Masyarakat 12 desa di Kecamatan Wulandoni terancam rawan pangan. Hal ini karena intensitas hujan yang turun tidak merata mengakibatkan sebagian besar ladang baru disiapkan masyarakat mengalami gagal panen.
Camat Wulandoni, Markus Labi Waleng, S.Sos, saat ditemui Pos Kupang di Lewoleba, Senin (31/1/2011), menjelaskan, wilayah kecamatan yang dipimpinnya sejak tujuh tahun silam menjadi daerah rawan pangan setiap tahun.
Namun keadaan tahun ini, katanya, kemungkinan rawan pangan lebih hebat karena masyarakat memiliki kebiasaan berkebun secara berpindah-pindah. Pada tahun ini banyak warga yang membuka lahan baru, dan sebagian besar lahan baru tahun ini dipastikan gagal panen.
"Kebanyakan masyarakat tahun ini buka lahan baru. Untuk membuka lahan baru, dibutuhkan waktu dan intensitas kerja yang lebih tinggi dari lahan lama. Namun tahun ini hujan turun lebih awal mengakibatkan masyarakat belum selesai mempersiapkan lahannya. Petani baru tanam saat curah hujan sudah menurun. Jadi ada 12 desa terancam rawan pangan tahun ini," urai Waleng.
Sementara tiga desa lainnya kemungkinan lolos ancaman rawan pangan, yakni Desa Puor, Desa Puor B, dan Desa Belabao.
Walau demikian, untuk menentukan daerah masuk rawan pangan atau tidak akan ditentukan Dinas Pertanian dan Kehutanan (Distanhut) Lembata berdasarkan hasil pemantauan lapangan dinas.
"Secara kasat mata kita katakan wilayah Wulandoni seluruhnya mengalami gagal panen sehingga kemungkinan dampak rawan pangannya akan terjadi, termasuk di wilayah Lamalera A dan Lamalera B. Walau mereka tidak bertani, berdasarkan jumlah ikan paus yang lewat setiap tahun juga dapat diukur sehingga kita masukkan dalam daerah terancam rawan pangan. Tapi yang menentukan Kecamatan Wulandoni rawan pangan tergantung hasil pantauan tim dinas pertanian," jelas Waleng.
Untuk mengatasi rawan pangan yang terjadi di wilayah Kecamatan Wulandoni, Waleng menjelaskan, setiap tahun Desa Puor, Desa Puor B, dan Desa Belabao menjadi kantong pangan bagi masyarakat di Kecamatan Wulandoni.
Ia berharap tahun ini, jumlah hasil panen yang diperoleh tiga desa ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di 12 desa lainnya.
"Setiap tahun Desa Puor, Puor B dan Desa Belabao selalu menjadi kantong pangan di Wulandoni. Tetapi tahun ini saya lihat dari hasil jagung di halaman rumah mereka tidak seperti tahun sebelumnya sehingga kita berharap hasil di ladang mereka bisa menghasilkan jagung dan tanaman lain yang cukup sehingga bisa sedikit membantu masyarakat pada 12 desa lainnya," tandas Waleng.
12 Desa Rawan Pangan
Desa Tapobali
Desa Lelata
Desa Alap Atadei
Desa Leworaja
Desa Atakera
Desa Pantai Harapan
Desa Wulandoni
Desa Posiwatu
Desa Lamalera A
Desa Lamalera B
Desa Imulolong
Desa Ataili
Sumber: Pos Kupang, 1 Februari 2011
Ket foto: Jagung yang ditanam warga Wulandoni mengering dan terancam gagal panen menyusul hujan yang tidak menentu di wilayah itu. Nampak kebun warga tak jauh dari Wulandoni, Lembata, NTT.
Foto: dok. Ansel Deri
Ket foto: Jagung yang ditanam warga Wulandoni mengering dan terancam gagal panen menyusul hujan yang tidak menentu di wilayah itu. Nampak kebun warga tak jauh dari Wulandoni, Lembata, NTT.
Foto: dok. Ansel Deri
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!