Protes biaya makan yang besar, dua buruh bangunan
proyek rehabilitasi ruang kelas SMA Negeri I Kecamatan Nubatukan, dianiaya
oknum anggota Polres Lembata.
Saat ditemui di
lokasi proyek kompleks SMA Negeri I Lewoleba, Kus Lamabewa salah satu buruh
yang dianiaya Jm yang tak lain adalah oknum anggota Polres Lembata membenarkan
kalau dirinya dan Vandi rekannya dianiaya karena protes dengan biaya makan yang
tak masuk akal.
Menurutnya,
sebagaimana disampaikan kepala tukang yang juga bertindak sebagai pemborong
bahwa selama tiga minggu bekerja, kelompok kerjanya yang tak lebih dari lima
orang sudah menghabiskan biaya makan sebesar Rp. 5 juta rupiah.
Biaya sebesar itu
tak masuk akal, tak terima dengan perhitungan itu, Kus bersama rekannya Vandi
melancarkan aksi protes dengan cara menulis pada beberapa lembar tripleks lalu
memajang tulisan di depan gedung tempat mereka bekerja.
Seperti disaksikan,
ungkapan protes melalui tulisan itu berbunyi, “harus cros cek ulang upah dan
pengambilan pekerja,” “gedung ini disegel,” “di larang masuk,” tulisan ini di
tulis pada tiga potongan tripleks berbeda dan dipajang di depan gedung. Protes
itu ditujukan untuk kepala tukang, kata Kus. Tetapi anehnya, Jm yang mereka
kenal sebagai orang yang selalu datang mengawasi pekerjaan malah kebakaran
jenggot lalu menganiayanya.
“Kami yang tulis,
karena tadi malam kepala tukang sampaikan ke kami bahwa selama tiga minggu
kerja ini kami sudah habiskan uang sebesar 5 juta untuk biaya makan. Kami pikir
itu tidak masuk akal, dan anehnya ada nota beras yang kami beli dengan harga 20
ribu tetapi tercatat dalam nota bon dengan harga 30 ribu. Dia tendang saya di
perut satu kali, tetapi Vian kena tampar dan tendang berkali-kali,” kata
Kus diamini dua rekannya.
Saat dijumpai Jumat
(07/11) Kus Lamabewa ditemani dua buruh bangunan lainnya. Sementara Vandy dan
kepala tukang Syahban pergi menemui okunum polisi Jm guna mengkroschek biaya
makan. “Vandi dan om Syahban ada pergi ketemu pak Jm. Dia selama ini yang
datang kontrol disini, kami tidak pernah lihat orang lain,” kata Kus dan
rekannya.
Tindakan Jm dilihat
juga oleh guru-guru SMAN I Nubatukan. Ditemui di lokasi sekolah, beberapa guru
membenarkan kalau terjadi penganiayaan terhadap dua buruh bangunan. Penganiyaan
itu baru berhenti setelah beberapa guru datang menegur Jm.
“Kami lihat dia
pukul dan tendang anak-anak kerja di situ, dia juga omong dengan suara keras
dan sangat menggangu proses belajar yang saat itu sedang terjadi,” kata salah
satu guru menimpali pertanyaan FBC.
Demikian juga dengan
Kepala Sekolah SMA I Nubatukan Tubun Theodorus, dijumapai di ruang kerjanya
Jumad (7/11) mengatakan kalau dirinya
sempat mendengar keributan, karenanya dia meminta salah satu staf untuk
memanggil oknum polisi Jm untuk ke ruangannya. “Saya dengar ribut, tapi saya
tidak lihat ada pemukulan atau tidak, karena itu saat saya panggil dia kesini.
Saya bilang, ini sekolah dan proses belajar mengajar sedang berlangsung jadi
mohon jangan ribut, kalau ada persoalan diselesaikan baik-baik,” kata Tubun.
