Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Amanat Nasional Marwoto Mitrohardjono, Minggu (3/1) sekitar pukul 15.30, meninggal dunia di Rumah Sakit Metropolitan Medical Center, Jakarta.
Marwoto yang lahir di Klaten, Jawa Tengah, 23 Juni 1944, itu tutup usia akibat sakit jantung yang dideritanya. Dia meninggalkan seorang istri, Nurul Leily, dan empat anak.
Rencananya, Senin ini jenazah Marwoto akan disemayamkan di Gedung Nusantara DPR. Upacara penghormatan terakhir diadakan sekitar pukul 11.00 oleh semua anggota Dewan seusai Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang DPR.
Selanjutnya, jenazah Marwoto akan dishalatkan di Masjid Baiturrahman DPR pada pukul 12.00, dan pukul 13.00 diberangkatkan ke pemakaman San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat.
Ketua DPR Marzuki Alie (Partai Demokrat) dan Wakil Ketua DPR Pramono Anung dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yang dihubungi semalam, mengaku terkejut mendengar berita duka itu.
Semenjak bersama-sama menjadi pimpinan DPR mulai 1 Oktober 2009, Marzuki menilai, Marwoto sebagai mitra kerja yang luar biasa baik, penuh tanggung jawab, konsisten, komunikatif, dan menyenangkan.
”Ini bentuk kasih Tuhan kepada beliau, wafat dalam khusnul khotimah. Semoga Beliau diterima di sisi-Nya yang paling baik dan keluarga diberikan kesabaran dan kekuatan,” katanya.
Pramono Anung pun menilai Marwoto sebagai politisi yang rendah hati dan penuh disiplin. ”Beliau itu humble, sederhana, rendah hati, tidak neko-neko. Orangnya disiplin. Kalau rapat pasti datang lebih dahulu. Beliau juga paling tua di antara pimpinan DPR, tetapi pendengar paling baik,” ujarnya.
Dalam Partai Amanat Nasional (PAN), Marwoto bersama dengan Dradjad Wibowo dan Tjatur Sapto Edy dikenal sebagai orang dekat Amien Rais. Amien sering memanggil ketiganya sebagai ”Trio Bimbo”. Dradjad dan Tjatur pula yang mendorong Amien menempatkan Marwoto di posisi Wakil Ketua DPR.
Menurut Dradjad, prestasi besar dari Marwoto adalah menyelamatkan uang negara hingga Rp 18 triliun karena bisa mengungkap kelebihan pembayaran dari pemerintah untuk biaya depresiasi ke Pertamina. Marwoto di Panitia Anggaran dikenal amat teliti karena berlatang belakang akuntan.
”Pak Marwoto juga pekerja keras di bidang politik dan bukan tipe orang yang mengejar-ngejar kedudukan. Meski beberapa kali mendapat kesempatan untuk duduk di pimpinan komisi karena dianggap pantas, karena ada anak muda yang menginginkan, dia mempersilakan,” tutur Dradjad.
Pada Pemilu 2009, Marwoto mewakili PAN di Daerah Pemilihan Jawa Tengah V. (sut)
Sumber: Kompas, 4 Januari 2010.
Foto: Almahrum Marwoto Mitrohardjono.
Foto: Almahrum Marwoto Mitrohardjono.
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!