Guru-guru yang
masuk dalam honorer kategori dua (K2) menangis di hadapan Bupati Lembata,
Eliaser Yentji Sunur, S.T dan Sekretaris Daerah (Sekda) Lembata, Drs. Petrus
Toda Atawolo, M.Si, Rabu (2/7/2014).
Mereka menangis
lantaran tak kuasa menahan gejolak hati atas nasib mereka yang tak menentu
dalam tes penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun 2014.
"Kami ini
sudah lama mengabdi di sekolah swasta, tapi sampai sekarang nasib kami tidak
menentu. Kami sudah tes CPNS dan lulus, tapi nasib kami juga belum pasti. Ini
yang membuat kami seperti ini," tutur salah seorang guru, dibenarkan guru
lainnya ketika ditemui Pos Kupang (Tribunnews.com Network) di Rumah Jabatan
(Rujab) Bupati Lembata, Rabu (2/7/2014) siang.
Saat itu guru-guru
tersebut tak banyak bicara. Mungkin karena mereka sudah mengungkapkan panjang
lebar ketika berdialog dengan Bupati Eliaser Yentji Sunur, S.T dan Sekda
Lembata, Drs. Petrus Toda Atawolo, M.Si, menyangkut kejelasan nasib mereka.
Di antara guru-guru
itu, salah satunya, yakni Maria Uruk, ternyata sedang menangis. Air matanya
terus mengalir membasahi pipi. Berulang kali ia mengusapnya, namun derai air
matanya tak juga berhenti. Hanya sepotong kalimat yang sempat diucapkannya
tatkala diajak bercerita soal perjuangannya bersama sesama guru lain untuk
meraih haknya sebagai PNS di Kabupaten Lembata.
"Kami ini
sudah lama mengabdi di sekolah swasta," ujarnya sambil berlalu pergi. Ia
berjalan menuju teman-teman gurunya yang sudah berkumpul di bawah lopo, persis
di depan Rumah Jabatan Bupati Lembata.
Maria Uruk
merupakan salah seorang guru yang datang ke rumah jabatan bupati tersebut. Ia
bersama guru-guru lainnya di bawah koordinasi Forum 384, berjuang mendapatkan
kejelasan nasib mereka menjadi PNS di daerah tersebut.
Demikian sekilas
suasana yang direkam Pos Kupang saat pertemuan antara guru-guru terutama yang
lulus tes, namun administrasinya bermasalah, dengan Bupati Lembata, Eliaser
Yentji Sunur, S.T, yang didampingi Sekda Lembata, Petrus Toda Atawolo, M.Si,
Asisten I dan Asisten III, serta Kepala BKD Lembata, Thomas Tip Des.
Dalam dialog
tersebut, Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, mengatakan, Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Lembata sejatinya berusaha memenuhi harapan semua komponen
di daerah ini. Ketika pendaftaran peserta tes penerimaan CPNS dibuka,
pemerintah memberi ruang sebesar-besarnya kepada semua orang untuk mendaftar.
Dan, tercatat 866 orang yang mendaftarkan diri untuk mengadu nasib.
Saat pengumuman
hasil ujian, lanjut Bupati Sunur, 384 peserta dinyatakan lulus tes. Sementara
yang lainnya gagal. Pemerintah tentu gembira karena banyak peserta
berkompetensi baik. Lulus tes CPNS berarti kemampuan intelektualnya bagus,
sebab kelulusan itu murni dari hasil ujian.
"Kalian mesti
bangga karena lulus dalam tes CPNS. Bangga, karena hasil ujian itu bagus. Nilai
yang kalian peroleh di atas rata-rata. Makanya pemerintah juga berusaha
membantu walau pun itu harus disesuaikan dengan regulasi-regulasi yang terus
dikeluarkan pemerintah pusat," ujarnya.
Sumber: Tribunnews.com,
4 Juli 2014.
Ket foto: Bupati
Eliaser Yentji Sunur
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!