Headlines News :
Home » » Dekanat Lembata-Wujud Nyata Amanat KWI

Dekanat Lembata-Wujud Nyata Amanat KWI

Written By ansel-boto.blogspot.com on Monday, September 03, 2012 | 10:19 PM


RATUSAN umat Paroki St Yoseph Boto, Dekanat Lembata, Keuskupan Larantuka, NTT, mengikuti Misa Pentakhtahan Salib Orang Muda Katolik (OMK) di Taman Doa Bukit Kujogolit, Stasi Riangpuo, Rabu, 8/8. 

Misa konselebrasi dipimpin Pastor Paroki Petrus Dua Maing Pr didampingi lima pastor yaitu Pastor Rekan dan Moderator OMK Lukas Lile Masan Pr, Pastor dari Paroki St. Maria Beneaux Lewoleba Agustinus Iri Pr, Pastor dari Keuskupan Sintang asal Lembata Silvester Wutun Pr, Pastor Paroki Lerek Laurensius Yatim Pr, dan Pastor dari Paroki Lamahora Bartolomeus CSsR.

Dalam khotbahnya, Pastor Maing mengatakan, kehadiran taman doa dengan Salib setinggi 10 meter di Bukit Kujogolit merupakan sebuah kebutuhan. Umat bisa menjadikannya tempat devosi dan ziarah rohani. 

“Kehadiran Salib ini kiranya membuat kita mampu bertobat dan rela berkorban seperti Kristus yang telah mengorbankan diri sehabis-habisnya demi menebus dosa-dosa kita,” ujarnya. Di sela-sela acara resepsi, moderator OMK sekaligus ketua panitia Lukas Masan Pr menyampaikan ide prosesi Jalan Salib mengelilingi stasi-stasi di wilayah paroki hingga pembangunan taman doa.

Menurutnya, prosesi Salib berlangsung selama lima belas hari sejak 8 hingga 22 Juli. Dimulai dari stasi Posiwatu, Imulolong, Puor, Boto, Atawuwur, Liwulagang, Lamalewar, Bata, Belame, Belang, Riangpuo, dan terakhir ditahtakan di Bukit Kujogolit. 

“Prosesi Jalan Salib dan pembangunan taman ini merupakan wujud amanat Komisi Kepemudaan KWI. Ini aksi paroki dan rekan-rekan OMK di tingkat lokal,” ujar Pastor Masan.

Pendamping OMK Boto, Lukas Onek Narek mengharapkan agar ada beberapa utusan OMK Boto dilibatkan Komisi Kepemudaan KWI dalam Indonesian Youth Day di Sanggau agar men-share sekaligus menimba pengalaman OMK lain di seluruh Indonesia bagaimana pendekatan pengembangan potensi dan keterlibatan orang muda di paroki-paroki di pedalaman Lembata. 

“Semangat hidup menggereja sudah ada tetapi masih minim pengalaman. Melalui Indonesian Youth Day kita berharap beberapa rekan bisa diikutsertakan. Anak-anak muda kita punya semangat hidup menggereja yang luar biasa,” ujar Onek Narek.

Pastor Masan bangga karena OMK parokinya menjadi OMK pertama di Keuskupan Larantuka yang membangun taman doa. Diharapkan, taman tersebut dapat menjadi tempat doa dan devosi sekaligus lokasi wisata rohani. 

“Letaknya di atas ketinggian dan hanya ditempuh dengan berjalan kaki dari stasi Belang. Taman doa ini sangat ideal. Selain indah dan jauh dari keramaian, panorama alam pegunungan dan pantai nan indah memanjakan mata,” ujar imam kelahiran Adonara, Flores Timur.

Dukungan dimulainya pembangunan taman doa juga berasal dari Bupati Mappi Stefanus Kaisma, Papua, yang menyumbang Rp. 20.000.000,00. Selain itu, sejumlah donatur baik Katolik maupun non Katolik ikut menyumbang. 

“Kami bersyukur ada taman doa. Umat di stasi kami hampir semua ekonomi lemah. Ya, kami selalu berdoa dan berharap dukungan,” kata Yakobus Pade, kepada desa Bolibean dan umat Stasi Bata.

Kapolres Marthin Johannis bersama beberapa anggota turut hadir. Begitu pula Wakil Ketua DPRD Hyasinthus Tibang Burin dan sejumlah anggota seperti Bediona Philipus, Maria Sucitra Dewi, dan Tarsisia Hany Chandra.

Acara dimeriahkan dengan alunan suara merdu penyanyi lokal Neni Pukan dan Tano Beding dengan iringan Lomblen Big Band (LB2) serta  suguhan dolo-dolo dan tarian lokal lainnya.
Ansel Deri
Sumber: HIDUP edisi 2 September 2012 (Naskah asli) 
Ket foto: Misa Pentakhtahan Salib Orang Muda Katolik Paroki Boto di Taman Doa Bukit Kujogolit, Stasi Riangpuo, Rabu, 8/8.
Foto: Dok. Lukas Onek Narek
SEBARKAN ARTIKEL INI :

0 komentar:

Silahkan berkomentar

Tuliskan apa pendapatmu...!

 
Didukung : Creating Website | MFILES
Copyright © 2015. Ansel Deri - All Rights Reserved
Thanks to KORAN MIGRAN
Proudly powered by Blogger