RATUSAN umat
Paroki St Yoseph Boto, Dekanat Lembata, Keuskupan Larantuka, NTT, mengikuti
Misa Pentakhtahan Salib Orang Muda Katolik (OMK) di Taman Doa Bukit Kujogolit,
Stasi Riangpuo, Rabu, 8/8.
Misa
konselebrasi dipimpin Pastor Paroki Petrus Dua Maing Pr didampingi lima pastor
yaitu Pastor Rekan dan Moderator OMK Lukas Lile Masan Pr, Pastor dari Paroki
St. Maria Beneaux Lewoleba Agustinus Iri Pr, Pastor dari Keuskupan Sintang asal
Lembata Silvester Wutun Pr, Pastor Paroki Lerek Laurensius Yatim Pr, dan Pastor
dari Paroki Lamahora Bartolomeus CSsR.
Dalam khotbahnya, Pastor Maing mengatakan, kehadiran
taman doa dengan Salib setinggi 10 meter di Bukit Kujogolit merupakan sebuah
kebutuhan. Umat bisa menjadikannya tempat devosi dan ziarah rohani.
“Kehadiran Salib ini kiranya membuat kita mampu
bertobat dan rela berkorban seperti Kristus yang telah mengorbankan diri
sehabis-habisnya demi menebus dosa-dosa kita,” ujarnya. Di sela-sela acara
resepsi, moderator OMK sekaligus ketua panitia Lukas Masan Pr menyampaikan ide
prosesi Jalan Salib mengelilingi stasi-stasi di wilayah paroki hingga
pembangunan taman doa.
Menurutnya, prosesi Salib berlangsung selama lima
belas hari sejak 8 hingga 22 Juli. Dimulai dari stasi Posiwatu, Imulolong,
Puor, Boto, Atawuwur, Liwulagang, Lamalewar, Bata, Belame, Belang, Riangpuo,
dan terakhir ditahtakan di Bukit Kujogolit.
“Prosesi Jalan Salib dan pembangunan taman ini
merupakan wujud amanat Komisi Kepemudaan KWI. Ini aksi paroki dan rekan-rekan
OMK di tingkat lokal,” ujar Pastor Masan.
Pendamping OMK Boto, Lukas Onek Narek mengharapkan
agar ada beberapa utusan OMK Boto dilibatkan Komisi Kepemudaan KWI dalam Indonesian Youth Day di Sanggau agar men-share sekaligus menimba pengalaman OMK lain
di seluruh Indonesia bagaimana pendekatan pengembangan potensi dan keterlibatan
orang muda di paroki-paroki di pedalaman Lembata.
“Semangat hidup menggereja sudah ada tetapi masih
minim pengalaman. Melalui Indonesian
Youth Day kita berharap
beberapa rekan bisa diikutsertakan. Anak-anak muda kita punya semangat hidup
menggereja yang luar biasa,” ujar Onek Narek.
Pastor Masan bangga karena OMK parokinya menjadi OMK
pertama di Keuskupan Larantuka yang membangun taman doa. Diharapkan, taman
tersebut dapat menjadi tempat doa dan devosi sekaligus lokasi wisata
rohani.
“Letaknya di atas ketinggian dan hanya ditempuh dengan
berjalan kaki dari stasi Belang. Taman doa ini sangat ideal. Selain indah dan
jauh dari keramaian, panorama alam pegunungan dan pantai nan indah memanjakan
mata,” ujar imam kelahiran Adonara, Flores Timur.
Dukungan dimulainya pembangunan taman doa juga berasal
dari Bupati Mappi Stefanus Kaisma, Papua, yang menyumbang Rp. 20.000.000,00.
Selain itu, sejumlah donatur baik Katolik maupun non Katolik ikut
menyumbang.
“Kami bersyukur ada taman doa. Umat di stasi kami
hampir semua ekonomi lemah. Ya, kami selalu berdoa dan berharap dukungan,” kata
Yakobus Pade, kepada desa Bolibean dan umat Stasi Bata.
Kapolres Marthin Johannis bersama beberapa anggota
turut hadir. Begitu pula Wakil Ketua DPRD Hyasinthus Tibang Burin dan sejumlah
anggota seperti Bediona Philipus, Maria Sucitra Dewi, dan Tarsisia Hany
Chandra.
Acara dimeriahkan dengan alunan suara merdu penyanyi
lokal Neni Pukan dan Tano Beding dengan iringan Lomblen Big Band (LB2) serta suguhan dolo-dolo dan tarian lokal lainnya.
Ansel Deri
Sumber:
HIDUP edisi 2 September 2012 (Naskah asli)
Ket foto: Misa Pentakhtahan Salib Orang Muda Katolik
Paroki Boto di Taman Doa Bukit Kujogolit, Stasi Riangpuo, Rabu, 8/8.
Foto: Dok. Lukas Onek Narek
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!