Headlines News :
Home » » Hironimus Hilapok, S.Sos, M.Si : Anak Papua Komisaris BUMN

Hironimus Hilapok, S.Sos, M.Si : Anak Papua Komisaris BUMN

Written By ansel-boto.blogspot.com on Sunday, July 12, 2015 | 11:39 PM

Ia didapuk menempati pos Komisaris Independen PT Adhi Karya (Persero), Tbk. “Pemerintah memberikan kepercayaan ini agar sebagai anak Papua saya juga bisa ikut berkontribusi dalam percepatan pembangunan di Indonesia, termasuk tanah Papua,” ujar Hironimus Hilapok.

TATKALA namanya masuk dalam bursa calon komisaris perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Hiron, begitu sapaan akrabnya, tak ambil pusing. Ia sibuk dengan rutinitasnya mengurus Papua Circle Institute, lembaga pelatihan dan kajian bidang pendidikan, sosial politik, dan kemasyarakatan yang ia bentuk bersama sejumlah koleganya usai merampungkan tugas sebagai Tenaga Ahli Paskalis Kossay, anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Papua.

“Saya sempat dipanggil menghadap di kantor Kementerian BUMN di bilangan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Namun, saya tidak tahu apa maksudnya. Saya hanya disuruh menghadap. Setiba di sana, saya diminta menyiapkan diri mengikuti semacam uji kepatutan dan kelayakan, fit and proper test, untuk ikut membantu pemerintah di salah satu BUMN,” ujar  Hiron kepada kontributor Papua Bangkit di Kota Kasablanka, kawasan bisnis elite, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (29/6).

Tak disangka, Hiron, putra asli Papua dari daerah pegunungan ini mendapat kepercayaan Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai Komisaris Independen PT Adhi Karya, Tbk, sebuah perusahaan “plat merah” yang core bussiness-nya bergerak di bidang jasa konstruksi, konsultasi manajemen dan rekayasa industri atau engineering procurement and construction/EPC.

Bahkan jauh sebelum itu, perusahaan milik pemerintah ini juga bergerak di bidang perdagangan umum, jasa pengadaan barang, industri pabrikasi, jasa dalam bidang teknologi informasi, real estat dan agro industri. (Lihat: Dewan Komisaris dan Direksi PT Adhi Karya, Tbk). Penugasan itu, diakuinya, bukan sebuah hal yang luar biasa. Siapapun anak bangsa yang berkualitas, kapan dan di manapun dipercaya pemerintah, sudah seharusnya selalu siap membantu ikut ambil bagian dalam proses percepatan pembangunan di seluruh wilayah tanah air.

Bekerja dan Bekerja

Tak pernah terlintas di benak Hiron bila kelak dipercaya menduduki jabatan strategis seperti Komisaris Independen Adhi Karya. Sebagai anak Papua, pria kelahiran Wamena, 30 Mei 1978 ini malah sibuk bekerja dan terus bekerja sesuai disiplin ilmu yang ia peroleh. Ia juga tak pernah puasa berdiskusi mengenai tanah Papua dengan peneliti, akademisi, elite, birokrat, mahasiswa, para elite politik lintas partai di tingkat nasional.

Ia melihat, perhatian pemerintah pusat kepada tanah Papua makin serius. Komitmen anggaran ke dua provinsi di Bumi Cenderawasih pun terbilang besar dan terus meningkat dalam setiap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Ini terlihat dalam RAPBN 2013, di mana Papua kecipratan Rp 4,3 triliun. Sedangkan Papua Barat Rp 1,8 triliun. Karena itu, tentu pengelolaannya dilakukan transparan, akuntabel, dan tepat guna di bidang kesehatan, pendidikan, infrastruktur, dan ekonomi rakyat.

Tatkala gong kampanye Pemilihan Presiden-Wakil Presiden Tahun 2014 ditabuh, ayah tiga anak: Naylaghe Maria Hilapok, Sularekhe Elisabeth Hilapok, dan Walekhe Natalia H. Hilapok, ini juga tak menyia-nyiakan kesempatan itu menganalisa isu-isu strategis yang diusung, terutama menyangkut kebijakan pembangunan di seluruh wilayah tanah Papua.

