Sejumlah
anggota DPRD Lembata melakukan aksi protes kepada Bupati Lembata Eliaser Yentji
Sunur dan tim eksekutif karena mangkir dalam Rapat Paripurna Laporan Kerja
Pansus DPRD, Kamis (21/11). Para wakil rakyat ini menilai Bupati melecehan DPRD
secara kelembagaan.
Karenanya
mereka mendesak agar paripurna diskor, dan meminta pimpinan DPRD untuk
membangun komunikasi dengan Bupati, dan menanyakan alasan ketidakhadirannya.
Anggota DPRD
asal Kedang, Aloysius Urbanus Uri Murin, menilai Bupati Lembata terlalu sering
mempermainkan lembaga DPRD Lembata, karena itu dia mendesak agar paripurna
diskors sambil menanti kehadiran bupati.
“Kita tidak
bisa membiarkan dia (bupati) terus-terusan mempermainkan Lembaga DPRD. Saya
minta paripurna ini diskors, supaya pimpinan koordinasi dengan pemerintah. Kita
tunggu sampai Bupati hadir,” ujar Alwi.
Respon keras
terhadap ketidakhadiran bupati juga disampaikan anggota DPRD Lembata lainnya. Yakobus
Liwa, salah satu anggota Fraksi PDIP bahkan menganggap bupati telah berungkali
membohongi DPRD.
Sepakat dengan
Murin, Yakobus juga meminta agar paripurna diskors. “Saya tidak mau dibohongi
lagi, jadi saya minta hubungi Bupati untuk hadir,” kata Yakobus.
Untuk
diketahui, Paripurna ini digelar untuk panyampaian Laporan hasil penyeledikan
Panitia Khusus (Pansus) I DPRD Lembata terhadap, Dugaan Penyimpangan
Pelaksanaan Peraturan Perundang-undangan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten Lembata, dan Laporan Pansus II terhadap dugaan Proyek Bermasalah
Tahun Anggaran 2012.
Setelah
mempertimbangkan berbagai masukan anggota DPRD Lembata, Sidang Paripurna yang
dipimpin Ketua DPRD Lembata Yohanes Derosari akhirnya diskors selama satu jam,
guna memberikan kesempatan kepada Sekretaris DPRD Lembata untuk berkoordinasi
dengan pemerintah dan meminta bupati hadir dalam paripurna.
Pantauan floresbangkit.com langsung dari ruang
sidang DPRD Lembata, paripurna laporan pansus ini berbeda dengan
paripurna-paripurna sebelumnya, di mana biasanya walau tidak dihadiri oleh bupati
atau wakil bupati, tim eksekutif terwakili melalui Sekda Petrus Toda Atawolo.
Ruang sidang
DPRD Lembata juga dipenuhi oleh ratusan masyarakat Lembata yang sengaja datang
untuk mendengar secara langsung Laporan Kerja Tim Pansus DPRD Lembata yang
selama ini dinanti-nanti.
Setelah
menanti kurang lebih dua jam, Pimpinan DPRD Lembata akhirnya memutuskan untuk
melanjutkan paripurna walau tidak dihadiri oleh Bupati Yentji. Paripurna
Laporan Pansus ini dimulai kembali sekitar pukul 12.30 wita dengan agenda
pembacaan Laporan hasil penyelidikan Tim Pansus 1.
Laporan Pansus
I sendiri baru berakhir sekitar pukul 15.30 wita, dan karenanya Paripurna
Laporan Pansus akhirnya disepakati untuk dilanjutkan kembali pada malam harinya
dengan agenda, Pembacaan Laporan hasil Pansus II dan Rekomendasi DPRD Lembata
atas hasil kerja Tim Pansus. (Yogi Making)
Sumber:
floresbangkit.com, 22 November 2013.
Ket foto:
Bupati (kanan) dan Wakil Bupati Lembata
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!