Headlines News :
Home » , » Serli Dibopong Ratapi Sang Ayah

Serli Dibopong Ratapi Sang Ayah

Written By ansel-boto.blogspot.com on Friday, August 15, 2014 | 3:25 PM

Mengenakan baju putih dan dibopong oleh sang ibu, putri kedua dari Laurens Bahang Dama terlihat melangkah tergontai saat memasuki ruang persemayaman jenazah di RSAD Sanglah, Kamis (14/8/2014) pagi.

Tangisan langsung pecah begitu melihat sang ayah terbujur kaku di dalam peti berwarna coklat. Bahkan sang kakak Riani Dama juga terlihat menangis histeris melihat sang adik.

Sementara istri almarhum, Jimor Siana Katarina Jerubu, hanya bisa terduduk lemas di dekat peti melihat kedua putrinya menangis.

Serli seperti tidak percaya. Sebab sehari sebelumnya, bersama sang ayah, Serli sempat mengunjungi salah satu pusat perbelanjaan di Kota Denpasar. Laurens sendiri memang sengaja datang ke Denpasar untuk memberi kejutan pada kedua putrinya itu.

"Bapa, katanya mau kasi kami kejutan. Kenapa tinggalkan kami, bagaimana kami hidup," tangis Serli.

Serli sendiri baru bisa melihat jenazah ayahnya pada pagi hari kemarin. Padahal Laurens telah menghembuskan nafas terakhir Rabu (13/8/2014) malam.  Pihak keluarga sengaja menutupi berita kematian Laurens menunggu Serli pulih dari sakitnya.

Serli harus dirawat di RS Kasih Ibu akibat shock terkena setrum di kamar mandi. Saat tersetrum di kamar mandi lantai dua rumahnya, Laurens yang ketika itu berada di lantai satu langsung berlari ke sumber teriakan untuk memberikan pertolongan. Akibatnya Laurens juga ikut tersetrum.

Keduanya langsung dilarikan ke rumah sakit. Laurens dilarikan RS Surya Husada, sedangkan Serli ke RS Kasih Ibu. Laurens sendiri menghembuskan nafasnya sesaat sebelum tiba di RS Surya Husada tanpa sepengetahuan Serli yang dirawat di rumah sakit yang berbeda. Setelah pulih barulah Serli diinformasikan mengenai ayahnya yang telah menghadap Sang Khalik.

Saat berada di samping peti jenazah sang ayah, Serli sesekali menangis tapi sesekali menatap seakan tak percaya. Beberapa sahabatnya dari SMA St. Yoseph terlihat memberikan penghiburan. Bahkan Serli tak kuasa berdiri. Sahabat-sahabatnya kemudian membopong Serli untuk berbaring di salah satu sudut ruangan.  

Sementara itu, Jimor Siena Katarina Jerubu atau akrab disapa Erna sedikit demi sedikit bisa menguasai emosinya. Kepada beberapa pelayat yang hadir, Erna coba menuturkan naas yang menimpa suaminya. "Kejadiannya sangat cepat, hanya beberapa menit," kata Erna.

Sebelum mandi terlebih dahulu diperiksa, apakah aman atau tidak digunakan untuk mandi. Tidak ada masalah ketika itu. Tapi entah kenapa shower yang awalnya dipastikan aman ternyata mengandung arus listrik.

Di mata Erna, Laurens adalah suami yang sangat mencintai keluarga. Walau menjabat sebagai Ketua Komisi V DPR, tidak membuat Laurens berubah. Bahkan jika berlibur ke Denpasar, sesekali Laurens mencuci pakaian anak-anaknya.

Tidak itu saja, jika Erna dan anak-anak yang berkunjung ke Jakarta, Laurens selalu jadi "tuan rumah" yang baik. Sampai menyajikan makanan untuk anak dan istri.

Menurut Erna, tidak ada tanda-tanda mencolok sebelum menghembuskan nafas terakhir. Bahkan tidak ada pesan-pesan khusus. Hanya Erna merasa kecewa karena merasa tidak bisa berbuat banyak mengatasi situasi yang dihadapi.

"Saya kecewa pada diri sendiri karena tidak bisa tolong suami," kata Erna sambil meratapi jenazah sang suami.
Sumber: Pos Kupang.com, 15 Agustus 2014
Ket foto: Alm. Laurens Bahang Dama
SEBARKAN ARTIKEL INI :

0 komentar:

Silahkan berkomentar

Tuliskan apa pendapatmu...!

 
Didukung : Creating Website | MFILES
Copyright © 2015. Ansel Deri - All Rights Reserved
Thanks to KORAN MIGRAN
Proudly powered by Blogger