Merasa Bediona dan Fransikus Limaway terlalu menyakiti
hatinya, Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur menolak ajakan utusan keluarga
untuk berdamai. Pernyataan Bupati itu disampaikan kepada empat orang kerabat
Bediona dan Limaway yang sengaja bertemu Bupati di rumah jabatannya, di
Lewoleba (30/10).
Sebagai informasi,
pertemuan utusan keluarga dua anggota DPRD Lembata yang dituding memalsukan
dokumen uji pendapat DPRD ini difasilitasi oleh Wakil Bupati Lembata, Viktor
Mado Wathun. Kehadiran utusan keluarga tersangka di rumah jabatan Bupati,
sempat ditolak bupati, namun setelah berulangkali dijelaskan Wabub Viktor,
Bupati akhirnya bersedia bertemu.
Keluarga Bediona
terwakili melalui Rafael Miku Beding dan Goris Dengekae Krova, sementara
keluarga Limaway terwakili oleh, Anton Plea Roning dan salah satu kerabat
Fransiskus Limaway.
Antonius Plea
Roning, usai bertemu Bupati Lembata kepada ratusan massa pendukung Fransiskus
Limaway dan wartawan di halaman bekas kantor Bupati menjelaskan, Bupati menolak
rekonsiliasi. “Bupati bilang Fery dan Ipi sudah banyak menyakiti beliau, ruang
rekonsiliasi juga sudah lama dia buka tetapi Fery dan Ipi tidak mau datang
bertemu beliau (Bupati), jadi pak bupati tidak mau rekonsiliasi,”
Tak cuma itu,
kepada utusan keluarga ini Bupati Sunur juga mengungkapkan kekesalannya kepada
warga yang terus saja melakukan aksi demonstrasi. “Pak Bupati bilang pintu
rumah saya ini terbuka, tetapi kenapa kamu demo ke mana-mana, datang dan kita
omong baik-baik di sini,” ujar Anton mengulang Bupati.
Sementara itu Wakil
Bupati Lembata yang ikut bertemu warga usai memediasi keluarga dan Bupati
Lembata, meminta maaf karena upaya rekonsiliasi yang difasilitasinya tidak
berjalan sesuai harapan. Kendati demikian dirinya berjanji untuk terus membangun
komunikasi dengan bupati dan berharap upaya lain yang akan dia lakukan nanti
mendapat sambutan baik dari Bupati Lembata.
“Saya minta maaf,
karena upaya kami ini tidak berjalan sesuai yang bapak dan mama harapkan.
tetapi ijinkan saya untuk pamit duluan dari bapa dan mama, supaya saya bisa
berpikir untuk mencari jalan lain, tetapi saya juga berharap pihak keluarga
juga jangan berhenti berusaha, coba terus melakukan pendekatan, mudah-mudahan
upaya yang akan kita tempuh nanti bisa memenuhi harapan bapak dan mama,” kata
Wabub Viktor.
Warga Protes
Penolakan Bupati
Sunur terhadap upaya rekonsiliasi ini mendapat protes warga. Warga tidak terima
kalau Bupati tak mau didemo. “Bupati selalu ada di luar Lembata, jadi bagaimana
masyarakat mau datang mengeluh? Kalau bicara begini apa kami harus percaya? Padahal
kami tau kalau bupati selalu jalan-jalan?” teriak seorang ibu dari tengah
kerumunan warga.
Mendengar
penjelasan kerabat dua wakil rakyat yang kini mendekam dalam tahanan Polres
Lembata itu warga marah. “Kita ini masyarakat biasa, kalau datang tidak bawah
uang jadi memang tidak layak untuk kita diterima,” teriak warga lainnya.
Umpatan keras warga itu disampaikan didengar langsung Wabub Lembata Viktor Mado
Wathun. (Yogi Making)
Sumber: floresbangkit.com, 3 November 2014
Ket foto:
Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur
Sumber foto: www.flobamora.net

0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!