Headlines News :
Home » » Bupati Lembata Tolak Rekonsiliasi

Bupati Lembata Tolak Rekonsiliasi

Written By ansel-boto.blogspot.com on Monday, November 03, 2014 | 8:48 PM

Merasa Bediona dan Fransikus Limaway terlalu menyakiti hatinya, Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur menolak ajakan utusan keluarga untuk berdamai. Pernyataan Bupati itu disampaikan kepada empat orang kerabat Bediona dan Limaway yang sengaja bertemu Bupati di rumah jabatannya, di Lewoleba (30/10).

Sebagai informasi, pertemuan utusan keluarga dua anggota DPRD Lembata yang dituding memalsukan dokumen uji pendapat DPRD ini difasilitasi oleh Wakil Bupati Lembata, Viktor Mado Wathun. Kehadiran utusan keluarga tersangka di rumah jabatan Bupati, sempat ditolak bupati, namun setelah berulangkali dijelaskan Wabub Viktor, Bupati akhirnya bersedia bertemu.

Keluarga Bediona terwakili melalui Rafael Miku Beding dan Goris Dengekae Krova, sementara keluarga Limaway terwakili oleh, Anton Plea Roning dan salah satu kerabat Fransiskus Limaway.

Antonius Plea Roning, usai bertemu Bupati Lembata kepada ratusan massa pendukung Fransiskus Limaway dan wartawan di halaman bekas kantor Bupati menjelaskan, Bupati menolak rekonsiliasi. “Bupati bilang Fery dan Ipi sudah banyak menyakiti beliau, ruang rekonsiliasi juga sudah lama dia buka tetapi Fery dan Ipi tidak mau datang bertemu beliau (Bupati), jadi pak bupati tidak mau rekonsiliasi,”

Tak cuma itu, kepada utusan keluarga ini Bupati Sunur juga mengungkapkan kekesalannya kepada warga yang terus saja melakukan aksi demonstrasi. “Pak Bupati bilang pintu rumah saya ini terbuka, tetapi kenapa kamu demo ke mana-mana, datang dan kita omong baik-baik di sini,” ujar Anton mengulang Bupati.

Sementara itu Wakil Bupati Lembata yang ikut bertemu warga usai memediasi keluarga dan Bupati Lembata, meminta maaf karena upaya rekonsiliasi yang difasilitasinya tidak berjalan sesuai harapan. Kendati demikian dirinya berjanji untuk terus membangun komunikasi dengan bupati dan berharap upaya lain yang akan dia lakukan nanti mendapat sambutan baik dari Bupati Lembata.

“Saya minta maaf, karena upaya kami ini tidak berjalan sesuai yang bapak dan mama harapkan. tetapi ijinkan saya untuk pamit duluan dari bapa dan mama, supaya saya bisa berpikir untuk mencari jalan lain, tetapi saya juga berharap pihak keluarga juga jangan berhenti berusaha, coba terus melakukan pendekatan, mudah-mudahan upaya yang akan kita tempuh nanti bisa memenuhi harapan bapak dan mama,” kata Wabub Viktor.

Warga Protes

Penolakan Bupati Sunur terhadap upaya rekonsiliasi ini mendapat protes warga. Warga tidak terima kalau Bupati tak mau didemo. “Bupati selalu ada di luar Lembata, jadi bagaimana masyarakat mau datang mengeluh? Kalau bicara begini apa kami harus percaya? Padahal kami tau kalau bupati selalu jalan-jalan?” teriak seorang ibu dari tengah kerumunan warga.

Mendengar penjelasan kerabat dua wakil rakyat yang kini mendekam dalam tahanan Polres Lembata itu warga marah. “Kita ini masyarakat biasa, kalau datang tidak bawah uang jadi memang tidak layak untuk kita diterima,” teriak warga lainnya. Umpatan keras warga itu disampaikan didengar langsung Wabub Lembata Viktor Mado Wathun. (Yogi Making) 
Sumber: floresbangkit.com, 3 November 2014
Ket foto: Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur
Sumber foto: www.flobamora.net
SEBARKAN ARTIKEL INI :

0 komentar:

Silahkan berkomentar

Tuliskan apa pendapatmu...!

 
Didukung : Creating Website | MFILES
Copyright © 2015. Ansel Deri - All Rights Reserved
Thanks to KORAN MIGRAN
Proudly powered by Blogger