Headlines News :
Home » » Launching Majalah “Kabar NTT”, Mengangkat NTT dari Sisi Positif

Launching Majalah “Kabar NTT”, Mengangkat NTT dari Sisi Positif

Written By ansel-boto.blogspot.com on Wednesday, November 05, 2014 | 7:30 PM

Aula Taman Budaya NTT, Selasa, 4/11,  sepertinya tak menunjukkan tanda-tada sesuatu yang wahhh untuk sebuah acara launching. Setidaknya jalan menuju gedung berkibar spanduk selamat datang, atau umbul-umbul perusahaan sponsor. 

Jauh dari dari itu. Bahkan sejumlah peserta bertanya-tanya, benarkah akan diluncurkan majalah  yang mengusung ikon  Nusa Tenggara Timur spektakuler, atau apalah….

Hanya di dalam aula  di lantai dua itu,  diletakkan dua kursi sofa dan meja kecil berundak dua. Sedikit dekor yang mewarnai topik acara adalah latar belakang bertuliskan Launching Majalah Kabar NTT, Nusa Tetap Tercinta. Setidaknya kesan glamour tidak kita jumpai dalam acara peluncurannya.

Namun kesederhanaan dekorasi tak mengurangi letupan semangat yang ditunjukkan awak media bulanan itu. Susana kering segera berubah menjadi kobaran idealisme yang mengental. 

Setidaknya menurut Pemimpin Umum, Antonius Kleden, tantangan bagi media cetak di tengah gempuran media on line yang cepat dan murah karena langsung dinikmati pelanggan melalui hand phone, smart phone.

“Banyak teman yang bertanya apakah anda yakin mendirikan majalah cetak? Dari mana uangnya?” ujarnya. Menjawab pertanyaan itu, mantan wartawan senior sebuah harian  di Kupang ini berujar, dibandingkan dengan Jepang, negara ini pusat perkembangan handphone dan smart phone, tetapi media cetak tetap berkembang di  Jepang. 

Jumlah eksemplar yang dicetak pagi dan sore mencapai 15 juta eksemplar. Dan jika dibuat rasio perbandingan jumlah penduduk dan jumlah eksemplar maka di Jepang terdapat 2 orang yang membaca satu eksemplar. 

Dibandingkan dengan jumlah penduduk di NTT, dan jumlah eksemplar media cetak, tidak lebih dari 37 ribu eksemplar, itu berarti terdapat rasio 136 orang yang membaca satu eksemplar.

“Dengan ratio itu kami masih sangat optimistis, media cetak masih sangat berpotensi untuk dikembangkan,” ujarnya.

Hal berikut yang menjadi pertanyaan banyak pihak adalah, dari mana uang untuk membiayai karyawan dan pencetakannya? Dia menegaskan, hal ini bukan masalah semangat untuk membangun Nusa Tenggara Timur dari dukungan media adalah yang paling penting. “Semangat yang membuat kami ingin melakukan sesuatu yang lebih baik untuk membangun NTT,” ujarnya.

Dan ini yang lebih penting. Banyak media karena terlalu fokus menjalankan fungsi kontrol sosial, maka hal-hal unik, khas, dan yang membangkitkan semangat dari  kisah sukses kurang terekspose. 

Yang ditampilkan adalah cerita korupsi, derita, kesusahan masyarakat dan sebagainya. “Kami ingin mengabarkan hal-hal yang positif dari Nusa Tenggara Timur, sehingga kami tetap mengusung motto NTT sebagai Nusa Tetap Tercinta,” pungkasnya.

Sementara Wali Kota Kupang Jonas Salean yang didaulat meluncurkan Majalah Kabar NTT ini mengatakan, pihaknya  menyambut gembira terbitnya majalah ini. Diakuinya, selama ini banyak sekali kerja keras yang sukses dilakukannya di Kota Kupang, luput dikabarkan media di NTT. 

“Banyak hal-hal kecil yang dibesar-besarkan, sementara yang besar dikecilkan,” ujarnya.

Menurutnya, media di NTT baik cetak maupun elektronik banyak yang sudah berkiprah sesuai dengan visi dan misinya. Namun belum semua yang dikerjakan yang baik diekspose secara baik. 

Misalnya, menurut Salean, program raskin yang digelontorkan pemerintah pusat, rakyat masih harus membelinya, tetapi untuk di Kota Kupang, penerima raskin tidak perlu membeli karena anggarannya sudah ditalang pemerintah kota untuk membantu masyarakat yang tidak mampu. 

Hal lain, masyarakat miskin yang meninggal masih juga dibebani biaya pemakaman yang cukup tinggi, maka pemerintah menyediakan biaya 2,5 juta untuk membantu keluarga miskin yang mengalami duka.

“Banyak yang kami lakukan tetapi karena yang diekspose wartawan  hal-hal yang buruk maka tidak dapat tereksposes hal positif yang dilakukan. Maka kami sambut baik majalah ini, yang menjanjkan informasi yang positif,“ ujarnya di hadapan ratusan peserta yang terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh pers, budayawan, pegawai negeri sipil dan sebagainya. (Yok)
Sumber: floresbangkit.com, 5 November 2014
Ket foto: Peluncuran Majalah Berita NTT, nampak sejumlah tokoh wartawan, budayawan, dan rohaniwan.
SEBARKAN ARTIKEL INI :

0 komentar:

Silahkan berkomentar

Tuliskan apa pendapatmu...!

 
Didukung : Creating Website | MFILES
Copyright © 2015. Ansel Deri - All Rights Reserved
Thanks to KORAN MIGRAN
Proudly powered by Blogger