INDUK Koperasi Unit Desa Indonesia (Induk KUD) menggandeng Duke Capital,
Malaysia guna membantu Induk KUD membiayai sembilan proyek investasi strategis
terutama pertanian dan perikanan di seluruh wilayah Indonesia.
Hal itu dilakukan Ketua Umum Induk KUD Herman Yosef Loli Wutun bersama CEO Duke Agribusiness
Fund, Malaysia, Mr Ah Seng Beh, saat menggelar acara Peresmian dan Peluncuran
Dana Duke-Trust yang dilakukan kedua belah pihak di Graha Induk KUD, Jalan
Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan, Sabtu (9/12/2017).
Acara disaksikan
langsung Chairman of Economic and Cultural Consultative Commitee of the Chinese
Nation Straits, Mr. Yang Hailong, CEO WinTrust Pacific Asia Pte. Ltd Mr Ahmed
Asif, konsultan investasi Duke Capital Investment Mr Felix Ooi, Direktur
Marketing Duke Capital Mr Ryan Ong, para pengurus dan pengawas Induk KUD dan
Ketua Puskud Sulawesi Tengah H. Amin Badawi serta para investor dan tamu
undangan.
Demikian keterangan
tertulis yang diterima penulis di Jakarta, Minggu (10/12/2017).
"Kerja sama
ini bertujuan membuat para petani dan nelayan di Indonesia menjadi kaya. Tadi
saya imbau, saya sampaikan kepada investor ini bahwa kalian jangan takut
membuat para petani dan nelayan menjadi orang kaya. Anda tidak mungkin jatuh
miskin hanya karena membuat para petani dan nelayan menjadi orang kaya. Kalau
kalian membuat petani kaya maka kalian sudah pasti menjadi kaya raya,"
ujar Herman Wutun didampingi Mr Beh dan Dirut Induk KUD Portasius Nggedi kepada
wartawan di Lantai 3 Graha Induk KUD, tempat berlangsung kegiatan.
Herman Wutun
menyebut, sembilan proyek investasi yang akan dimulai tahun 2018 sebagai
berikut.
Pertama, penambahan
dan perluasan perkebunan singkong di Pulau Bangka, Bangka Belitung, dari 100
ribu hektar menjadi 1 juta hektar dan membangun 150 pabrik pengolahan tepung
tapioka dengan produksi 200 ton/pabrik/hari di wilayah Puskud seluruh
Indonesia, yang memiliki lahan potensial.
Kedua, membangun 10
ribu kapal tangkap ikan untuk jaringan Induk KUD dengan kapasitas 30 gross ton
(GT). Ketiga, mengembangkan 100.000 hektar lahan budidaya ikan ekologis di
wilayah Indonesia yang akan dimulai dari Kabupaten Bangka Selatan, yang saat
ini Induk KUD sudah memilik lahan 63 hektar.
Keempat, membangun
500 pabrik mini kelapa sawit dan pembangkit listrik biomas yang saat ini sudah
dimulai pembangunan tahap pertama dengan kapasitas 5 ton per jam atau 100 ton
per hari bekerjasama dengan Puskud Jambi.
Kelima, membangun
program internet berbasis website untuk kepentingan memudahkan jaringan Induk
KUD di seluruh Indonesia.
Keenam, mendirikan
Bank Nasional Pedesaan Induk KUD dengan kantor cabang di setiap KUD yang
tersebar di seluruh Indonesia. Ketujuh, membangun dan mengembangkan properti di
lahan Induk KUD, Pusat KUD dan KUD, produk-produk pertanian, pelelangan ikan,
membangun alur logistik dan sistem transportasi.
Kedelapan,
memproduksi secara bertahap ayam petelur mulai dari 300 ribu ekor sampai 2 juta
ekor di seluruh Indonesia.
Kesembilan,
pengembangan dan ekspolitasi sumur minyak tua berasama jaringan Induk KUD yaitu
Pusat KUD dan KUD di seluruh Indonesia. Sumur tua ini banyak terdapat di Pulau
Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Papua.
