Headlines News :
Home » » Nara: Tak Pilih Betawi, Silakan Keluar

Nara: Tak Pilih Betawi, Silakan Keluar

Written By ansel-boto.blogspot.com on Tuesday, September 11, 2012 | 4:37 PM


Calon Wakil Gubernur DKI Nachrowi Ramli meminta warga DKI dari etnis Betawi untuk tidak memilih calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI yang bukan asli Betawi pada pemilihan kepala daerah DKI.

"Saya ingatkan kepada warga Betawi, tidak ada pilihan lain selain satu untuk semua. Jadi, tanggal 20 September nanti, bagi warga Betawi, silakan keluar dari Betawi kalau tidak memilih orang Betawi," kata Nachrowi Ramli dalam sambutannya pada penutupan acara Lebaran Betawi tahun 2012, di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (10/9).

Nachrowi Ramli atau akrab dipanggil Bang Nara meminta warga untuk mempertimbangkan lagi pasangan calon yang hanya bicara konsep dan tidak bisa mengurus Lebaran Betawi. "Warga Jakarta ini nggak mau beli pepesan kosong. Mereka pengen tahu isinya," kata Ketua Badan Musyawarah Betawi itu.

Ia menambahkan, berbagai pihak yang menuduh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo (Foke) dan dirinya melakukan kampanye terselubung agar berpikir ulang.

"Kalau ada pihak-pihak yang berpikiran macam-macam soal kedatangan kami (Foke-Nara), ke sini suruh belajar lagi orang itu, biar tahu kalau setiap tahun kita sudah melakukan ini (Lebaran Betawi--Red)," katanya.

Ia pun menjelaskan mengenai billboard Lebaran Betawi yang menampilkan foto Gubernur DKI Fauzi Bowo dan logo pemda DKI. Menurut dia, Fauzi Bowo juga menjabat Ketua Dewan Pembina Bamus Betawi dan Pemda DKI bekerja sama dengan masyarakat Betawi untuk melestarikan budaya Betawi maupun budaya lainnya yang ada di Jakarta.

"Siapa pun gubernurnya, Bang Fauzi tetap Ketua Dewan Pembina Bamus. Kami berharap, lima tahun ke depan masih Bang Fauzi (gubernur)," ujarnya.

Pernyataan Nachrowi Ramli agar warga Betawi memilih cagub dan cawagub dari etnis Betawi kontan mengundang kritik dari sejumlah pihak, antara lain Direktur Eksekutif CIRUS Surveyors Group Andrinof A Chaniago dan dosen Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) Universitas Nasional (Unas) Jakarta M Alfan Alfian.

"Pernyataan Pak Nara itu malah bisa menjadi bumerang. Pemilih warga Jakarta sudah sangat cerdas. Kalau ada pernyataan seperti itu, menurut saya, kok justru bisa jadi bahan tertawaan," kata Andrinof A Chaniago.

Alfan menyayangkan, pada saat hari H pencoblosan pilkada DKI putaran kedua kian dekat, cagub dan cawagub mestinya tidak menyampaikan pernyataan-pernyataan kontroversial, yang dapat menyinggung sensitivitas masyarakat. "Pernyataan Pak Nara itu kurang menguntungkan. Sebaiknya jangan membawa-bawa primordialisme dan sukuisme," katanya.

Menjelang pemungutan suara pilkada DKI putaran kedua, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Untung S Rajab menegaskan, masalah terorisme tidak memengaruhi persiapan pelaksanaan pesta demokrasi warga Jakarta. Situasinya dijamin aman dan masyarakat Ibu Kota bisa memilih pemimpinnya dengan lancar.

"Kita sepakat, pilkada aman dan damai. Untuk masalah terorisme, kita lakukan antisipasi, kerja sama dengan seluruh masyarakat dan instansi terkait. Insya Allah aman, kita harus yakin aman," ujar Kapolda Metro Jaya dalam silaturahmi dengan dua cagub dan cawagub DKI bersama jajaran Muspida DKI di Mapolda Metro Jaya kemarin.

Hadir dua pasangan kandidat, Foke-Nara dan Joko Widodo-Basuki T Purnama (Jokowi-Ahok). Mereka menyatakan komitmen untuk melaksanakan pilkada tanpa kekerasan. Komitmen itu mengindikasikan pula keinginan keduanya agar pilkada DKI menjadi teladan bagi daerah.

"Menjaga ketenangan dan ketenteraman menjadi prioritas setiap saat. Kami mendukung setiap upayanya. Bukan hanya itu, kami jamin akan ada di garis paling depan dalam upaya menjaga ketenteraman dan ketenangan Jakarta," ujar Fauzi Bowo dalam pidato sambutannya yang didampingi Nachrowi Ramli.

Jokowi didampingi Ahok menegaskan, kepentingan warga DKI harus didahulukan ketimbang kepentingan politik dalam pilkada. "Jangan sampai karena perbedaan pilihan gubernur, kebersamaan kita di DKI ini menjadikan kita tidak rukun. Kami hanya ingin mengimbau kepentingan kota, warga DKI, tetaplah nomor satu. Jangan sampai kita korbankan," kata Jokowi.

Sementara itu, sembilan hari menjelang pemungutan suara, suhu politik makin meningkat. Setelah digalang koalisi parpol pendukung pasangan calon, kini giliran elemen masyarakat yang memperkuat dukungan bagi pasangan calon Foke-Nara. Deklarasi Masyarakat Sumatera Peduli Foke-Nara telah dilaksanakan oleh Forum Komunikasi Masyarakat Sumatera (FKMS) kemarin.
Sumber: Suara Karya, 11 September 2012
Ket foto: Nachrowi Ramli
Foto: tempo.co.id
SEBARKAN ARTIKEL INI :

0 komentar:

Silahkan berkomentar

Tuliskan apa pendapatmu...!

 
Didukung : Creating Website | MFILES
Copyright © 2015. Ansel Deri - All Rights Reserved
Thanks to KORAN MIGRAN
Proudly powered by Blogger