TERHITUNG sejak 10 Oktober
2016, Mayor Jenderal TNI Joppye Onesimus Wayangkau ditetapkan menjadi Panglima
Kodam XIII/Kasuari, Papua Barat. Mayjen Joppye Ones, demikian tertera di tanda
pengenal di dadanya, menjadi orang pertama menjabat Kodam yang baru dibentuk
itu, sekaligus Orang Asli Papua (OAP) pertama yang menjadi pangdam.
Pengangkatannya
menjadi pangdam tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor
Kep/830/X/2016, tanggal 10 Oktober 2016, tentang Pemberhentian dari dan
Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan TNI. Bersama Joppye, terdapat 73
perwira tinggi lainnya yang mendapat promosi, mutasi maupun yang akan memasuki
pensiun.
Lahir di
Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen, 17 Juli 1962, sebelum ditetapkan menjadi
pangdam Joppye menjabat Pati Sahli TK III Bid Sosbud HAM Panglima TNI. Berbagai
penugasan di lingkungan Angkatan Darat, termasuk di Papua, juga sudah pernah ia
jalani. Misalnya, ia pernah menjabat Danrem 172/Praja Wira Yakthi dan Asops
Kasdam XVII/Cenderawasih.
Joppye Ones
merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1986 dari kecabangan Infanteri.
Sebelum ditugaskan di Tanah Kelahirannya, Joppye antara lain pernah bertugas sebagai Danyonif
407/PK, Kodam IV/Diponegoro pada tahun 2000-2003.
Joppye juga
pernah menjabat sebagai salah satu Dandim di Kodam IV/Diponegoro dan Kepala
Staf Daerah Militer (Kasdam) V/Brawijaya.
Lebih
lengkapnya, penugasan yang pernah ia dapatkan di lingkungan TNI AD, antara lain
Danyonif 401/Banteng Raiders (2000-2002); Danyonif 400/Raider (2002-2003); Dandim 0736/Batang (2004- 2005 ); Danbrigif
24/Bulungan Cakti (2009-2011); Asops Kasdam XVII/Cenderawasih (2011-2012);
Danrem 172/Praja Wira Yakthi (2012-2013); Irdam XVII/Cenderawasih (2013-2014);
Wadanpussenif Kodiklat TNI AD (2014-2015); Kasdam V/Brawijaya (2015-2016); Pati Sahli TK III Bid Sosbud HAM Panglima
TNI (2016).
Dalam
sebuah wawancara dengan Cendrawasih Pos, terkait penugasannya di Korem 172/PWY
dua tahun lalu, ia mengatakan akan mengutamakan pendekatan soft power, yaitu
dengan komunikasi dan pendekatan sosial lainnya dengan masyarakat di Jayapura.
“Tantangan
ini tentunya bukan hanya datang dari di Kota Jayapura saja, tetapi salah satu
bagian lainnya adalah diwilayah perbatasan yang rawan terjadi kegiatan-kegiatan
ilegal antara masyarakat Indonesia dengan PNG,” ungkapnya ketika itu.
"Untuk
kedepan saya akan mengadakan pendekatan dengan masyarakat yang ada di Jayapura,
terutama masyarakat Papua, tentunya dengan melakukan komunikasi atau pertemuan
dengan pemuka agama, adat dan tokoh perempuan serta para intelektual untuk
mempertahankan NKRI,” kata dia.
Selain
Mayjen Joppye Ones, sejumlah OAP lainnya tercatat menjadi perwira tinggi TNI.
Di Angkatan Laut, terdapat Laksmana
Madya (Purn) Freddy Numberi, Brigjen TNI Marinir (Purn) Bram O Otoruri dan
Laksamana Pertama TNI Dick Henk Wabiser.
Sedangkan
di lingkungan AD terdapat Brigjen Nico Obaja Woru, putra asli Papua pertama
yang meraih pangkat jenderal (Brigjen) pada 2010 lalu. Sedangkan Mayjen Joppye
Ones naik pangkat menjadi Brigjen pada 19 Januari 2015.
Sumber:
satuharapan.com, 8 November 2016
Ket foto: Mayor Jenderal TNI Joppye Onesimus
Wayangkau
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!