Sebelum terpilih jadi Presiden Paraguay setahun lalu, Fernando Lugo Mendez seorang uskup. Namun, rezim yang korup mendorong Uskup mencalonkan diri jadi presiden. Pilihan rakyat jatuh pada tangan Bapa Uskup (kini status Uskup sudah tanggal) sehingga ia dilantik jadi presiden.
Namun, setelah setahun menjadi orang nomor satu di Paraguay, Presiden Lugo menghadapi kasus yang tak sedap: skandal seks. Tiga perempuan (seksi, tentunya): Viviana Carrillo (26), Benigna Leguizamon, (26) dan Damiaa Moran, (39) berada di balik skandal itu.
Carrillo memiliki seorang anak hasil hubungan dengan Lugo. Sedangkan, Benigna memiliki seorang anak berusia 6 tahun, dan Moran pun memiliki seorang putra: Juan Pablo (16 tahun) hasil hubungan gelapnya dengan Lugo.
Tiga perempuan mengaku pernah memiliki anak hasil hubungan gelap dengan Lugo tatkala beliau masih menyandang predikat uskup.
Pengakuan ketiga gadis itu pun tak pernah dibantah. Lugo, sebagaimana dirilis The Guardian edisi Jumat 24 Juli 2000, berterus terang memiliki anak sebagaimana diakui perempuan itu. Namun, bukan hanya seorang. Ada dua wanita lain yang mengaku memiliki anak hasil hubungan dengan Lugo.
Citra presiden berusia 57 tahun itu tentu bisa turun di mata rakyatnya. Maklum. Ia dikenal sebagai sosok yang getol menyuarakan masalah korupsi di negeri itu. “Dia bersaing di pemilihan umum sebagai orang yang jujur namun sekarang terlihat kejujurannya itu palsu,” cerca Lilian Samaniego, rival Lugo dari Partai Oposisi Colorado.
Kalangan analis politik Paraguay tentu sudah siap-siapa dengan analisanya. Apakah Lugo bisa diturunkan dari kursi kepresidenan? Presiden Lugo pun belum memberi aba-aba apakah perlu mengundurkan diri setelah ia terbelit skandal dengan wanita itu.
Para analis dan pengamat politik menyatakan rakyat masih mencerna kabar itu. Namun kemungkinan besar Lugo akan mendapat keuntungan dari masyarakat yang patriarkis. “Lugo telah membuktikan kemampuan berkembangbiaknya dan itu merupakan salah satu hal yang diinginkan masyarakat,” ujar analis politik Alfredo Boccia sebagaimana dirilis kantor berita Associated Press belum lama ini.
Setelah terpilih menjadi presiden, pihak Vatikan hanya membekukan status Fernando Lugo sebagai pastor meski presiden terpilih Paraguay ini telah mengundurkan diri. Karena berstatus pastor, Lugo menunjuk kakak perempuannya, Mercedes Lugo, sebagai ibu negara. “Mercedes selalu menjadi penasihat saya. Mercedes orang yang sangat bekerja keras,” kata Lugo, bungsu dari 7 bersaudara sebagaimana dirilis Agence France Press (AFP), Selasa, 22 April 2008.
Masuk seminari di usia 18 tahun, 7 tahun berikutnya Lugo diangkat menjadi pastor dan akhirnya menjadi uskup San Pedro, kawasan termiskin Paraguay, 3 tahun lalu. Namun, setahun setelah menjadi uskup, Lugo memilih mengabdi pada rakyat yang lebih luas ketika memimpin demonstrasi 40 ribu orang pada Maret 2006 menentang presiden Nicanor Duarte yang berkuasa.
Lugo kemudian terkenal sebagai 'pastor merah' atau 'pastor si miskin'. Sebuah sebutan membahagiakan bagi pastor penganut Teologi Pembebasan, yang melihat Yesus Kristus sebagai pembebas kaum tertindas itu. Namun otoritas gereja menilainya sebagai 'belati penusuk tubuh gereja'.
Lugo kemudian didorong oleh rekan-rekan oposisi untuk maju menjadi capres Paraguay. Dengan menggandeng 20 kelompok politik minoritas yang tergabung dalam Aliansi Patriotik untuk Perubahan, Lugo pun melaju ke Istana Presiden dengan meraih 41 persen suara.
Lugo merupakan presiden lajang kedua yang memerintah Paraguay sejak 1928. Setelah mengalahkan calon dari Partai Colorado yang telah berkuasa selama 61 tahun, Lugo dilantik menjadi presiden pada 15 Agustus 2008.
Lugo kemudian didorong oleh rekan-rekan oposisi untuk maju menjadi capres Paraguay. Dengan menggandeng 20 kelompok politik minoritas yang tergabung dalam Aliansi Patriotik untuk Perubahan, Lugo pun melaju ke Istana Presiden dengan meraih 41 persen suara.
Lugo merupakan presiden lajang kedua yang memerintah Paraguay sejak 1928. Setelah mengalahkan calon dari Partai Colorado yang telah berkuasa selama 61 tahun, Lugo dilantik menjadi presiden pada 15 Agustus 2008.
Ket foto: Presiden Paraguay Fernando Lugo.
Foto: dok. www.comunicadoresindigenas.org
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!