Buronan teroris Abu Tholut tidak melawan saat ditangkap Densus 88 di Kudus, Jawa Tengah. Abu Tholut kini tengah dibawa ke Jakarta.
"Tidak (melawan)," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah, AKBP Djihartono, saat dihubungi wartawan, Jumat (10/12/2010).
Djihartono mengatakan Abu Tholut tengah dalam perjalanan menuju Jakarta. "Sekarang dalam perjalanan," ujar dia.
Menurut dia, keterlibatan Abu Tholut dalam penyebaran bom molotov di Klaten, Jawa Tengah, juga masih diselidiki. "Masih dalam penyelidikan. Dia DPO teroris," kata Djihartono.
Dalam kesempatan terpisah, Kabid Penum Mabes Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar menambahkan Mabes Polri akan menggelar jumpa pers terkait penangkapan Abu Tholut pada pukul 15.00 WIB.
"Saya masih sertijab. Nanti, pukul 15.00 WIB konpers," ujar Boy.
Abu Tholut ditangkap Densus 88 di tempat persembunyiannya di Kudus, Jawa Tengah, pagi ini. Ia ditangkap saat bersama sang istri. Dia pernah menjadi pengajar atau instruktur bahan peledak di Afghanistan dari tahun 1987 sampai 1992. Dia juga aktif di Mindanao, Filipina, dan pernah menjadi pemimpin camp di Filipina pada 1999-2000.
Abu Tholut juga pernah menjadi Ketua Mantiqi III Jamaah Islamiyah di Poso (2000-2002), sebelum kemudian diserahkan kepada Nasir Abas, yang kini menjadi pengamat terorisme. Abu Tholutlah orang yang melaporkan kepada Abu Bakar Ba'asyir siapa saja yang lulus dalam pelantikan JI.
Abu Tholut juga dinilai memiliki keahlian berbahaya lebih daripada Dulmatin ataupun Noordin M Top. Dengan pengalamannya, Abu Tholut pernah membangun laboratorium bom. Pada tahun 2003 dia pernah disergap di Semarang dan telah memiliki laboratorium bom. Dia juga saat itu diketahui memiliki senjata M 16.
Abu Tholut disebut-sebut juga terkait dengan aksi perampokan Bank CIMB Niaga Medan pada 18 Agustus lalu. Namanya disebut-sebut oleh para tersangka perampokan yang ditangkap polisi.
Sumber: detik.com, 8 Desember 2010
Ket foto: Abu Tholut alias Mustofa alias Imron Baihaki.
Foto: dok. Tempo/Tommy Satria
Ket foto: Abu Tholut alias Mustofa alias Imron Baihaki.
Foto: dok. Tempo/Tommy Satria
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!