PERDANA Menteri Israel
Benjamin Netanyahu mengecam pemungutan suara yang dilakukan Perserikatan
Bangsa-Bangsa pada Kamis (21/12/2017) yang menolak keputusan pengakuan AS atas
Yerusalem.
Namun, Netanyahu
melihat tetap ada hal positif dari sesi pemungutan suara atas rancangan
resolusi oleh Majelis Umum PBB tersebut.
Hal positif
tersebut adalah berkaitan dengan jumlah negara yang memutuskan menolak resolusi
tersebut.
"Israel
benar-benar menolak resolusi PBB yang tidak masuk akal ini. Yerusalem adalah
ibu kota kami sejak dulu dan akan selalu demikian," kata Netanyahu dalam
video yang diunggah juru bicaranya.
"Namun, saya
tetap mengapresiasi kenyataan bahwa negara yang menolak berpartisipasi dalam
panggung sandiwara yang tak jelas ini semakin bertambah," lanjutnya.
Dikutip dari AFP,
dalam pemungutan suara yang dilakukan 193 negara anggota dalam Majelis Umum
PBB, ada sembilan negara yang menentang rancangan resolusi terkait Yerusalem.
Selain AS dan
Israel, ada tujuh negara lain, yakni Guatemala, Honduras, Togo, Mikronesia,
Nauru, Palau, dan Kepulauan Marshall, yang memilih menolak rancangan resolusi.
Selain itu, 35
negara, di antaranya Argentina, Australia, Kanada, Kroasia, Ceko, Hongaria,
Latvia, Meksiko, Filipina, Rumania, dan Rwanda, memutuskan abstain. Fakta ini
dilihat sebagai hal yang positif oleh Netanyahu.
Pada kesempatan
itu, Netanyahu juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada AS, terutama
Presiden Trump dan Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley, yang terus mendukung
Israel.
Sumber: Kompas.com, 22 Desember 2017
Ket foto: Benjamin Netanyahu
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!