Dalang dan CEO of RMI Group
BAPAK dan anak bersitegang saat makan malam.
Hal itu disebabkan si anak tidak mau makan sayur bayam yang disajikan di meja
makan. Menurut si bapak, sayur bayam sangat sehat dan mengandung banyak
vitamin. Akan tetapi, menurut si anak, sayur bayam tidak enak karena hambar.
Bisa saja si bapak memaksakan kehendaknya
dengan berdalih, si bapaklah yang telah berkeringat memenuhi semua kebutuhan
rumah tangga, termasuk menyajikan makanan di atas meja. Karena itu, si bapaklah
yang lebih berkuasa sehingga semua kehendaknya harus dituruti. Tidak ada alasan
bagi si anak untuk menolak keinginan si bapak untuk menyantap sayur bayam yang
telah disajikan.
Kalau skenario itu yang akan dipaksakan, akan
terjadi situasi `menang-kalah' atau win-lose. Akhirnya, bisa ditebak, si anak
akan bilang, “Kalau saya makan sayur bayam ini, pasti saya akan muntah.“
Skenario kedua, si bapak akan tetap memaksakan kehendaknya dan si anak akan menolak dan terpaksa memakan sayur bayam dengan perasaan yang tidak menyenangkan. Pada akhirnya, bapak dan anak tidak nyaman dengan situasi itu karena samasama terpaksa. Inilah situasi yang keduanya merasa kalah atau lose-lose.
Bisa saja si bapak saat memaksakan
kehendaknya dengan intervensi atau iming iming kepada si anak. Misalnya, “Nak,
kalau kamu mau makan sedikit saja sayur bayam ini, Sabtu nanti bapak ajak
jalan jalan ke Ancol.“
Untuk skenario tersebut, diperlukan biaya
ekstra demi mencapai sebuah konsesus penyelesaian perbedaan masalah yang
terjadi antara si anak dan si bapak. Belum tentu juga si anak bisa enjoy dan
menikmati saat diajak ke Ancol nantinya.
Namun, yang pasti dengan skenario itu, si
bapak akan keluar biaya untuk intervensi dan menyuap si anak. Perilaku menyuap
atau menyogok untuk mencapai sebuah tujuan tidak dianjurkan karena itu akan
merusak tatanan kehidupan dan mengusik rasa keadailan.
Keadaan akan lain jika si bapak dengan
bijaksana mengatakan kepada si anak dengan komunikasi yang baik dan jelas.
Misalnya, “Nak, kita tahu kita berdua sedang beda pendapat mengenai sayur bayam
ini. Mari kita cari solusi bersama sama. Yang bapak inginkan, kamu harus makan
makanan yang sehat dan bervitamin seperti sayur bayam ini.“
Si anak pun akan terbuka mengatakan bahwa
yang ia inginkan makanan yang tidak hambar dan enak sehingga menggugah selera
makan. Dari kedua alasan bapak dan anak tersebut akhirnya berkembang menjadi
sebuah alternatif dalam penyelesaian masalah. Akhirnya disepakati bahwa makan
malam berikutnya si bapak dan anak akan menyajikan makanan yang enak dan
menggugah selera makan.
Solusi kedua, makanan yang akan disajikan
ialah makanan yang mengandung vitamin dan nutrisi yang baik. Sebuah solusi yang
terintegrasi dengan baik karena si bapak dan si anak telah membuka komunikasi
yang jelas untuk mencari konsensus penyelesaian perbedaan mengenai sayur bayam.
Mengelola Konflik
Harian Media Indonesia edisi Sabtu (2/3)
mengangkat headline berjudul `Cekcok Elite Demokrat Mengeras’. Berita utama itu
menggarisbawahi ternyata setelah lengsernya Anas Urbaningrum dari jabatan Ketua
Umum Partai Demokrat, masalah di internal partai belum selesai.
Malah, menjelang kongres luas biasa (KLB)
untuk mencari ketua umum yang baru, pertentangan mulai siapa figur yang pantas
duduk sebagai ketua umum hingga mekanisme pemilihan masih belum mencapai titik temu
dan cenderung memanas.
Hal itu tidak akan terjadi kalau saja
permasalahan di Partai Demokrat dipahami dengan baik oleh setiap kubu yang
berbeda pendapat. Defi nisi masalah yang jelas akan memudahkan pencarian solusi
yang bisa diterima pihak–pihak yang berbeda pendapat seperti cerita sayur bayam
tadi.
Alan C Filley dalam bukunya, Interpersonal
Conflict Resolution, menyebutkan mencari sebuah konsensus solusi permasalahan
yang melibatkan beberapa pihak dalam sebuah kelompok organisasi perlu definisi
permasalahan yang jelas, mencari beberapa alternatif solusi yang bisa diterima
pihak–pihak yang beda pendapat sebelum dituangkan ke dalam sebuah pernyataan
bersama.
Sebetulnya, langkah yang sudah diambil Ketua
Dewan Pembina sekaligus Ketua Mejelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono,
yakni semua kader Partai Demokrat harus menandatangani pakta integritas, sudah
benar.
Hal itu akan memudahkan untuk bisa menerima
konsesus solusi yang akan diambil nantinya. Tinggal bagaimana mencari definisi
permasalahan yang sebenarnya terjadi di Partai Demokrat agar tidak melebar ke
manamana.
Selain itu, alternatifalternatif solusi
harus digali dan dievaluasi sebelum bisa diterima menjadi keputusan bersama.
Dengan demikian, solusi yang dihasilkan nanti permanen dan bisa diterima
pihakpihak yang berbeda pendapat. Solusi yang telah disosialisaikan dengan
baik dan bisa diterima semuanya akan membuat solid sebuah organisasi.
Dewasrani
Dalam kearifan budaya lokal, cerita wayang
lahirnya Wisanggeni juga mengajarkan dengan wewayangan bahwa definisi masalah
yang tidak jelas akan menimbulkan konflik yang berkepanjangan dalam dunia
wayang.
Dalam cerita, kelahiran bayi Wisanggeni, anak
Arjuna dengan Dewi Dresanala, tidak dikehendaki pihak Kahyangan yang dipimpin
Bethara Guru. Rupanya Bethara Guru dan istrinya, Bethari Durga, menginginkan
anak mereka sendiri, yakni Dewasrani, yang menjadi lelanange jagat di Kaindran.
Dewa Guru dan Durga tidak rela kalau
keturunan Arjuna yang akan menjadi kesatria lelanange jagat. Karena itu, gelar
Arjuna sebagai lelanange jagat harus dilucuti dan bayi yang tidak tahu kentang
kimpul-nya masalah politik di Kahyangan ikut menjadi korban. Untungnya, Semar
sebagai pamong para Pandawa dapat menyelamatkan si jabang bayi Wisanggeni dan
kelak akan menjadi kesatria pinunjul di Amarta.
Partai Demokrat merupakan aset bangsa. Ki
dalang tidak ingin hanya karena kurang bijaksana dalam mengelola konflik yang
berkepanjangan, akhirnya melupakan tugas mulia dari sebuah partai, yakni untuk
menyejahterakan masyarakat.
Belum terlambat untuk mereposisi diri. Better
late than never, semoga gambaran sayur bayam yang hambar dan wewayangan lahire
Wisanggeni memberikan inspirasi bagi Partai Demokrat. Sumangga.
Sumber: Media Indonesoa, 5 Maret 2013
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!