SOPIR
mobil jabatan Bupati Lembata, Omi Wuwur kembali buat ulah. Sabtu, (29/11/2014)
saat bertemu Romo Frans Amanue di depan panti asuhan Don Bosco Lewoleba, Omi
menghardik Rm. Frans dengan kata-kata yang tidak mengenakkan.
Ditemui di rumah
pastoran Paroki Sta. Maria Baneaux Lewoleba, Rm. Amanue membenarkan kejadian ini.
Dia menuturkan, saat itu dirinya hendak bertamu ke susteran CIJ. Saat hendak
masuk ke biara, datang mobil merah bernomor polisi EB 1.
Mobil di parkir, dan terlihat Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur turun dari mobil lalu berjalan masuk ke panti asuhan. Tak lama berselang, Omi Wuwur sang sopir mobil jabatan pun ikut turun namun tidak ikut masuk bersama Bupati. Omi justru berjalan menuju ke arah Rm. Frans berdiri.
Mobil di parkir, dan terlihat Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur turun dari mobil lalu berjalan masuk ke panti asuhan. Tak lama berselang, Omi Wuwur sang sopir mobil jabatan pun ikut turun namun tidak ikut masuk bersama Bupati. Omi justru berjalan menuju ke arah Rm. Frans berdiri.
Saat berhadapan
dengan pastor berambut putih ini, Omi sang supir mobil Bupati yang sempat
menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan Lorens Wadu menghardik sang pastor
Amanue dengan kata-kata yang tidak mengenakkan.
“Dia datang ke saya lalu tanya, kau ini ka yang omong bahwa Lorens Wadu dibunuh di rumah jabatan bupati,” tutur Rm. Amanue mengutip Omi.
“Dia datang ke saya lalu tanya, kau ini ka yang omong bahwa Lorens Wadu dibunuh di rumah jabatan bupati,” tutur Rm. Amanue mengutip Omi.
Kendati Omi
menyapanya dengan kata tak sopan, namun Rm. Frans pun mencoba menanggapinya
dengan santai, “Saya bilang, ya... Tetapi saya kutip pernyataan orang. Dia lalu
bilang, tetapi ada rekaman. Saya jawab lagi, terserah ada rekaman atau tidak,
dan kalau mau omong tentang ini, mari kita omong di kantor polisi,” tangkis
Amanue santai.
Dengan ekspresi
yang tidak bersahabat, Omi lalu berbalik arah berjalan menuju mobil Bupati sambil
berkata, “pastor macam apa kau,” ujar Amanue. Setelah Omi berlalu, Amanue pun
berjalan menuju biara susteran CIJ.
Amanue
membenarkan jika dirinya pernah membuat pernyataan terkait pembunuhan Lorens Wadu, pernyataan itu merupakan pernyataan sikap tertulis yang dia bacakan dalam
acara silaturahmi dengan Kapolda NTT di Aula Hotel Palm Indah.
Pernyataan tertulis sebagaimana yang dia bacakan merupakan kutipan dari pernyataan orang. Pernyataan ini disampaikan guna meminta Kapolda NTT untuk segera mengambil alih penyelidikan berbagai kasus kriminal di Lembata.
Pernyataan tertulis sebagaimana yang dia bacakan merupakan kutipan dari pernyataan orang. Pernyataan ini disampaikan guna meminta Kapolda NTT untuk segera mengambil alih penyelidikan berbagai kasus kriminal di Lembata.
Karena itu,
tidak ada alasan bagi sang supir mobil jabatan bupati dan pernah diberitakan
melarikan diri ketika sedang diperiksa sebagai tersangka dalam kasus
pembunuhan Lorens Wadu itu untuk tersinggung. “Apa alasanya sehingga dia
tersinggung?” tanya Amanue.
Amanue juga
mengaku memahami kondisi psikologi sang supir bupati ini, karena bisa jadi
kondisi kejiwaan Omi sang supir Bupati ini sedang terganggu ketika media
memberitakan janji Kapolda NTT Endang Sujana untuk segera mengirim tim Polda
guna mengusut ulang kasus pembunuhan Lorens Wadu.
Lebih jauh
terkait kedatangan Bupati ke Panti Asuhan Don Bosco, Amanue mengaku tak tahu
persis maksud kedatangan Bupati, namun dia menduga kalau Bupati datang untuk bertemu
Uskup Larantuka Mgr. Fransikus Kopong Kung yang baru tiba dari Larantuka. (Yogi
Making)
Sumber: lewolembata.blogspot.com, 1 Desember 2014
Ket foto: Romo Frans
Amanue Pr
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!