KAPOLRI Jenderal Badrodin Haiti akan
menemui Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir untuk
berkoordinasi mengenai penanganan kasus ijazah palsu yang ditemukan akhir-akhir
ini.
"Hari ini kami
mau koordinasi. Kemarin pak Menteri masih sibuk sehingga belum sempat
koordinasi," kata Badrodin di Mabes Polri, Jakarta, Selasa.
Kapolri mengatakan,
hingga saat ini belum menerima laporan resmi soal dugaan pemalsuan ijazah
sehingga belum mengetahui bentuk pemalsuan ijazah yang terjadi.
"Belum tahu
bentuk pemalsuannya seperti apa, apa orang lain yang memalsukan atau orang
tidak kuliah di kampus dan hanya membayar saja (untuk memperoleh ijazah),"
katanya.
Sebelumnya
Menristek Dikti M. Nasir pernah mengancam akan menutup dan membubarkan
perguruan tinggi yang melakukan transaksi jual beli ijazah.
"Kepada semua
masyarakat mohon jangan melakukan transaksi jual beli ijazah. Kalau ada
perguruaan tinggi yang menjual ijazah, akan saya tutup, saya bubarkan,"
tegasnya.
Nasir mengatakan
penindakan tegas terhadap perguruan tinggi yang tidak menjalankan proses yang
benar perlu dilakukan untuk meningkatkan marwah bangsa Indonesia, pendidikan
negeri, pendidikan swasta maupun pendidikan tinggi.
"Masalah
ijazah memang perlu kita lakukan penindakan, sebab ini sudah menjadi isu
nasional. Dan kami akan melakukan inspeksi mendadak kemana dan di mana
saja," ujarnya.
Menurutnya, akibat
ulah oknum tidak bertanggung jawab di perguruan tinggi yang menjualbelikan
ijazah, nilai kompetitif pendidikan di Indonesia akan jatuh.
"Jual
ijazah oleh oknum di perguruan tinggi rentan terjadi, tapi untuk apa memiliki
ijazah tanpa mengikuti proses perkuliahan yang benar," ujarnya.
Sumber: Antaranews.com, 26 Mei 2015
Ket foto: Kapolri
Jenderal Badrodin Haiti (kiri) beserta Menteri PAN dan RB Yuddy Chrisnandi
(kanan) bertemu Menristekdikti Muhammad Nasir di Kementerian Riset Teknologi
dan Pendidikan Tinggi, di Jakarta, Selasa (26/5/15).
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!