Headlines News :
Home » » Masyarakat NTT Diminta Antispasi Covid-19

Masyarakat NTT Diminta Antispasi Covid-19

Written By ansel-boto.blogspot.com on Saturday, March 21, 2020 | 2:31 AM

TREND perubahan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) yang diduga terpapar virus covid-19 di Nusa Tenggara Timur terus bergerak naik.

Ketua Gugus Tugas Penanganan Corona-19 yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) NTT Ir Benediktus Polo Maing, Kepala Dinas Kesehatan Dominikus Mere, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT Jelamu Ardu Marius selaku juru bicara pemerintah, terus menyampaikan berbagai informasi dan data mutakhir terkait Covid-19 dari seluruh kabupaten/kota seluruh NTT.

“Kami akan terus informasi mutakhir yang kami terima. Informasi-informasi teknis yang ada di lapangan akan dijelaskan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT. Kita sudah kumpulkan data dari kabupaten/kota seluruh NTT,” ujar Marius dalam keterangan tertulis sebagaimana disampaikan Valeri Guru, Kepala Sub Bagian Pers dan Pengelolaan Pendapat Umum Biro Humas dan Protokol Setda NTT, Jumat (20/3).

Menurut Marius, masyarakat harus mengantisipasi berbagai hal yang berkaitan dengan penyebaran covid-19. “Kami juga berharap Indonesia, khususnya NTT selalu terjaga dan tentu dibutuhkan komitmen seluruh masyarakat NTT menjaga kesehatan masyarakat sendiri,” kata Marius.

Kepala Dinas Kesehatan dr Dominikus Mere menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada rekan-rekan media pers yang gencar memberitakan virus Covid-19 di NTT. “Terima kasih teman-teman media. Berdasarkan data yang di-update dari laporan teman-teman di lapangan terutama dari fasilitas pelayanan kesehatan di setiap kabupaten/kota, hingga saat ini jumlah pasien ODP bertambah menjadi 41 orang dari 24 orang,” kata Dominggus.

Jumlah tersebut sesuai rincian yaitu Kota Kupang sebanyak 18 kasus, Lembata: 2, Sikka: 12, Manggarai Barat: 7, Kabupaten Kupang: 1. “Rinciannya nanti akan kami sampaikan kepada teman-teman media sekalian tentang data itu dan data 41 ODP itu adalah data yang kita keluarkan pada Kamis, 19/03 malam pukul 21.00 WITA,” ujarnya.

Menurutnya, sudah ada 9 daerah di Indonesia yang terpapar virus Corona. NTT ada penerbangan langsung dari daerah terpapar seperti Bali. Ada penerbangan langsung ke Kupang, Sumba dan Labuan Bajo, Ende dan Sikka. Demikian juga di daerah-daerah terpapar ada cukup banyak warga NTT yang bekerja di sana. Karena itu tidak menutup kemungkinan suatu ketika mereka akan kembali dan dalam perkiraan ODP ini akan terus meningkat pada minggu-minggu yang akan datang.

Ia menambahkan, Pemerintah Timor Leste telah melakukan lockdown. Hal itu berarti dari sisi timur sudah bisa terkendali. Bisa diprediksi bahwa sumbernya berasal dari barat. Oleh karena itu, katanya Gubernur NTT telah mengambil langkah-langkah antisipatif terutama masih dalam kelompok ASN baik ASN dalam lingkup provinsi dan kabupaten/kota.

“Tiga hari lalu kita sudah melakukan rapat koordinasi dengan seluruh komponen terutama Gugus Tugas Provinsi NTT. Pada kesempatan itu kita mengundang seluruh kepala dinas kesehatan kabupaten/kota seluruh NTT dan direktur rumah sakit. Hari ini (Jumat) kita akan mengadakan rapat koordinasi dengan para Sekda seluruh NTT. Hal ini dimaksudkan agar kita punya kesamaan gerak dan langkah untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 yang mematikan,” lanjut Dominggus.

Sementara itu Marius menambahkan, dengan melihat angka ODP yang semakin naik dan dari analisis data yang dilakukan yang menjadi ODP kebanyakan dari warga NTT yang melakukan perjalanan ke daerah-daerah yang terpapar virus. “Karena itu kita harapkan saudara-saudara yang datang dari Denpasar, Jakarta, Kalimantan Barat, Surabaya, Jawa Barat, Solo, Jogjakarta, dan daerah-daerah lainnya untuk melakukan isolasi mandiri sementara selama 14 hari sambil melihat perkembangan dan mengkonsultasikan kesehatan mereka di rumah sakit dan Puskesmas,” kata Marius.

“Bapak Gubernur telah mengeluarkan instruksi kepada kita semua untuk bisa memproteksi diri. Karena itu, kami harapkan Kepala desa dan ketua-ketua RT untuk memantau daerahnya masing-masing. Pantau warganya yang keluar dari NTT khususnya ke daerah-daerah yang terpapar virus,” ujar Marius. (Sel) 
Ket foto:  Ketua Gugus Tugas Penanganan Corona-19 NTT Benediktus Polo Maing
SEBARKAN ARTIKEL INI :

0 komentar:

Silahkan berkomentar

Tuliskan apa pendapatmu...!

 
Didukung : Creating Website | MFILES
Copyright © 2015. Ansel Deri - All Rights Reserved
Thanks to KORAN MIGRAN
Proudly powered by Blogger