih Rusak Kantor KPUD Lembata

Massa Kasih Rusak Kantor KPUD Lembata

Written By ansel-boto.blogspot.com on Wednesday, March 16, 2011 | 2:15 PM


AKSI massa pendukung paket Kasih (Lukas Lipatama-Muhidin Isak) di kantor KPUD Lembata, Kamis (17/3/2011), sempat ricuh. Kaca kantor dan beberapa perabot di kantor KPUD rusak karena dilempar massa.

Aksi massa yang dipimpin ketua tim pemenangan Paket Kasih, Masyudin Yamin, mulai ricuh pada pukul 14.05 Wita. Massa melempar kantor KPUD Lembata dengan batu. Kaca depan kantor KPUD hancur. Laptop milik Ketua KPUD Lembata dirusak.

Empat orang terkena lemparan batu, termasuk Kapolres Lembata, AKBP Martin Johanes, S.H, yang terkena pada pipi kanan saat berusaha melindungi salah satu anggotanya. Anggota KPUD Lembata, Satria Betekeneng juga bocor pada kepalanya terkena batu. Kanit Narkoba, Bripka Doni Dominikus terkena pada tangan tangan kiri dan Kanit Intel, Brigpol Yoseph Labalekan terkena pada kaki kanan.

Kericuhan ini berlangsung sekitar lima menit. Hingga akhirnya polisi mengeluarkan tembakan peringatan. Kapolres Lembata meraih megaphone dan mengumumkan agar aksi massa dibubarkan, bila tidak, akan diambil tindakan tegas.

Disaksikan Pos Kupang ratusan massa pendemo bergerak dari kediaman Lukas Lipat Ama dan tiba di kantor KPUD Lembata pukul 12.40 Wita. Mereka membawa spanduk-spanduk yang antara lain bertuliskan; "Bubarkan KPUD Lembata karena tidak normal", "Ketua KPUD Lembata mafia politik", "Pilkada Lembata ditangguhkan".

Di depan kantor KPUD Lembata, mereka berorasi mengecam KPUD. Mereka yang berorasi antara lain Paulus Dolu, Maksi Making, dan Suban Pulo.

Puluhan anggota Polres Lembata dipimpin langsung Kapolres, juga Satuan Polisi Pamong Praja tampak siaga. Setelah berorasi, empat perwakilan massa (Masyudin Yamin, Paulus Dolu dan dua orang lagi) masuk ke dalam kantor KPUD untuk berdialog dengan anggota KPUD.

Dialog berlangsung tegang. Para wartawan dilarang meliput jalannya dialog. Namun dari luar ruangan terdengar Ketua KPUD, Wilhelmus Panda Mana Apa dan Ketua Tim Pemenangan Paket Kasih, Masyudin Yamin saling membentak dengan nada keras lantaran Yamin berbicara sambil memukul meja hingga pecah.

Pukul 14.05 Wita, empat perwakilan pendemo tampak keluar dari KPUD. Saat itu Masyudin Yamin mengatakan, "Pak Kapolres perintahkan KPUD untuk hentikan pilkada ini, kalau tidak bakar dan hancurkan. Ketika proses ini dilanjutkan maka Lembata jadi abu".

Masyudin sempat terlibat aksi saling dorong dengan petugas dan saat itulah pecah kericuhan. Massa pendemo menghujani kantor KPUD Lembata dengan lemparan batu. Polisi mengeluarkan beberapa kali tembakan peringatan. Kejadian ini berlangsung tidak lama dan akhirnya berhasil ditenangkan dan dibubarkan.

Polisi mengamankan beberapa pendemo, termasuk Masyudin Yamin yang sempat berusaha kabur dengan sepeda motor. Sementara Suban Pulo yang awalnya semangat berorasi, tidak kelihatan saat kericuhan itu.

Kapolres Martin Yohanes menggunakan megaphone mengumumkan agar aksi massa dihentikan sebelum diperintahkan untuk diambil tindakan tegas. Sementara para anggota KPUD langsung dievakuasi ke Mapolres Lembata.

