Headlines News :
Home » , » Tokoh Lembata Ungkap Informasi Pembunuhan

Tokoh Lembata Ungkap Informasi Pembunuhan

Written By ansel-boto.blogspot.com on Tuesday, October 01, 2013 | 9:26 PM


Pengungkapan kasus pembunuhan berencana dengan korban mantan Kepala Dinas Perhubungan, Telekomunikasi dan Informatika Kabupaten Lembata, Lorens Wadu kian menegangkan. Setelah berhasil menangkap Dion Wadu, salah satu anak kandung korban, Polisi diminta segera meringkus salah satu oknum anggotanya.

Permintaan untuk segera menciduk oknum anggota Polres Lembata ini terungkap dalam pertemuan para tokoh masyarakat Lembata dengan Kapolres Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Wresni Haryadi Satya Nugroho, ST di Aula Markas Polres Lembata, Kamis (26/9).

Kehadapan Kapolres yang belum lama mengabdi di Lembata, seorang tokoh yang juga pensiunan PNS menyampaikan informasi terkait dugaan keterlibatan oknum polisi. Menurutnya, informasi ini diperoleh langsung dari salah satu pelaku, yang disampaikan kepada dirinya beberapa hari sebelum diciduk polisi.

“Tanggal 1 Juni 2013 saya bertemu dengan tersangka Nani (YLR-red) di depan Kantor Pos Lewoleba. Dia cerita ke saya bahwa, yang menghabisi kakak Oleng itu mereka banyak orang. Yang pukul korban pertama adalah seorang polisi, tutur Alo Tapun, mengulang pernyataan tersangka YLR.

Pensiunan yang pernah menjabat sebagai Lurah di Kelurahan Lewoleba ini menuturkan, Nani alias YLR kepada dirinya mengatakan, ketika hendak dihabisi, korban sedang menggayung air panas yang akan digunakan untuk mandi, saat itulah oknum polisi menghujam pukulan, akibatnya, tangan sang polisi terkena siraman air panas.

Informasi terkait keterlibatan aparat yang didengar langsung dari salah satu pelaku, telah dia sampaikan kepada polisi, ketika AKBP Marthen Johannis masih menjabat sebagai Kapolres Lembata, jelas Alo Tapun lagi.

Tak beda dengan Alo, tokoh lainnya Andreas Kilok yang hadir dalam pertemuan itu juga ikut menyampaikan informasi. Menurut Kilok, informasi yang didengar langsung dari tersangka yang tak lain adalah adik kandung korban itu, sudah dia sampaikan kepada Kasat Serse, Jerry Simson Pulung, sayang informasi berharga ini tak juga ditindak lanjuti.

“Kalau saya, dengar langsung dari tersangka Vinsen Wadu. Waktu itu dia bilang ke saya kalau kakaknya meninggal kerena ada hubungan dengan Politik. Saya sudah sampaikan ke Kasat Serse, saat mendatangi saya, tapi sampai sekarang saya tidak tahu tindaklanjutnya seperti apa,” ujar Ande Kilok.

Terjebak Isu

Para tokoh dalam kesempatan itu, menyampaikan kekesalan mereka. tidak saja kepada polisi karena dinilai lamban menangani kasus. Puluhan sepuh Lembata ini pun menyatakan kekesalan mereka kepada Bupati Lembata. tokoh yang rata-rata mantan politisi dan pensiunan PNS ini mengaku kesal kepada Bupati Lembata.

Di hadapan Kapolres dan jajarannya para sepuh ini menilai, Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur telah terjebak dalam permainan isu, karena ikut mengklarifikasi isu tentang kematian Lorens Wadu. Padahal isu-isu liar itu berasal dari sumber yang tak jelas.

“Pak Kapolres, yang kami sayangkan juga adalah Bupati Lembata yang ikut memberi klarifikasi terkait kematian almahrum Lorens Wadu, padahal apa yang diklarifikasi Bupati itu adalah isu yang sengaja disebar melalui SMS oleh orang yang tidak bertanggung jawab,” kata mantan penjabat Bupati Lembata Petrus Boliona Keraf.

Dia mengatakan sebagai Bupati, mestinya Eliaser Yentji Sunur tidak perlu menanggapi isu, apalagi isu tak bertuan. “Etika pemerintahan, seorang pimpinan tidak boleh menanggapai isu, apalagi datang dari orang yang tidak bertanggungjawab,” lanjut Boliona.

Kelambanan dalam penuntasan kasus ini kata para tokoh dapat menyebabkan keresahan masyarakat, oleh karenannya mereka meminta Kapolres AKBP Wresni, untuk segera menuntaskan kasus dan menangkap dalang dan pelaku lainnya yang mereka duga masih berkeliaran bebas di Lembata.

“Kami minta supaya pak Kapolres segera tuntaskan kasus ini, tangkap siapun yang berada dibalik pembunuhan ini. Jangan takut kami semua mendukung pak Kapolres. Kami juga siap, kapan saja bapak membutuhkan kami, kami dengan senang hati membantu,” kata Boliona mewakili peserta lainnya.

Segera Tindak Lanjuti

Terkait informasi dan permintaan puluhan tokoh lembata, Kapolres AKBP Wresni, berjanji untuk mendalami dan menindaklanjuti informasi yang disampaikan para tokoh dalam pertemuan itu.

“Saya mohon waktu dari bapak-bapak sekalian untuk mendalami semua informasi yang disampaikan, dan akan menindaklanjuti secepat mungkin untuk membuktikan keseriusan kami dalam menanganani kasus pelanggaran hukum di Lembata,” kata Kapolres, menanggapi permintaan para tokoh.

Kapolres diakhir pertemuan dengan para tokoh mengatakan, Polisi tidak akan menjalan tugas sebagai pengayom dan pelindung masyarakat, jika tidak didukung oleh masyarakat. Oleh karenannya dia berharap, kerjasama antar Polisi dan masyarakat yang terbangun melalui para tokoh masyarakat ini terus berjalan, demi penegakan hukum di Lembata.

Pantaun FBC, hadir mendamping Kapolres, Wakapolres bersama beberapa perwira di Polres Lembata. pertemuan berlangsung dari jam 13.00 wita dan berakhir pukul 14.30 Wita.
Sumber: floresbangkit.com, 1 Oktober 2013.
Ket foto: Kapolres Lembata Wresni Haryadi Satya Nugroho
SEBARKAN ARTIKEL INI :

0 komentar:

Silahkan berkomentar

Tuliskan apa pendapatmu...!

 
Didukung : Creating Website | MFILES
Copyright © 2015. Ansel Deri - All Rights Reserved
Thanks to KORAN MIGRAN
Proudly powered by Blogger