PRESIDEN Filipina Rodrigo Duterte,
memiliki empat anak. Dari keempatnya, Sebastian adalah yang paling berbeda.
Lain dengan dua kakaknya
yang menjadi politikus di Kota Davao, Sebastian yang memiliki nama julukan
'Baste' memilih menekuni hobinya sebagai peselancar.
Sebagaimana tampak
di media sosial, pria berusia 29 tahun itu kerap memamerkan foto-fotonya yang
sedang mengarungi ombak atau memoles papan luncur.Aksi-aksinya
langsung menjadi sorotan penggemarnya, yang sebagian besar perempuan.
Kemudian, ketimbang
mengincar jabatan politik, dia meluncurkan 'reality show' bertema perjalanan
dengan judul "Lakbai"—yang berarti melancong dalam bahasa Tagalog.
Acara di jaringan
televisi Filipina itu, menurut para produsernya, akan menyiarkan segala tentang
kesenangan dan petualangan.
"Ini adalah reality show petualangan yang bersahaja bagi kalangan yang suka dengan alam dan tantangan," ujar Mellannie Yazon-Tolentino, Kepala Bidang Konten dan Program di TV5.
Menurut dia, Baste
dipilih memandu serial delapan bagian itu karena dia memiliki daya tarik
sekaligus mewakili pasar kaum millennial di Filipina.
"Dia akan
meleburkan dirinya ke dalam budaya-budaya berbeda dan bertemu orang-orang dari
tempat terpencil," kata Yazon-Tolentino.
Omongan ayah
Saat Duterte
menjadi Presiden Filipina, tidak banyak yang diketahui tentang Baste sampai
Duterte sendiri yang berbicara.
"Putra bungsu
saya brengsek," kata Duterte dalam sebuah acara yang mempromosikan program
pajak pemerintah.
Dia menyebut Baste mempunyai gaya hidup seperti seorang playboy dan tidak punya waktu untuk dua anaknya.
Duterte mengaku
tidak mempunyai kesulitan jika berurusan dengan anak-anaknya yang lain. Dari istri
pertamanya, Duterte dikaruniai tiga anak: Paolo (41); Sara (38), dan Sebastian.
Duterte juga
mempunya putri berusia 13 tahun bernama Veronica —atau Kitty— dari pasangannya
saat ini, mantan putri kecantikan Filipina, Cielito "Honeylet"
Avancena.
Sebagai seorang
pemimpin negara, Duterte kerap digambarkan sebagai seseorang dengan gaya bicara
ceplas-ceplos dan bertangan besi.
Gayanya tersebut
disikapi dengan waspada oleh berbagai kelompok HAM dan negara-negara asing,
namun di sisi lain dia disukai pendukungnya.
Sebagai seorang
ayah, menurut sejumlah pengamat politik, gaya Duterte tidak beda jauh. Dia
kerap mengolok-olok anak-anaknya di depan umum, seperti ketika menyebut
putrinya, Sara, sebagai 'ratu drama' karena mengaku diperkosa. Dia juga berkata
tak akan segan membunuh mereka jika ada yang terlibat narkoba.
Tukang cerita yang
hebat
Joseph Franco,
peneliti dari lembaga S Rajatnam School of International Studies, menggambarkan
gaya Duterte sebagai orangtua adalah "Macan Asia bercampur karakter Latino
yang macho agar anak-anaknya menghormati orangtua."
"Hubungan
Duterte dan Sebastian lebih renggang ketimbang dengan saudara-saudaranya yang
terjun ke politik," kata Franco.
Namun, sambungnya,
Duterte menutupi itu dengan berperan sebagai tukang cerita yang hebat.
"Ayah yang
mendorong perilaku yang baik terhadap anak yang menyimpang, bagus untuk
mata," kata Franco.
"Tiada yang
lebih baik selain menciptakan narasi soal kehidupan manusia untuk membuat otak
di balik peperangan terhadap narkoba lebih humanis," kata Franco lagi.
Tidak seperti ayah
dan kakak-kakaknya yang menekuni ilmu hukum, Sebastian memilih ilmu politik.
Meski tidak pernah
mengutarakan berminat terjun ke politik, dia mengaku kepada pembawa acara
televisi, Luchi Cruz-Valdes, bahwa dia "tidak menutup pintu" terhadap
karier politik.
"Dia bicara
dengan saya dan dia merasa terlalu banyak politik di keluarganya saat
ini," ujar Cruz-Valdes seraya tertawa. Baste, menurut
Cruz-Valdes, adalah orang yang "sangat menawan dan bersahaja".
"Semua orang
di studio mengira dia akan lebih banyak diam. Nyatanya dia sangat blak-blakan
dan sangat menyegarkan untuk diwawancara sehingga dia membuat kami kaget,"
kata Cruz-Valdes.
"Sejujurnya,
alasan satu-satunya Sebastian sangat populer adalah karena dia putra presiden
kami," tambahnya.
Wartawan di Davao,
Stella Estremera, sepakat bahwa keengganan Baste menjadi 'putra presiden'
membuatnya semakin disayang publik.
"Bahkan ketika
ayahnya masih menjadi wali kota Davao, dia memilih menjauh dari sorotan publik.
Dia hanya ingin menjadi Sebastian," tutur Estremera.
Sebastian Duterte
mungkin tidak menduduki jabatan politik apapun untuk saat ini. Namun, sorotan
publik dapat dia manfaatkan di bidang hiburan.
Akun Facebook dan
Instagram Sebastian telah menarik 463.000 pengikut. Ada pula puluhan klub
penggemar sang putra presiden.
"Dunia hiburan
dan politik di Filipina selamanya terkait. Banyak aktor terjun ke politik dan
beberapa politikus menikahi selebritas, sehingga popularitas Sebastian sama
sekali tidak aneh," kata Dolly Anne Carvajal, kolumnis di Manila.
Ucapan Carvajal
mengemuka ketika majalah-majalah Filipina yang menampilkan Sebastian di
sampulnya menikmati penjualan pesat. "Dia juga
menyukai banyak perempuan jadi dalam konteks itu dia mirip ayahnya."
Sumber: Kompas.com, 21 Mei 2017
Ket foto: Presiden Filipina Rodrigo Duterte dan
putranya, Sebastian 'Baste' Duterte.
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!