Lembaga New7Wonders memutuskan untuk mempertahankan Pulau Komodo sebagai salah satu finalis tujuh keajaiban dunia. Kabar itu dilansir Bernard Weber, pendiri New7Wonders dalam situs lembaga itu, Selasa 8 Februari 2011.
Namun hal itu harus dibayar dengan putusan New7Wonders yang tidak menyertakan Kementerian Budaya dan Pariwisata sebagai panitia penyelenggara penganugerahan Pulau Komodo sebagai salah satu keajaiban dunia.
Bernard Weber mengatakan, keputusan mempertahankan Pulau Komodo, setelah melihat dukungan penuh dari berbagai pihak atas keikutsertaan pulau yang terletak di Nusa Tenggara Timur itu.
Dukungan itu diterima New7Wonders, setelah beberapa waktu lalu Kementerian Budaya dan Pariwisata menyatakan menolak berpartisipasi lebih lanjut dalam kompetisi, karena diminta menyetor dana fee yang nilainya tergolong tinggi.
"Bagi lembaga voting terbesar dunia seperti New7Wonders, dukungan tersebut sangatlah penting. Dan dengan ketidak ikutsertaan Kementerian Budaya dan Pariwisata, voting untuk Komodo bisa kembali dibuka,"kata Bernard.
Dikatakan Bernard, sebenarnya ia berharap Kementerian Budaya dan Pariwisata Indonesia mau kooperatif dengan pihaknya, serta menghargai dipilihnya Jakarta sebagai tuan rumah pemberian penghargaan tujuh keajaiban dunia yang rencananya digelar 11 November 2011.
"Seharusnya Kementerian mendukung kami, dan menghormati kontrak resmi yang pernah dibuat New7Wonders dengan pemerintah Indonesia pada Desember 2010," ucapnya.
Karena itu Bernard menyayangkan pemerintah Indonesia yang tidak kooperatif, dan menggunakan alasan finansial untuk menutupi tanggung jawab moral dan tugas yang seharusnya mereka penuhi.
"Menurut saya, dengan sikap yang seperti itu, pemerintah Indonesia sama saja mengurangi kesempatan mereka untuk menjadi tuan rumah event besar lainnya, seperti Olimpiade dan Piala Dunia," kata Bernard.
Sumber: Tempo Interaktif, 8 Februari 2011
Ket foto: Varanus Komodoensis
Ket foto: Varanus Komodoensis
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!