Ketua Umum Dewan Pimpinan
Pusat Partai Demokrat Anas Urbaningrum tak hadir dalam pertemuan Majelis Tinggi
Partai Demokrat dengan para Ketua Dewan Pimpinan Daerah di kediaman Ketua
Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Puri Cikeas, Bogor, Jawa
Barat, Minggu (10/2/2013 ) malam.
Dalam jajaran Majelis Tinggi,
hanya Anas yang tak hadir. Adapun Majelis Tinggi yang hadir, yakni SBY, Wakil
Ketua Dewan Pembina Marzuki Alie, Sekretaris Dewan Pembina Jero Wacik,
Sekretaris Dewan Kehormatan TB Silalahi, dua Wakil Ketua Umum DPP Max Sopacua
dan Jhonny Alen, Sekretaris Jenderal DPP Edhi Baskoro Yudhoyono, dan Direktur
Eksekutif DPP Toto Riyanto.
Mereka duduk berjajar di
hadapan para Ketua DPD di Pendopo kediaman SBY. Seluruh elit Demokrat yang
hadir tersebut mengenakan baju partai berwarna biru. SBY juga menghadirkan
menteri asal Demokrat dan Wakil Ketua Komisi Pengawas Demokrat.
Di awal pidatonya untuk
publik, SBY mengatakan Anas sudah diundang sebagai Wakil Ketua Majelis Tinggi.
Hanya saja, Anas mengaku sakit. "Kita undang. Sekali lagi memang
berhalangan karena sakit," kata SBY.
Sebelumnya, Anas hadir dalam
pertemuan Majelis Tinggi di Cikeas pada Jumat malam. Dalam sidang Majelis
Tinggi tersebut, SBY selaku Ketua Majelis Tinggi memutuskan mengambil alih
Demokrat. Seluruh mekanisme di partai harus melalui Majelis Tinggi.
SBY bertugas, berwenang, dan
bertanggung jawab memimpin penyelamatan dan konsolidasi Demokrat. Selain itu,
segala keputusan dan tindakan Demokrat ditentukan dan dijalankan Majelis Tinggi
yang juga mengambil keputusan dan arahan penting dan strategis.
Elemen-elemen partai berada
dalam kendali dan bertanggung jawab langsung kepada Majelis Tinggi. Sikap SBY
itu setelah rilis hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC)
yang menunjukkan elektabilitas Partai Demokrat tinggal 8,3 persen. Angka itu
merupakan paling rendah pascapemilu 2009 .
Sumber: Kompas.com, 10 Februari
2013
Ket foto: Ketua Umum DPP Anas
Urbaningrum
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!