Headlines News :
Home » , » Resensi Buku: Potret Kecil Polisi karya Anton Enga Tifaona

Resensi Buku: Potret Kecil Polisi karya Anton Enga Tifaona

Written By ansel-boto.blogspot.com on Tuesday, June 08, 2010 | 2:30 PM

BELUM lama ini, Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Polri) sempat dikejutkan dengan tindakan Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri Komjen Pol Susno Duaji. Susno hadir sebagai saksi bagi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (non aktif) Antasari Azhar atas kematian Direktur Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnain di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Tindakan Susno dianggap melanggar tata krama dan etika Polri. Apalagi, kehadirannya sebagai saksi tanpa sepengetahuan Kapolri Bambang Hendarso Danuri. Namun, pada saat bersamaan sebagian masyarakat mendukung Susno.

Sesungguhnya banyak pengalaman yang menyertai perjalanan pengabdian setiap anggota kepolisian dengan dinamika masing-masing. Para pemerhati, peminat hingga kalangan akademisi concern menuliskan pengalaman para polisi buat masyarakat.

Tetapi, pengalaman itu sangat menarik jika ditulis sendiri oleh polisi. Sosiolog dan Guru Besar Universitas Diponegoro Semarang Satjipto Rahardjo dalam pengantar Menatap dengan Mata Hati Polisi Indonesia karya Anton Tabah menulis, apa dan siapa polisi Indonesia hanya bisa ditulis dengan baik oleh para polisi sendiri. Telaah akademis bisa turut memajukan kepolisian di negeri ini (1991).

Buku Jejak Karir & Pengabdian Bagi Tuhan & Sesama karya Brigjen Pol (Pur) Drs Anton Enga Tifaona mencoba melukiskan jejak seorang polisi yang menjadikan Tuhan dan Tanah Air kiblat pengabdian.

Lahir dari sebuah dusun terpencil di Desa Imulolong, Kecamatan Wulandoni, Lembata, NTT, hingga meraih “bintang” di tubuh Polri bukanlah perkara gampang. Ada onak dan duri menyertainya dalam merenda hari-hari hingga meraih “bintang” di tubuh kepolisian. Sang penulis, Anton Tifaona, juga menulis: kepolisian sebagai medan tugas dan pengabdian menjadi kenangan terindah sehingga ia bisa merasa menjadi manusia yang berarti.

Semua itu berawal dari Sekolah Polisi Negara (SPN) Sukabumi, Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Fakultas Hukum dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Lembaga-lembaga pendidikan itu yang telah mengisi, menambah, dan memperkaya bidang ilmu yang digeluti Anton Tifaona sehingga mature dalam menghadapi dan menyelesaikan berbagai masalah hidup, tugas, dan karir dengan baik.

Jejak karir

Setelah menyelesaikan sekolah di SPN Sukabumi dan masih sebagai mahasiswa PTIK, Anton dipercaya menjadi Komandan Resort Kepolisian (Dantares) Ngada, Flores sejak Juni 1963-Mei 1965. Lulus dari PTIK, ia kemudian dipercaya sebagai Sekpri Panglima Antardaerah Kepolisian di Kalimantan yang berkedudukan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Tak lama berselang ia lalu dipromosikan menjadi Kepala Staf Komando Rayon Perairan dan Udara di Kalimantan dan pada 1968-1976 diangkat menjadi Komandan Polisi Airud Wilayah II kemudian beberapa jabatan penting lainnya di Jakarta.

Jejak menuju “bintang” terus ia torehkan. Selama tiga bulan awal 1985, ia dipercayakan menjadi Irpolda Jawa Timur. Pada 1985-1986 menjabat Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Maluku. Selepas dari propinsi 1001 pulau tersebut, Anton menjabat Kapolda Sulawesi Utara dan Tengah (Sulutteng) periode 1986-1988.

Setelah itu, ia harus menerima jabatan Wakapolda Jawa Barat periode 1988-1989. Artinya, bukan meningkat tetapi turun jabatan menyusul adanya perubahan kebijakan Mabes Polri. “Saat itu saya masih mengemban dan melaksanakan tugas di Polda Sulutteng, tetapi datang berita dari Mabes Polri saya akan dipindahkan ke Polda Sumatera Utara. Memperoleh berita itu, saya pun mulai bersiap-siap. Barang-barang dikemas rapi. Peti-peti pun disiapkan untuk rute keberangkatan Manado-Medan,” kata Anton (hal. 210).

Jejak pengabdian dan komitmen Anton dalam tugas mendapat reaksi keluarga terutama sang istri Veronika Wilhelmina Nyo. Juga mantan atasan, kolega, dan bekas anak buahnya. Sebut saja mantan Kapolri 1974-1978 Widodo Budidarmo, koleganya di PTIK Koesparmono Irsan, mantan Kapolda Jawa Barat Shidarto Danusubroto, Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional Gories Mere, dan Anton A Mashur, rekannya di SMA Suradikara Ende.

“Saya tahu rekam jejak Anton Tifaona. Ia seorang perwira polisi potensial bagi jajaran kepolisian. Ia dikenal sebagai seorang perwira dengan disiplin tinggi, loyal terhadap institusi, dan patuh terhadap pimpinan,” kata Widodo Budidarmo (hal. 269).

“Sifatnya yang selalu gurau membuat ia akrab dengan siapa saja. Setiap minggu ke gereja. Tapi satu kelemahan Toni, tidak bisa nyanyi. Saya heran. Orang gereja kok nggak bisa nyanyi?” kata Koesparmono (hal. 277).

Sementara itu, Rikard Bagun, tokoh muda NTT yang kini dipercaya menjadi Pemimpin Redaksi Kompas mengapresiasi buku otobiografi sekaligus penulisnya. ”Ibarat Tifa, musik tabuh tradisional Papua yang dapat diplesetkan dengan bunyi ”Tifaona”, Opa (kakek) Anton sudah memainkan orkestra kehidupan dengan sebuah harmoni dedikasi, keceriaan, dan kehangatan dalam berkomunikasi,” ujar Rikard.

Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Keluarga Besar Purnawiran Polri Roesmanhadi juga mengapresiasi buku bekas karya anak buahnya itu. Tema yang diangkat sesuai cita-cita mulia pendahulu Abdi Bayangkara.

“Kisah yang terekam dalam buku ini merupakan potret dari keadaan bangsa ini sesungguhnya. Karena itu menjadi tugas dan tanggungjawab semua pihak berjuang membangun bangsa ini menuju masyarakat yang sejahtera, modern, dan beradab,” kata Roesmanhadi (hal. xix).
Ansel Deri
Peresensi adalah penulis lepas,
tinggal di Jakarta

Judul : Jejak Karir & Pengabdian Bagi Tuhan & Tanah Air
Penulis : Brigjen Pol (Purn) Drs Anton Enga Tifaona
Prolog : Rikard Bagun
Editor : Stanis Soda Herin
Design/Lay Out : Karel Use Bataona
Penerbit : PADMA Indonesia Jakarta
Terbit : September 2009
Tebal : xxix + 337 halaman
Harga : -

SEBARKAN ARTIKEL INI :

0 komentar:

Silahkan berkomentar

Tuliskan apa pendapatmu...!

 
Didukung : Creating Website | MFILES
Copyright © 2015. Ansel Deri - All Rights Reserved
Thanks to KORAN MIGRAN
Proudly powered by Blogger