PANGLIMA TNI Jenderal
TNI Gatot Nurmantyo mengaku sedih dengan kondisi saat ini ketika ada segelintir
orang merasa seolah mereka adalah pendiri negara.
Hal
itu diungkapkan Panglima TNI saat memberikan sambutan dalam acara peringatan
Natal dan Tahun Baru MPR-DPR-DPD RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta,
Jumat (27/1/2017) malam.
Menurut
Gatot, Presiden Joko Widodo sering mengingatkan bahwa pada situasi kompetisi
global saat ini, perbedaan justru bisa menjadi sebuah kekuatan untuk menyatukan
bangsa.
"Negara
Indonesia bukan negara teokrat, bukan negara sekuler. Indonesia adalah negara
yang agamais. Terbukti, kita sekarang sama-sama merayakan Natal. Itulah sumpah
leluhur kita, satu nusa, satu bangsa, satu bahasa, bukan satu agama," ujar
Gatot.
"Yang
menyedihkan sekarang ini, banyak orang yang sok dia membuat negara, sedangkan
pendiri negara kita tidak seperti itu," sambungnya.
Ia
mengajak semua pihak untuk sama-sama menebarkan kasih pada bangsa dan
menjunjung tinggi persatuan Indonesia.
Kepada
hadirin, Gatot mengatakan, dirinya yakin bahwa umat Kristiani juga akan
mendukung persatuan bangsa, sebab hukum utama agama Kristen adalah hukum kasih.
"Saya
yakin umat Kristiani adalah umat yang mengutamakan kasih karena hukum utamanya
adalah hukum kasih. Markus 12 ayat 28-32," kata Gatot disambut tepuk
tangan hadirin.
"Mohon
dikoreksi, Pak Pendeta. Asal saya jangan di-Ahok-kan," sambungnya yang
disusul tawa hadirin.
Sumber: Kompas.com, 28 Januari 2017
Ket foto: Panglima
TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!