Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar membekukan
kepengurusan di bawah pimpinan Aburizal Bakrie. "Kami ambil langkah ini
untuk penyelamatan partai," kata Ketua Mahkamah Partai Muladi seusai rapat
pleno di kantor DPP Golkar di Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat, Selasa,
26 November 2014.
Menurut Muladi,
kepengurusan Aburizal diambil alih oleh Presidium Penyelamatan Partai.
Presidium diketuai oleh Wakil Ketua Umum Agung Laksono. Presidium beranggotakan
delapan calon Ketua Umum Golkar, yaitu Priyo Budi Santoso, Hajriyanto Tohari,
Zainudin Amali, Agus Gumiwang, Yorris Raweay, Agun Gunandjar Sudarsa, dan Ibnu
Munzir.
Ketua Presidium
Agung Laksono mengatakan tugas pertama Presidium adalah merehabilitasi hak
keanggotaan tiga kader Golkar yang sudah dipecat Aburizal. Mereka adalah Agus
Gumiwang, Nusron Wahid, dan Poempida Hidayatullah. "Selanjutnya kami akan
mempersiapkan agenda munas yang akan diselenggarakan selambatnya 15 Januari
2015," ujar Agung.
Terbentuknya
Presidium Penyelamatan Partai ini bermula dari ketidakpuasan para kandidat
ketua umum dan sejumlah pengurus terhadap kepemimpinan Aburizal. Ical dianggap
telah memaksakan kehendak untuk menggelar munas pada 30 November nanti di Bali.
"Aburizal sudah menggunakan cara-cara intimidatif dan provokatif dalam
menggelar munas."
Rapat pleno
pembentukan Presidium Penyelamatan Partai Golkar dihadiri lebih dari 30
pengurus harian Golkar. Rapat sempat ricuh saat Wakil Ketua Umum Golkar Theo L.
Sambuaga mengambil alih pimpinan dan menutup rapat pleno.
Sumber: Tempo.co, 25
November 2014
Ket foto: Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie bersama dua
Wakil Ketua DPP Partai Golkar Agung Laksono, Fadel Muhammad (kanan) dan Sekjen
DPP Partai Golkar Idrus Marham (kiri).

0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!