“Saya lihat, masalah tanah Papua mendapat perhatian serius Jokowi-JK. Tak mau menyia-nyiakan kesempatan ini, berbagai diskusi terkait Papua, saya juga ambil bagian. Saya aktif memberi masukan agar pemerintah memberi perhatian ekstra dalam setiap kebijakan pembangunan dengan sentuhan anggaran memadai,” kata Hiron, yang kala itu dipercaya sebagai Koordinator Kelompok Kerja Papua di Rumah Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Penegasan serupa juga pernah ia sampaikan saat tampil sebagai pembicara dalam acara Dialog Kenegaraan bertajuk Politik Etis ala Jokowi: Ketika ‘Relawan’ Kebagian Jatah bersama Ketua Panitia Perancang Undang-Undang DPD RI Gede Pasek Suardika di Gedung DPD/MPR RI, Senayan, Jakarta, awal April lalu. “Saya akan berusaha maksimal bekerja untuk kepentingan bangsa dan negara melalui PT Adhi Karya,” jelas Hiron, Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat PMKRI periode 2004-2006.

Anak Papua Mampu

Meski muncul suara-suara miring atas penunjukan dirinya sebagai Komisaris Independen PT Adhi Karya, Hiron menganggap hal itu normal dalam setiap jabatan apapun. Bila munculnya suara-suara miring seperti itu, hal tersebut malah menjadi pemicu untuk menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab. Begitu juga saat ditunjuk membantu pemerintah masuk jajaran komisaris BUMN itu. Ia selalu berpikir bahwa menjadi komisaris di BUMN apa pun adalah hak setiap warga negara.

“Saya adalah salah satu warga negara yang dipilih pemerintah untuk ikut berkontribusi bagi bangsa dan negara. Saya mau tunjukkan bahwa anak-anak Papua juga mampu dalam setiap penugasan. Melalui tugas ini saya juga bisa ikut berkontribusi dalam percepatan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia, terutama seluruh wilayah tanah Papua,” jelas Hiron, lulusan Program Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Indonesia.

Apalagi, kalau mau jujur, demikian Hiron, persoalan infrastruktur jalan dan jembatan di dua provinsi paling timur Indonesia itu masih jauh tertinggal. Perlu komitmen pemerintah pusat dan daerah, masyarakat, dan stakeholder membangun tanah Papua dengan hati agar masyarakatnya lebih maju, sejahtera, aman dan damai. Ia menambahkan, saat ini hal terpenting adalah bagaimana semua pihak bergandengan tangan mendorong dan bersama-sama Presiden Joko Widodo membangun Indonesia lebih sejahtera lagi.

“Melalui tugas ini saya ingin seluruh masyarakat mengawal BUMN ini agar lebih berguna lagi bagi masyarakat. Dengan demikian bisa menikmati infrastruktur lebih baik lagi. Dan dalam konteks Papua, kita tahu tanah Papua masih terus membutuhkan sentuhan tangan pemerintah untuk memajukan masyarakat dan daerah ini. Saya mengharapkan agar kita semua baik pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota di seluruh Tanah Papua harus jemput bola,” kata Hiron, Ketua Bidang Daerah Tertinggal dan Perbatasan Dewan Pimpinan Pusat Pemuda Katolik tahun 2009-2012.
Ansel Deri
Ket foto: Hironimus Hilapok, Komisaris Independen PT Adhi Karya (Persero), Tbk bersama istri, Deslina dan ketiga anaknya (dari kiri): putri kedua, Sularekhe Elisabeth Hilapok, putri bungsu Walekhe Natalia H. Hilapok, dan si sulung, Naylaghe Maria Hilapok.

Dewan Komisaris dan Direksi PT Adhi Karya (Persero), Tbk

Dewan Komisaris
Komisaris Utama                 : Imam Santoso Ernawi
Komisaris                              : Bobby A.A. Nazief
Komisaris                              : Wicipto Setiadi
Komisaris                              : Rildo Ananda Anwar
Komisaris Independen        : Muchlis R. Luddin
Komisaris Independen        : Hironimus Hilapok

Dewan Direksi
Direktur Utama                   : Kiswodarmawan
Direktur                                : Supardi
Direktur                                : BEP Adji Satmoko Direktur
Direktur                                : Djoko Prabowo
Direktur                                : Giri Sudaryono
Direktur                                : Pundjung Setya Brata
Sumber: Papua Bangkit edisi Juli 2015
SEBARKAN ARTIKEL INI :

0 komentar:

Silahkan berkomentar

Tuliskan apa pendapatmu...!

 
Didukung : Creating Website | MFILES
Copyright © 2015. Ansel Deri - All Rights Reserved
Thanks to KORAN MIGRAN
Proudly powered by Blogger