Optimistis
CEO Duke
Agribusiness Fund, Mr AS Beh mengatakan, pihaknya optimis sembilan proyek
investasi yang akan dilaksanakan oleh jaringan Induk KUD di masa datang akan
berjalan lancar dan sukses. Proyek investasi ini diakuinya mengutamakan prinsip
investasi ramah lingkungan dan berkelanjutan (sustainable).
Tujuan rencana ini
yakni membantu peningkatan pendapatan dan mata pencaharian petani dan nelayan
di Indonesia sekaligus membantu pemerintah Indonesia mengurangi angka
kemiskinan.
"Kami juga
berharap kerjasama antara mitra dalam dan luar negeri dalam bidang permodalan,
pengelolaan, teknologi, dan akses pasar akan berupaya bersama membangun Induk
KUD menjadi platform original equipment manufacture untuk memproduksi pangan
bagi dunia dengan sumber daya alam Indonesia yang melimpah," ujar Beh
kepada wartawan.
Mr Beh menambahkan,
pihaknya bangga menerima penunjukan sebagai mitra penggalangan dana secara
khusus untuk Induk KUD dan jaringannya, peluncuran "Duke Agribusiness
Fund" atau Dana Agribisnis Duke. Hal ini tidak hanya menguntungkan
investor dalam jangka pendek dan jangka panjang tetapi juga membantu petani dan
nelayan di Indonesia dalam mengembangkan industri di pedesaan.
Selain itu,
menciptakan lebih banyak kesempatan kerja dan memperbaiki standar kehidupan
rakyat di daerah pedesaan di seluruh wiayah Indonesia. "Duke Capital akan
bersama-sama menciptakan model dan nilai baru `modal kerja' dengan berbagai
rencana di bidang pertanian dan perikanan Induk KUD," kata Mr Beh.
Seusai pertemuan
dengan Wutun dan jajaran pengurus dan direksi Induk KUD serta 150 investor yang
hadir, Beh Ah Seng mengemukakan bahwa para investor itu berasal dari China,
Taiwan, Malaysia, Singapura, Indonesia, dan Vietnam mengikuti langsung
pertemuan dengan pihak Induk KUD.
Menurut Beh, para
investor ini sudah menghadiri langsung pertemuan bisnis tahunan Induk KUD yang
diselenggarakan di Jakarta pada Juli 2017 lalu. Mereka juga sudah mendengar
langsung pemaparan usaha dari David Wu selaku Sekretaris Jenderal Perwakilan
Luar Negeri Induk KUD.
"Para investor
ini sudah tahu berbagai rencana strategis pengembangan yang saat ini dilakukan
oleh Induk KUD. Saya percaya dengan diluncurkan Dana Agribisnis dari Duke
secara resmi (Sabtu, 9/12) hari ini, calon investor dari kawasan Asia Pasifik
yang sudah lama dinanti akan berpartisipasi secara formal dalam investasi dana
ekuitas Duke Capital," katanya.
Duke Capital adalah
perusahaan swasta asal Malaysia. Perusahaan ini ditunjuk secara resmi oleh
Induk KUD sebagai mitra penggalangan dana dan secara resmi meluncurkan program
Dana Agribisnis Duke Capital kepada masyarakat di Graha Induk KUD.
Sedangkan Dana
Agribisnis Duke adalah dana ekuitas swasta yang didirikan di bawah pengawasan
Anchor WinTrust, sebuah lembaga keuangan internasional terkenal, yang dirancang
khusus untuk membantu Induk KUD untuk pembiayaan sembilan proyek investasi
strategis di atas.
Menurut Herman
Wutun, Induk KUD yang berdiri tahun 1973, merupakan organisasi koperasi
terbesar di Indonesia dan juga dunia dengan lebih dari 13 juta kepala keluarga
dengan anggota orang per orang lebih dari 60 juta anggota keluarga serta 9.437
kantor cabang di seluruh Indonesia. (Ansel Deri)
Ket foto: Acara peresmian dan peluncuran penguasaan dana Duke-Trust
antara Ketua Umum Induk KUD Herman Yosef Loli Wutun dengan CEO Duke
Agribusiness Fund, Mr Ah Seng Beh dan para investor di Graha Induk KUD, Jalan Warung Buncit Raya,
Jakarta Selatan, Sabtu (9/12/2017).


0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!