Tokoh agama Franz
Magnis Suseno, SJ rupanya sangat terkesan menonton film Jagal (The Act of
Killing) besutan Joshua Oppenheimer. Menurut dia, film ini seharusnya ditonton
lebih banyak orang untuk mendapat gambaran tentang suatu kejahatan kemanusiaan.
“Film ini
menunjukkan betapa orang kehilangan segala perasaannya untuk suatu kejahatan,”
ujarnya kepada Tempo seusai menonton
film ini di Blitz Megaplex, Rabu malam, 6 Februari 2013.
Romo Magnis
menjelaskan, kejahatan yang diperlihatkan oleh sang Jagal, Anwar Congo,
seharusnya tidak boleh terjadi selama-lamanya. “Sangat-sangat tidak boleh, ini
akan memalukan bagi seluruh pelaku yang terlibat,” ujar pria yang sebelumnya
berkewarganegaraan Jerman ini.
Pria sepuh ini juga
berharap film yang telah diputar di berbagai festival film internasional ini
lebih banyak lagi ditonton oleh masyarakat Indonesia. “Biar berpikir supaya
bisa mendobrak sablon-sablon yang sekarang ini menutup kebuntuan itu,” ujarnya.
Menurut dia, film ini jauh lebih baik ketimbang banyak bicara omong kosong
tentang kejahatan kemanusiaan.
Film Jagal
mengisahkan kehidupan Anwar Congo, seorang penjagal korban peristiwa 1965 di
daerah Medan dan sekitarnya. Film dokumenter ini juga memperlihatkan sangkut
paut Anwar dengan organisasi Pemuda Pancasila.
Film ini sebelumnya
diputar di Festival Film Telluride Amerika Serikat. Setelah itu berturut-turut
diputar di Toronto, Kanada; Copenhagen, Denmark; dan Berlin. Film ini telah
diputar di 91 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia dengan 238 kali
pemutaran. Diperkirakan lebih dari 6.000 orang telah menonton film ini.
Sumber: Tempo.co,7
Februari 2013.
Ket foto: Frans
Magnis-Suseno
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!