BERBARA Lamak, tenaga kerja Indonesia (TKI) asal
NusaTenggara Timur, Jumat (24/4) ditemukan tetangganya sudah meninggal di rumah
majikannya di Flet Luyang Damai, Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia. Naasnya, jasad
Berbara, TKI asal Desa Puor, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata, itu
diketahui sudah mulai membusuk setelah warga sekitar mencium aroma tak sedap
dari dalam kamarnya.
"Saya
mendengar kabar jenazah kerabat ini ditemukan tetangganya setelah mereka
membuka kamar. Kami sangat merasa kehilangan kerabat kami ini. Apalagi ia
meninggal saat majikannya sedang berlibur di Kualalumpur. Kami berterima kasih
kepada pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Kota Kinabalu yang bekerja
sama dengan pihak terkait setempat membantu membawa jenazah kerabat kami ini ke
rumah sakit," kata Nesti, keluarga almarhrumah, sesama TKI asal Nusa
Tenggara Timur saat dihubungi dari Jakarta, Sabtu (25/4) pagi.
Menurut Nesti,
pihak majikan Berbara sudah disampaikan berita kematian TKI tersebut. Setelah
mendengar kabar itu, majikan segera bertolak dari Kualalumpur ke rumah sakit di
Kinabalu, ibukota Sabah, agar ikut membantu proses pengaturan jenazah lebih
lanjut. "Majikan almahrumah sudah diberitahu. Kabarnya sedang dalam
perjalanan dari Kualalumpur. Kami juga sangat berterima kasih kepada pihak KJRI
Kinabalu yang tanggap setelah mendengar kabar kematian kerabat kami ini,"
lanjut Nesti.
Ia mengaku,
penyebaran wabah coronavirus 2019 di Malaysia sangat menyulitkan kerabat dari
NTT di Malaysia untuk ikut mengantar jasad korban ke rumah sakit. Pemerintah
Malaysia memberlakukan aturan sangat ketat menyusul wabah covid-19 yang melanda
negeri Jiran itu beberapa bulan belakangan.
"Beberapa
waktu lalu, ada juga rekan TKI asal NTT meninggal. Oleh karena protap
penanganan corona sangat ketat, kerabat korban juga dibatasi untuk melayat.
Kami berharap pihak KJRI Kinabalu membantu mengurus jasad kerabat kami ini
sesuai dengan ketentuan di Malaysia," ujar Nesti.
Seorang warga asal
Puor, Margaretha menuturkan, meski bekerja di tanah Jiran Malaysia, almarumah
Barbara Lamak, punya kepedulian tinggi pada kegiatan-kegiatan sosial gerejani
di Stasi Santu Petrus Puor, Paroki St Joseph Boto, Keuskupan Larantuka. Pada
Oktober 2019, puteri Joseph Sanga Lamak & Ibu Martina Liman ini sempat
memberikan sumbangan 30 sak semen untuk membantu panitia lokal menyelesaikan
pembangunan Gereja St Petrus Puor.
"Oktober 2019
kaka Barbara sempat berlibur di kampung Puor. Beliau menyerahkan langsung 30
sak semen untuk membantu panitia untuk pembangunan gereja Puor. Setelah masa
cuti berakhir, beliau kembali ke Malaysia," kata Margaretha, warga asal
Puor di Bekasi, Jawa Barat.
Ansel Deri
Ket foto:
Berbara Lamak, TKI asal NTT yang
ditemukan tak bernyawa di kediaman majikan di Flet Luyang Damai, Sabah, Malaysia,
Jumat (24/4) malam.
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!