Relawan Jokowi akan
“mengadu” Prof Dr Amien dengan dengan Boni Hargens, ilmuwan/pengamat politik
yang dinilai mempunyai hati nurani “jenis berbeda” dengan Amien Rais, dalam
sebuah seminar pekan depan. Relawan siap patungan membiayai seminar.
“Saya siap bicara
kapan di mana pun untuk menegaskan netralitas sikap ilmiah saya, apalagi kalau
diadu dengan ilmuwan seperti Amien Rais yang sudah melangkahi etika ilmuwan,”
ujar Boni Hargens kepada Media Center Relawan Jokowi Kamis (26/9/2013) dikutip
dalam siaran pers yang diterima Jumat (27/9/2013).
Boni Hargens bahkan
merasa perlu segera dipertemukan dengan Amien Rais di meja seminar, demi menjaga nama baik
ilmuwan/pengamat politik di Indonesia. Boni tak setuju pola pikir Amien yang
membandingkan Jokowi dengan Estrada, tanpa patokan jelas.
“Seorang profesor
membandingkan sesuatu tanpa patolan yang jelas, sungguh memalukan. Logika
kacau, namun sok pintar. Ayo, monggo, kita duduk di meja seminar. Kita bedah,
kita kuliti yang perlu dikuliti,” ujar Boni pengamat politik dari Universitas
Indonesia (UI).
Seorang Marhaen
yang makamnya di Bandung Selatan, yaitu sosok/tipikal rakyat menurut Bung
Karno, tentu tidak bisa dibandingkan dengan Amien Rais. Persamaan tentu ada,
makanan pokoknya sama-sama nasi, misalnya.
“Kalau pun harus
dibandingkan, dalam kapasitas apa? Tentu saja Marhaen lugu dan tahunya hanya
bekerja, sedangkan Amien Rais merasa diri hebat tetapi tidak diperhitungkan
rakyat sebagai kandidat capres. Ini fakta, bukan igauan,” ujar Boni.
Ketua DPP Barisan
Relawan Jokowi Presiden 2014 (Relawan Jokowi atau Bara JP), Irfan Riza
mengatakan, pihaknya akan segera mengirim undangan kepada Amien Rais. “Kalau
Pak Amien kesatria dan ilmuwan sejati, mestinya siap memenuhi undangan kami,”
kata Irfan.
Relawan Jokowi
sendiri, merasa berkepentingan menguji sistematika berpikir Amien Rais, apakah
memang masih bagus, seperti dulu. Amien pernah mengatakan, dasar kebijakan
ekonomi adalah dari dia, sedangkan pelaksanaan oleh Hatta Radjasa (sayangi.com,
24 Agustus 2013).
Sedangkan kebijakan
Hatta Radjasa sendiri sebagai Menko Perekonomian, soal rupiah melemah bukan
urusan pemerintah (Tribunnews.com, 22 Agustus 2013). “Artinya, paradigma rupiah
melemah bukan urusan pemerintah, adalah konsep Amien Rais,” kata Riza.
Irfan Riza
mengatakan, apabila pemerintah menganggap mata uang suatu negara melemah bukan
urusan pemerintah, maka negara tidak diperlukan. “Itu artinya, Amien Rais dan
Hatta Radjasa menyimpulkan negara tidak diperlukan,” tandasnya.
Apabila negara
tidak diperlukan, maka langkah pertama Amien Rais dan Hatta Radjasa, seharusnya
membubarkan Partai Amanat Nasional (PAN). Semua partai ingin memegang kendali
pemerintahan, namun mata uang melemah bukan urusan pemerintah, maka parpol
bukan saja.
Boni Hargens
mengatakan, debat terbuka dengan Amien Rais akan monumental. Maka saya minta
moderator adalah pihak netral, yaitu wartawam/pers. “Kalau pers mau memberi
nilai, silakan aja,” tukas Boni Hargens.
Sumber:
tribunnews.com, 27 September 2013
Ket foto: Amien
Rais

0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!