GEREJA Katolik Roma telah menyatakan perang terbuka melawan para setan dengan melatih ratusan pastornya menjadi pasukan pengusir setan (exorcist). Hal ini diumumkan Komandan Pengusir Setan Vatikan Romo Gabriele Amorth pada akhir Desember lalu.
Menurut pastor berusia 82 tahun itu, prakarsa ini lahir dari keprihatinan gereja terhadap meningkatnya ketertarikan masyarakat di seluruh dunia atas pemujaan setan dan hal-hal gaib.
Rencananya, setiap uskup akan memimpin sekelompok pastor di setiap keuskupannya, yang secara khusus terlatih dalam bidang pengusiran setan dan siap bertindak terhadap penolakan ekstrem atas Tuhan.
“Syukurlah, Paus Benediktus XVI percaya akan keberadaan dan bahaya setan sejak dia bertugas di Konggregasi untuk Doktrin Iman,” kata Romo Amorth.
Konggregasi itu, departemen tertua di Vatikan, mengurusi soal promosi dan penjagaan iman Katolik Roma. Lembaga tersebut dipimpin oleh Paus ketika dia masih menjadi menadi Kardinal Ratzinger, dari 1982 hingga terpilih menjadi paus pada 2006.
Paolo Scarafoni, pastor di Regina Apostolorum, universitas milik Vatikan, mengatakan pada Jumat lalu bahwa kampusnya menawarkan kursus pengusiran setan selama 10 pekan bagi para pastor yang berminat. Pelajarannya termasuk upacara-upacara khusus, cara berbicara dengan setan, dan bagaimana mengenali trik-trik para setan itu.
Mahasiswa juga akan diberikan kelas psikologi untuk membantu mereka membedakan antara kasus kerasukan setan sungguhan dan kasus penyakit mental seperti skizofrenia.
Namun, Vatikan membantah kabar bahwa mereka berencana memerintahkan para uskup untuk memiliki pasukan pengusir setan di keuskupan mereka.
“Paus Benediktus XVI tak bermaksud memerintahkan uskup-uskup lokal untuk menempatkan pasukan pengusir setan,” kata juru bicara Vatikan, Federico Lombardo.
Menurut pastor berusia 82 tahun itu, prakarsa ini lahir dari keprihatinan gereja terhadap meningkatnya ketertarikan masyarakat di seluruh dunia atas pemujaan setan dan hal-hal gaib.
Rencananya, setiap uskup akan memimpin sekelompok pastor di setiap keuskupannya, yang secara khusus terlatih dalam bidang pengusiran setan dan siap bertindak terhadap penolakan ekstrem atas Tuhan.
“Syukurlah, Paus Benediktus XVI percaya akan keberadaan dan bahaya setan sejak dia bertugas di Konggregasi untuk Doktrin Iman,” kata Romo Amorth.
Konggregasi itu, departemen tertua di Vatikan, mengurusi soal promosi dan penjagaan iman Katolik Roma. Lembaga tersebut dipimpin oleh Paus ketika dia masih menjadi menadi Kardinal Ratzinger, dari 1982 hingga terpilih menjadi paus pada 2006.
Paolo Scarafoni, pastor di Regina Apostolorum, universitas milik Vatikan, mengatakan pada Jumat lalu bahwa kampusnya menawarkan kursus pengusiran setan selama 10 pekan bagi para pastor yang berminat. Pelajarannya termasuk upacara-upacara khusus, cara berbicara dengan setan, dan bagaimana mengenali trik-trik para setan itu.
Mahasiswa juga akan diberikan kelas psikologi untuk membantu mereka membedakan antara kasus kerasukan setan sungguhan dan kasus penyakit mental seperti skizofrenia.
Namun, Vatikan membantah kabar bahwa mereka berencana memerintahkan para uskup untuk memiliki pasukan pengusir setan di keuskupan mereka.
“Paus Benediktus XVI tak bermaksud memerintahkan uskup-uskup lokal untuk menempatkan pasukan pengusir setan,” kata juru bicara Vatikan, Federico Lombardo.
Sumber: Koran Tempo, 8 Januari 2008
Ket foto: Paus Benediktis XVI
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!