
Sedikitnya enam
personel Satuan Pelopor Brigade Mobil Kepolisian Daerah Metro Jaya bersenjata
laras panjang berjaga di luar rumah bekas Ketua Umum Partai Demokrat Anas
Urbaningrum. Penjagaan para personel disebar di beberapa titik mengelilingi
rumah Anas.
Sayangnya, para
personel itu enggan menjelaskan penjagaan yang mereka lakukan. "Ini supaya
aman. Kami bukan pesanan dari pihak manapun, netral aja," kata Brigadir
Ary, salah satu personel yang berjaga, Selasa, 12 November 2013.
Penjagaan dilakukan bersamaan dengan penggeledahan oleh tim Komisi Pemberantasan Korupsi di rumah Anas Urbaningrum. Penggeledahan itu, menurut juru bicara KPK Johan Budi Sapto Prabowo, bukan terkait Anas. "Kegiatan di sana terkait Athiyyah Laila," kata Johan, di gedung KPK, Selasa, 12 November 2013. Athiyyah adalah istri Anas.
Johan menguraikan ada tiga tempat yang digeledah. Rumah Anas di Duren Sawit, Jakarta Timur; sebuah tempat di Kemang Pratama, Bekasi; "Dan satu lagi saya lupa," kata dia. Di Kemang, terdapat rumah pengurus PT Dutasari Citralaras.
Penggeledahan tersebut, kata Johan, berkaitan dengan kasus Hambalang dengan tersangka kasus dugaan penyelewengan proyek Stadion Hambalang, Machfud Suroso. KPK sebelumnya menduga ada keterkaitan tersangka kasus korupsi proyek Hambalang, Direktur Utama Dutasari Mahfud Suroso, dengan Athiyyah Laila.
Hubungan antara Mahfud dan Athiyyah terlacak melalui PT Dutasari, yang menjadi sub-kontraktor pekerjaan mekanikal dan elektrikal serta penyambungan listrik Hambalang senilai Rp 328 miliar. Dalam akta perusahaan, tercatat nama Athiyyah sebagai pemegang saham dan komisaris. Namun, Athiyyah mengaku sudah keluar dari PT Dutasari sejak 2009.
Sumber:
Tempo.co, 12 November 2013.
Ket foto: Rumah
Anas di Duren Sawit, Jakarta Timur
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!