Headlines News :
Home » » Ketika Guru Honorer Menangis di Hadapan Bupati Lembata

Ketika Guru Honorer Menangis di Hadapan Bupati Lembata

Written By ansel-boto.blogspot.com on Saturday, July 05, 2014 | 10:44 PM

Guru-guru yang masuk dalam honorer kategori dua (K2) menangis di hadapan Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, S.T dan Sekretaris Daerah (Sekda) Lembata, Drs. Petrus Toda Atawolo, M.Si, Rabu (2/7/2014).

Mereka menangis lantaran tak kuasa menahan gejolak hati atas nasib mereka yang tak menentu dalam tes penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun 2014.

"Kami ini sudah lama mengabdi di sekolah swasta, tapi sampai sekarang nasib kami tidak menentu. Kami sudah tes CPNS dan lulus, tapi nasib kami juga belum pasti. Ini yang membuat kami seperti ini," tutur salah seorang guru, dibenarkan guru lainnya ketika ditemui Pos Kupang (Tribunnews.com Network) di Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Lembata, Rabu (2/7/2014) siang.

Saat itu guru-guru tersebut tak banyak bicara. Mungkin karena mereka sudah mengungkapkan panjang lebar ketika berdialog dengan Bupati Eliaser Yentji Sunur, S.T dan Sekda Lembata, Drs. Petrus Toda Atawolo, M.Si, menyangkut kejelasan nasib mereka.

Di antara guru-guru itu, salah satunya, yakni Maria Uruk, ternyata sedang menangis. Air matanya terus mengalir membasahi pipi. Berulang kali ia mengusapnya, namun derai air matanya tak juga berhenti. Hanya sepotong kalimat yang sempat diucapkannya tatkala diajak bercerita soal perjuangannya bersama sesama guru lain untuk meraih haknya sebagai PNS di Kabupaten Lembata.

"Kami ini sudah lama mengabdi di sekolah swasta," ujarnya sambil berlalu pergi. Ia berjalan menuju teman-teman gurunya yang sudah berkumpul di bawah lopo, persis di depan Rumah Jabatan Bupati Lembata.

Maria Uruk merupakan salah seorang guru yang datang ke rumah jabatan bupati tersebut. Ia bersama guru-guru lainnya di bawah koordinasi Forum 384, berjuang mendapatkan kejelasan nasib mereka menjadi PNS di daerah tersebut.

Demikian sekilas suasana yang direkam Pos Kupang saat pertemuan antara guru-guru terutama yang lulus tes, namun administrasinya bermasalah, dengan Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, S.T, yang didampingi Sekda Lembata, Petrus Toda Atawolo, M.Si, Asisten I dan Asisten III, serta Kepala BKD Lembata, Thomas Tip Des.

Dalam dialog tersebut, Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lembata sejatinya berusaha memenuhi harapan semua komponen di daerah ini. Ketika pendaftaran peserta tes penerimaan CPNS dibuka, pemerintah memberi ruang sebesar-besarnya kepada semua orang untuk mendaftar. Dan, tercatat 866 orang yang mendaftarkan diri untuk mengadu nasib.

Saat pengumuman hasil ujian, lanjut Bupati Sunur, 384 peserta dinyatakan lulus tes. Sementara yang lainnya gagal. Pemerintah tentu gembira karena banyak peserta berkompetensi baik. Lulus tes CPNS berarti kemampuan intelektualnya bagus, sebab kelulusan itu murni dari hasil ujian.

"Kalian mesti bangga karena lulus dalam tes CPNS. Bangga, karena hasil ujian itu bagus. Nilai yang kalian peroleh di atas rata-rata. Makanya pemerintah juga berusaha membantu walau pun itu harus disesuaikan dengan regulasi-regulasi yang terus dikeluarkan pemerintah pusat," ujarnya.
Sumber: Tribunnews.com, 4 Juli 2014.
Ket foto: Bupati Eliaser Yentji Sunur
SEBARKAN ARTIKEL INI :

0 komentar:

Silahkan berkomentar

Tuliskan apa pendapatmu...!

 
Didukung : Creating Website | MFILES
Copyright © 2015. Ansel Deri - All Rights Reserved
Thanks to KORAN MIGRAN
Proudly powered by Blogger