Headlines News :
Home » » Jadwal Pemilu Legislatif di NTT Agar Dimajukan

Jadwal Pemilu Legislatif di NTT Agar Dimajukan

Written By ansel-boto.blogspot.com on Thursday, November 20, 2008 | 12:56 PM

Jadwal Pemilu Legislatif (pileg) yang jatuh tanggal 9 April 2009, perlu dimajukan ke tanggal 8 April, mengingat hari itu bertepatan dengan perayaan Kamis Putih bagi umat Kristen. NTT yang mayoritas masyarakatnya pemeluk agama Kristen akan terganggu konsentrasinya jika KPU tetap memaksakan tanggal 9 April 2009 sebagai hari pelaksanaan pileg. Jika perlu, NTT mendapat jadwal khusus sehingga konsentrasi pemilih yang adalah umat Kristen tidak terganggu.

Hal ini dikatakanKetua DPRD NTT, Drs. Melkianus Adoe, dalam jumpa pers di ruang kerjanya, Selasa (18/11/2008). Adoe yang didampingi Wakil Ketua, Drs. Kristo Blasin, dan Markus Hendrik, menegaskan, setelah pihaknya disodorkan jadwal pileg dan dicocokkan dengan kalender 2009, baru disadari ternyata tanggal 9 April 2009, jatuh pada hari Kamis, di mana umat Kristen merayakannya sebagai hari Kamis Putih atau perjamuan.

Untuk itu, DPRD sebagai wakil seluruh rakyat NTT merasa perlu mengajukan pertimbangan ke KPU agar mempertimbangkan jadwal itu. Hal ini, katanya, akan dibicarakan dengan KPUD NTT untuk diteruskan ke KPU pusat sehingga jadwalnya perlu dimajukan.

Jika dimundur juga agak sulit karena Jumat merupakan hari Jumat Agung, Sabtu merupakan Sabtu kudus atau Sabtu Aleluya dan Minggu adalah Minggu Paskah. Dengan demikian, DPRD NTT mengusulkan agar jadwalnya dimajukan ke tanggal 8 April, agar konsentrasi umat Kristen merayakan hari raya tidak terganggu.

Rohaniwan Katolik, Romo Leo Mali, Pr yang ditemui terpisah, Selasa (18/11), sependapat dengan DPRD NTT. Menurut Leo Mali, KPU perlu mempertimbangkan jadwal itu karena konsentrasi umat yang adalah pemilih pada kegiatan rohani di gereja.

Leo mencontohkan konsentrasi umat Katolik untuk mengikuti prosesi Jumat Agung di Larantuka, di mana umat yang datang bukan hanya dari Kota Larantuka dan sekitarnya tapi juga dari kota lain yang nota bene harus bergerak ke Larantuka satu atau dua hari sebelum hari 'H'. Dengan demikian, kata Leo Mali, umat tidak akan konsentrasi ke pileg.

Demikian juga umat di paroki pedalaman. Mereka akan konsentrasi ke pusat paroki satu sampai dua hari sebelum prosesi rohani itu, sehingga jelas konsentrasi ke pileg akan terganggu. Hal ini, kata Leo Mali, perlu dipertimbangkan KPU dalam mengatur jadwalnya. "Cocoknya dimajukan sehari, yakni Rabu tanggal 8 April," ujarnya. (gem)
Sumber: Pos Kupang, 19 November 2008
SEBARKAN ARTIKEL INI :

0 komentar:

Silahkan berkomentar

Tuliskan apa pendapatmu...!

 
Didukung : Creating Website | MFILES
Copyright © 2015. Ansel Deri - All Rights Reserved
Thanks to KORAN MIGRAN
Proudly powered by Blogger