Apa yang dilakukan Joseph Biden adalah bagian dari darah Irlan-dia sang ibu yang mengalir dalam tubuhnya. Punya keluarga besar dan semua sanak keluarga ditampilkan di depan khalayak. Begitu juga sejak Biden dipilih Barack Obama menjadi calon wakil presiden dari Partai Demokrat pada pemilu presiden AS bulan November.
Sejak Konvensi Partai Demokrat di Denver, Colorado, 25 Agustus, Biden membawa sebagian besar sanak keluarganya hadir di Denver. Mulai dari sang ibu, Catherine Eugenia ”Jean” Finnegan yang berusia 91 tahun, hingga cucu terkecil, Hunter dan Natalie.
Dan, begitu Biden menyampaikan pidato di konvensi, Rabu (27/8) waktu setempat, semua sanak keluarganya itu pun berhamburan ke panggung. Biden yang bernama asli Joseph Robinette ”Joe” Biden Jr, kelahiran Scranton, Pennsylvania, 20 November 1942, memang selalu berupaya tampil ”ramai” di setiap kesempatan yang ada.
Karena itu, menjadi lumrah juga menemukan Biden menggendong cucu-cucunya. Hunter dan Natalie yang masih balita paling sering digendong sang kakek dalam banyak kesempatan. Seperti terlihat saat di panggung konvensi partai.
Mengutamakan anak dan cucu nyaris membuat Biden tidak seperti kondisi saat ini. Tamatan sekolah hukum dari Syracuse Delaware University tahun 1968 ini adalah satu dari lima anggota Senat termuda dalam sejarah AS. Dia menjadi senator pada usia 30 tahun pada 1973.
Namun, saat menunggu pelantikan, istrinya, Neilia Hunter, yang dinikahinya tahun 1966 mengalami kecelakaan mobil tak lama setelah dia terpilih. Neilia dan bayinya tewas. Dua putranya, Beau dan Hunter, cedera berat. Putrinya, Naomi, selamat. Biden berniat mundur dari Senat agar bisa mendampingi anak-anaknya dalam pemulihan dari cederanya.
Tetapi anak-anak memintanya tetap bertahan. Biden akhirnya dilantik saat berada di rumah sakit bersama anak-anaknya. Pada tahun 1977 Biden menikah lagi dengan Jill Tracy Jacobs dan punya seorang putri, Ashley. Semakin ramailah keakraban dalam keluarga Biden.
”Menlu” di Senat
Banyak pendapat yang menilai Obama tidak keliru memilih Biden sebagai pendamping di Gedung Putih. Biden adalah ”menteri luar negeri” dari Senat karena selama 30 tahun di Senat dia berada di Komite Hubungan Luar Negeri. Dia kini menjadi ketua komite.
Dengan demikian, Obama akan fokus pada masalah dalam negeri dan biarkan Biden menyelesaikan semua urusan luar negeri, termasuk kehadiran tentara AS di Irak. Biden saat di Senat ikut menyetujui pengiriman tentara AS ke Irak tahun 2003, tetapi tetap menjadi pengkritik keras kebijakan itu.
Gayanya yang serius namun diselang-selingi dengan humor membuat Biden diterima banyak kalangan. Dia terus terpilih dan merupakan senator terlama dalam sejarah Negara Bagian Delaware.
Begitu menjadi pendamping Obama, Biden berkelakar bahwa ini pertama kalinya dia mendapat pengawalan petugas keamanan. ”Tidak ada saat senator,” ujarnya sembari tertawa. Biden selama di Senat selalu menggunakan kereta komuter setiap hari selama satu setengah jam dari rumahnya di Wilmington ke Washington DC.
Dia juga bercanda tentang mengapa dia mau menerima tawaran Obama, yakni agar delegasi Partai Demokrat dari Delaware bisa mendapat tempat duduk di barisan depan konvensi. Hari Selasa lalu Biden berhenti di meja tempat Michelle Obama dan beberapa perempuan sedang berkelakar. ”Terima kasih Tuhan atas anugerah ini,” ujar Biden soal para perempuan cantik itu.
Biden bakal menjadi tonik pendorong Obama untuk mencatat sejarah sebagai Presiden AS berdarah Afrika-Amerika pada 4 November. Dan, Biden dengan pengetahuan kebijakan luar negeri yang mendalam, ditambah rasa humor, rasanya bakal ada sejarah baru di Gedung Putih. (Reuters/ppg)
Sumber: Kompas, 29 Agustus 2008
Saya membaca di Merifica News tgl.26/11 bahwa para Uskup Katolik AS akan melakukan perlawanan terhadap pemerintahan Obama jika mendukung hak-hak untuk aborsi. Apalagi Joseph Biden adalah seorang katolik yang malah mendukung hak-hak untuk aborsi.Moga-mogahan saja Obama dan Biden berpikir seribu kali sebelum melegalkan hak-hak untuk aborsi yang sangat dilarang keras oleh Gereja Katolik
ReplyDelete