Anggota KPUD Dievakuasi

Setelah aksi massa dibubarkan dan para anggota KPUD lembata dievakuasi ke Mapolres Lembata, Kapolres Lembata langsung memerintahkan agar keluarga para anggota KPUD Lembata, juga dievakuasi ke Mapolres Lembata.

Sekitar pukul 14.55 Wita, keluarga Ketua KPUD Lembata tiba di Mapolres Lembata dengan mobil polisi. Begitu pun keluarga anggota KPUD lainnya, Satria M Betekeneng.
Kapolres Martin Johanes kepada wartawan di ruang kerjanya, mengatakan, dirinya telah memerintahkan agar keluarga para anggota KPUD Lembata dievakuasi ke Mapolres Lembata.

Mengenai dirinya yang terluka akibat lemparan massa, Johanis mengatakan bahwa itu merupakan resiko tugas.

"Perlu saya sampaikan bahwa apa yang terjadi hari ini, bagi saya itu merupakan suatu resiko tugas dan konsekuensi jabatan. Bukan hal yang luar biasa. Namun dari peristiwa itu, saya bisa mengambil kesimpulan bahwa, teman-teman kita yang melakukan demo hari ini, sudah mempunyai itikad yang tidak baik karena telah mempersiapkan peralatan seperti kayu, paku dan martil. Padahal dalam surat pemberitahuan aksi mereka menulis aksi damai. Tapi ternyata itu tidak bisa dipegang, termasuk ketua tim (Masyudin Yamin) berupaya memprovokasi massanya untuk membuat hal yang anarkis," katanya.

"Sebagai Kapolres saya menyampaikan bahwa ada beberapa kali tembakan walaupun saya sudah menahan, tapi saya sendiri kena maka teman-teman mengeluarkan tembakan peringatan. Untuk sementara, beberapa penanggung jawab aksi kita tahan untuk dimintai keterangan dan kalau mereka terbukti memprovokasi massa, maka akan diproses sesuai hukum yang berlaku," jelasnya.

Ke depan, katanya, pengamanan akan ditingkatkan di kantor KPUD, Mapolres Lembata dan beberapa obyek vital lainnya. Polisi akan melakukan patroli keliling. Polres Lembata juga telah meminta tambahan pasukan sebanyak satu kompi lengkap dengan mobil dalmas, anti huru-hara dari Polda NTT yang akan tiba hari Sabtu.

Pilkada Tetap Jalan

Ketua KPUD Lembata, Wilhelmus Panda Mana Apa, di Mapolres Lembata, mengatakan, tahapan pemilu tetap jalan dan tidak dihentikan. Tidak ada hal-hal luar biasa.

"Semua elemen politik di negeri ini tidak boleh memaksakan kehendaknya untuk sebuah keinginan yakni meraup kekuasaan. Bahwa demokrasi itu harus ditegakkan tapi harus tetap pada mekanisme dan rambu yang ada," katanya.

Mengenai dugaan penyimpangan yang telah dilakukan KPUD, Mana Apa menegaskan,

"KPUD masih dalam mekanisme dan tidak ada penyimpangan. Yang ada adalah upaya pemaksaan kehendak yang dilakukan orang-perorangan tertentu. Saya mengimbau elemen politik agar lebih dewasa dalam melihat semua persoalan yang ada," tegasnya.
Sumber: Pos Kupang, 18 Maret 2011
Ket foto: Demo massa pendukung Paket Kasih di depan sekretariat KPUD Lembata, Kamis (gbr 1) dan Kapolres Lembata Marthin Johannes.
SEBARKAN ARTIKEL INI :

0 komentar:

Silahkan berkomentar

Tuliskan apa pendapatmu...!

 
Didukung : Creating Website | MFILES
Copyright © 2015. Ansel Deri - All Rights Reserved
Thanks to KORAN MIGRAN
Proudly powered by Blogger