Headlines News :
Home » » Kapal Tabrakan, Bupati Manuk dan Istri Selamat

Kapal Tabrakan, Bupati Manuk dan Istri Selamat

Written By ansel-boto.blogspot.com on Thursday, February 04, 2010 | 3:01 PM

Bupati Lembata, Drs. Andreas Duli Manuk dan Ibu Margaretha Hurek Making, selamat ketika KM Torani II yang ditumpangi menabrak kapal nelayan Mitra Abadi di Pelabuhan Larantuka, Selasa (2/2/2010) pukul 18.30 Wita. KM Torani II rusak ringan, sedangkan Mitra Abadi, pecah dan langsung tenggelam.

Musibah itu terjadi ketika KM Torani II, kapal milik Pemkab Lembata, hendak merapat di Pelabuhan Larantuka, Selasa. Kapal cepat itu berangkat dari Lewoleba mengangkut sembilan orang di antaranya Bupati Ande Manuk dan Ibu Margaretha, sejumlah pejabat dan nakhoda. Waktu tempuh Lewoleba-Larantuka sekitar 1 jam.

Sesaat ketika Torani II hendak berlabuh di ujung barat Dermaga Larantuka, KM Mitra Abadi yang berada di depan Torani II bergerak menuju Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) di sebelah timur dermaga.

Diduga tidak melihat KM Mitra Abadi, nakhoda KM Torani II tidak menurunkan kecepatan laju kapal cepat itu. Tak ayal, KM Torani II menghantam lambung kanan KM Mitra Abadi. Kapal milik perusahaan Mitra Mas itu pecah dan langsung tenggelam. KM Torani mengalami kerusakan pada pagar haluan depan.

"Bupati dan istri beserta penumpang, termasuk anak buah kapal Torani II dievakuasi turun dari kapal dalam keadaan selamat. Sementara anak buah kapal (ABK) Mitra Abadi juga selamat walau sempat berenang ke pelabuhan itu," kata Kasat Serse Polres Flores Timur, AKP I Made Pasek Riawan, SH, M.Hum, Rabu (3/2/2010).

Made mengatakan, meski tidak ada korban jiwa dalam musibah itu, tabrakan itu mengakibatkan KM Mitra Abadi mengalami kerugian mencapai Rp 500 juta, terhitung dari badan kapal berikut mesin dan peralatan di dalamnya.

KM Mitra Abadi dengan bobot GT 25, panjang 18,20 meter dan lebar 3,40 meter, kata Made, tidak bisa terpantau. "Polisi bersama pemilik kapal sedang mencari orang untuk melihat posisi kapal dan mengangkat bangkainya dari dasar laut agar tidak mengganggu kapal lain yang hendak berlabuh di pelabuhan itu, khususnya di ujung barat tempat berlabuhnya kapal dari Solor," kata Made.

Keterangan dihimpun Pos Kupang di Kantor Bupati Lembata, Rabu siang menyebutkan, menurut rencana awal, Bupati Ande Manuk dan istrinya, ke Larantuka Rabu pagi. Tetapi kemungkinan ada sesuatu soal, sehingga keberangkatan ke Larantuka dimajukan sehari.

Rabu pagi, rencananya Bupati Ande Manuk dan istri melanjutkan perjalanan ke luar daerah. "Kalau pak bupati mau jalan, biasanya pagi-pagi subuh mereka ke Larantuka. Sekitar satu jam lebih kapal sudah sandar di Larantuka," kata sumber Pos Kupang di Lewoleba.

Sumber itu menambahkan, Kepala Bagian Umum Setda Lembata, Apol Manuk, mendampingi Asisten II Setda, Ir. Lukas Witak, telah berangkat ke Larantuka, Rabu pagi, dengan kapal cepat 'Fantasi Express'. Kedua pejabat ini yang akan mengurus musibah laut itu.

KM Torani II diadakan Pemkab Lembata sekitar tahun 2004 silam dari APBD II Lembata sekitar Rp 700-an juta dari salah satu perusahaan kapal di Jakarta. Pengadaannya hampir bersamaan dengan KM Siti Nirmala oleh Bupati Flores Timur, Felix Fernandez. KM Siti Nirmala sudah tenggelam pekan lalu di Pelabuhan Larantuka.

Menurut rencana awal, KM Torani II dibeli untuk kebutuhan mobilitas pemerintah daerah. Tetapi pembelian kapal ini menuai masalah dan polemik panjang, karena terindikasi ada dugaan penyimpangan dan 'mark up' harga. Kasusnya pernah ditangani penyidik di Lembata, namun tidak tuntas sampai saat ini. Tak ada penjelasan apa pun dari yang berwenang mengenai masalah ini.

Nina Kandeo Macet

Sementara itu Kapal Layar Motor (KLM) Nina Kandeo, yang dalam perjalanan dari Pelabuhan Tenau Kupang menuju Sabu, Kabupaten Sabu Raijua, Rabu (3/2/2010), nyaris tenggelam pada jarak 20 mil sebelah barat perairan Pulau Tabui. Sesuai laporan dari anak buah kapal (ABK), kapal mengalami kerusakan mesin sekitar pukul 15.00 Wita.

Kepala Sub Seksi Operasi Kantor SAR Kupang, Eliseus Pen, mengatakan hal ini ketika menghubungi Pos Kupang, Rabu (3/2/2010) malam. Setelah mendengar kabar dari lima anak buah kapal (ABK) yang menghubungi pihak SAR, kata Pen, tim dipersiapkan menuju ke titik kejadian.

Tim SAR, kata Pen, dipimpin Supriyanto Ridwan dan beberapa anggota. Belum diketahui apakah kerusakan itu akibat cuaca buruk atau alasan teknis lain. Kapal dengan ukuran panjang 15 meter dan lebar empat meter itu membawa 63 meter kubik kayu dan lima ABK. (iva/ius/pol)
Sumber: Pos Kupang, 4 Februari 2010
Ket foto: Bupati Lembata, Drs. Andreas Duli Manuk. Foto: dok. Ansel Deri
SEBARKAN ARTIKEL INI :

0 komentar:

Silahkan berkomentar

Tuliskan apa pendapatmu...!

 
Didukung : Creating Website | MFILES
Copyright © 2015. Ansel Deri - All Rights Reserved
Thanks to KORAN MIGRAN
Proudly powered by Blogger