Komodo yang kini tengah menjadi primadona dan incaran wisatawan mancanegara merupakan asset kebanggaan NTT. Ini mesti dikelola dengan baik agar jangan sampai menjadi aset pariwisata propinsi lain. Aspek konektifitas harus menjadi perhatian serius sehingga Komodo memberi mamfaat untuk NTT secara keseluruhan.
Hal ini disampaikan
Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, S.T kepada wartawan di Bandara El Tari
Kupang, saat hendak menuju Labuan Bajo untuk mengikuti acara puncak Sail
Komodo, Kamis (12/9/2013).
Dijelaskannya,
aspek pengelolaan Komodo sebagai aset pariwisata NTT, adalah dengan menggelar
even-even penunjang lainnya di kabupaten lain. Dengan begitu, bisa memberi
dampak bagi daerah yang bukan memiliki habitat Komodo.
Selain itu, perlu
diperhatikan aspek konektifitasnya agar jangan sampai ada penerbangan dari luar
langsung ke Labuan Bajo yang bisa menjadikan komodo sebagai aset pariwisata
daerah lain.
"Jangan sampai
komodo jadi aset pariwisatanya Bali. Makanya secara regional NTT harus
memikirkan ini dengan melakukan konectifiti. Secara nasional kita semua dorong
Komodo tapi secara regional kita harus dorong yang lain, supaya setelah Sail
Komodo ini jangan sampai orang Bali yang dapat lebih banyak manfaat,"
ujarnya.
Bupati Sunur
mengungkapkan, hingga saat menjelang acara puncak Sail Komodo, masih ada daerah
lain di NTT yang merasa kurang memiliki komodo. Karena itu, perlu ada even-even
penunjang lainnya sehingga Komodo merupakan produk utama dalam mempromosikan
tempat pariwisata lain di daerah-daerah seluruh NTT.
"Ada daerah
yang merasa kurang memiliki komodo karena tidak merasakan manfaatnya. Misalkan
Lembata dapat apa? Lalu What next setelah Sail Komodo?" tukasnya.
Karena itu,
demikian Bupati Sunur, dalam waktu dekat akan digelar even rally wisata bahari
selama empat hari Lembata. "Rally wisata bahari ini untuk menggiatkan
pariwisata Lembata yang akan digelar Oktober mendatang," katanya.
Lebih lanjut,
Bupati Sunur mengatakan, Lembata kaya akan potensi pariwisata dan sebagai
kepala daerah, ia telah mulai menggerakkan sektor pariwisata sejak awal
kepemimpinannya.
"Objek wisata
di Lembata sangat banyak dan bisa menunjang Komodo. Ada tradisi perburuan ikan
paus, budaya rohani (jalan salib) pada bulan Mei dan Oktober yang bisa
dipadukan dengan prosesi Semana Santa di Larantuka. Juga ada sauna alam dan
masih banyak lagi," tukasnya.
Sumber: Poskupang.com,
13 September 2013
Ket foto: Bupati
Lembata Eliaser Yentji Sunur

0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!