Presiden Joko
Widodo disebut sudah mendapat laporan soal dugaan penembakan warga sipil oleh
aparat kepolisian di Enarotali, Kabupaten Paniai, Papua. Hingga Senin
(8/12/2014) malam, kepolisian masih melakukan verifikasi tentang jumlah korban
dalam insiden tersebut.
"Sudah,
Kapolri lapor langsung ke presiden. Beliau (Jokowi) hanya minta disesuaikan saja,
karena beliau tahu medannya ini sangat sulit dijangkau," ujar Menteri
Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno saat dihubungi,
Senin (8/12/2014) malam.
Tedjo mengatakan
lokasi penembakan di Enarotali ini juga menjadi sebab hingga sekarang informasi
yang dimiliki Pemerintah soal insiden tersebut masih simpang siur. Dia
mengatakan informasi terakhir yang didapat adalah 4 warga sipil tewas.
Menurut Tedjo,
penembakan ini diduga berawal dari aksi massa yang melawan aparat. "Aparat
membela diri, sudah diberikan peringatan, tapi akhirnya ada korban," ujar
dia.
Mantan Kepala Staf
TNI Angkatan Laut itu menuturkan Wakil Kepala Polda Papua dan perwakilan TNI
Angkatan Darat sudah menuju ke lokasi tersebut. Diperkirakan mereka tiba di
Enarotali pada Selasa (9/12/2014).
Sebelumnya, Dewan
Adat Paniai, John Gobay mengatakan, kerusuhan ini disebabkan aksi penembakan
lima warga sipil oleh aparat TNI-Polri di Lapangan Karel Gobai, Kampung Madi,
Distrik Paniai Timur, Enarotali, Senin.
Menurut John, lima
warga yang tewas itu sebelumnya berniat menuntut klarifikasi atas kasus
penganiayaan warga oleh dua orang yang diduga adalah aparat pada Minggu
(7/12/2014) malam.
John Gobay
menjelaskan, insiden itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIT, ketika ratusan warga
dari Kampung Ipakije berkumpul di Lapangan Karel Gobai. Suasana memanas, ujar
dia, ketika massa membakar mobil Fortuner yang dipakai dua orang yang diduga
sebagai pelaku penganiayaan.
Usai pembakaran
mobil tersebut, massa kembali ke lapangan sembari melakukan waita, tarian
perang. Aparat TNI-Polri yang berkumpul di Mapolsek Paniai Timur berusaha
membubarkan massa tetapi justru massa bertambah banyak dan masih terus
melakukan waita.
“Aparat kemudian
melepaskan tembakan yang mengakibatkan 4 warga meninggal di tempat, dan puluhan
orang lainnya luka-luka. Lima orang yang meninggal yakni Habakuk Degei, Neles
Gobay, Bertus Gobai, Saday Yeimo dan Apinus Gobai,” sebut John Gobay.
Sumber: Kompas.com,
9 Desember 2014
Ket foto: Presiden Joko Widodo

0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!