Tender Oleh Dinas
Kepada wartawan di
ruang kerjanya, Tubun mengatakan, kalau dirinya tidak tau dengan proses juga
pagu dananya. Apalagi, di lokasi proyekpun tak terlihat papan nama.
“Tendernya di Dinas
PPO jadi saya tidak tahu prosesnya bagaimana, dan pagunya berapa. Saya hanya
tau, saat mau kerja pak Jm itu sempat bertemu saya dan dia bilang kalau dia
yang dapat pekerjaan rehab ruang kelas di sini,” jelas Kepsek.
Lebih jauh Tubun
menjelaskan kalau tulisan bernada protes itu dibacanya saat pagi ketika datang
ke sekolah. “Saya lihat tulisan itu, apalagi bilang gedung di segel, saya lalu
SMS salah satu staf bidang sarana prasarana Dinas PPO dan minta untuk segera di
selesaikan masalah ini, saya tidak mau gedung di segel hanya karena masalah
pekerja dan rekanan,” kata Kepsek.
Tidak Ada Hubungan
dengan Proyek
Terkait dengan
penganiayaan, saat di konfrimasi, Jm kepada floresbangkit mengatakan, kalau
pemukulan tidak terkait dengan masalah proyek tetapi berkaitan dengan hutang
piutang pribadi antara dirinya dan salah satu pekerja proyek.
“Saya tidak ada
urusan dengan proyek itu, memang sering datang ke situ karena yang kerja proyek
itu adalah teman saya. Betul saya ada tampar dua anak yang kerja disitu, mereka
itu saya sudah anggap sebagai adik sendiri, saya kesal karena Vandi itu pernah
kerja saya punya rumah, tetapi setelah saya kasi mereka uang 4 juta lalu mereka
lari kasi tinggal pekerjaan dan sampai sekarang rumah saya belum selesai. Saat
saya datang ke sekolah tadi pagi, saya lihat dia itu yang membuat saya marah
jadi saya tampar. Tidak benar kalau saya sampai tendang dan pukul berkali-kali.
Saya tampar mereka dua itu satu kali,” kilah Jm.
Terkait dengan
persoalan itu, Jm megaku sudah bertemu dengan Vian dan Kepala Tukang Syahban
dan mereka saling memaafkan, dia pun berjanji untuk meminta maaf kepada Kus
Lamabewa.
Polisi Janji Proyek
Tak cuma Jm,
ternyata dalam penelurusan pun ditemukan ada oknum polisi lain yang berprofesi
ganda, bahkan bertindak seolah mafia proyek. Kepada floresbangkit, seorang
perempuan paru baya asal Sulawesi di kediamannya di bilangan Wangatoa Utara,
Jumad (7/11) mengaku datang ke Lembata karena dijanjikan kerja proyek oleh
salah satu oknum perwira di Polres Lembata.
Sumber yang minta
agar namanya tidak ditulis menuturkan, sebelum ke Lembata dirinya bekerja di
Larantuka, Kabupaten Flores Timur, namun sang perwira memintanya untuk datang
ke Lembata. kendati tak punya perusahan, namun dia yakin kalau bisa mendapat
pekerjaan proyek karena di janjikan oleh oknum perwira. Sayang janji proyek itu
belum terlaksana.
“Saya datang karena
di minta beliau, katanya mau kerja proyek disini. Kami sempat bertemu
konsultan, saya bilang saya tidak punya bendera tetapi konsulan janji akan
carikan untuk saya bendera di Kupang, eh…taunya sampai sekarang saya tidak
dikasih pekerjaan,” tuturnya.
Kendati belum
mendapat pekerjaan, dia mengaku hingga sekarang dirinya masih menjalin hubungan
baik dengan sang perwira. (Yogi Making)
Sumber: floresbangkit.com, 8 Novemvber
2014
Ket foto: Tulisan sebagai bentuk protes dari Vandi dan Kus (foto :
FBC/Yogi Making)

0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!