Dalam rangka merayakan HUT emas Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Penerbit Lamalera menggelar Lamalera Book Fair di Aula Univeristas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang.
Book Fair (pameran buku) bertajuk Orang Pintar Baca Buku ini dimaksudkan sebagai sumbangan penerbit ini untuk membangun sumber daya manusia NTT.
Demikian dikatakan Wakil Direktur Penerbit Lamalera, Pater Charles Beraf, SVD, dalam konferensi pers di ruang Program Magister Manajemen Lantai I Unika Widya Mandira (Unwira)- Kupang, Kamis (18/12/2008) siang.
Pada hajatan ini Penerbit Lamalera-Jakarta akan memamerkan dan menjual 30 ribu judul buku dari berbagai disiplin ilmu termasuk cerpen dan buku untuk anak-anak dengan harga mulai dari Rp 5.000,00.
Pameran buku ini merupakan bagian dari tanggung jawab dan partisipasi Penerbit Lamalera terhadap pembangunan sumber daya manusia di NTT.
Pameran buku ini berlangsung empat hari, terhitung 19-22 Desember 2008. Ada banyak buku yang akan ditampilkan dan dijual murah.
Lamalera Book Fair ini terselenggara atas kerja sama dan dukungan Unwira Kupang, Kelompok Penerbit Buku dan Multimedia Gramedia (Gramedia, Grasindo, Elex Media Komputindo) dan Harian Pos Kupang.
Menurut Beraf, HUT ke-50 Propinsi NTT merupakan momentum syukur dan momentum refleksi bagi warga NTT supaya berani melihat diri.
"Lima puluh tahun hendaknya tidak diartikan secara sederhana sebagai momentum eforia politis- teritorial orang NTT, melainkan patut dilihat sebagai kairos, saat di mana orang-orang NTT menyatakan kesigapannya melangkah ke depan dengan berani untuk melihat sekarang dan membongkar apa yang lalu," kata Beraf.
Beraf mengatakan, banyak masalah yang terjadi di NTT turut disebabkan oleh keengganan orang melihat dan mengolah yang sekarang. Dan, hal itu berakar pada masalah sumber daya manusia (SDM) orang NTT yang belum baik.
"Keprihatinan ini mendorong Penerbit Lamalera menyelenggarakan kegiatan pameran dan bedah buku. Dengan harapan isolasi intelektual yang melanda masyarakat NTT terutama generasi muda bisa dibuka. Selain itu diharapkan dapat meningkatkan pengenalan akan pentingnya buku bagi masyarakat NTT. Buku adalah jendela untuk melihat dunia," kata Beraf.
Sementara itu Sekretaris Panitia Lamalera Book Fair, Wenifrida Kristina Beding, dalam kesempatan yang sama menambahkan, untuk menyukseskan kegiatan Lamalera Book Fair pihak panitia juga akan menghadirkan artis Happy Salma.
"Happy Salma hadir bukan sebagai artis tetapi sebagai penulis buku. Happy Salma telah menulis dua buku selama ini," kata Wenifrida.
Pembatu Rektor III Unika Widya Mandira Kupang, Damianus Tallok dalam jumpa pers ini mengatakan, Unika Widya Mandira Kupang menyambut baik kegiatan Lamalera Book Fair yang diisi dengan pameran buku serta acara diskusi dan bedah buku yang diselenggarakan Penerbit Lamalera Jakarta.
"Unika Widya Mandira Kupang wellcome kepada siapa saja, termasuk Penerbit Lamalera. Karena selama ini masalah buku di NTT adalah masalah mahalnya harga buku. Padahal buku merupakan barang berharga yang kalau kita sering baca buku bisa membuka wawasan dan pengetahuan kita," kata Tallok.
Happy Salma Bedah Cerpen
SELAIN pameran, Lamalera Book Fair juga akan diisi dengan membedah empat buku menarik. Empat buku itu yakni HAM untuk Masyarakat Komunal, karya Marianus Kleden, Lembata, Sebuah Novel, karya F Rahardi, Kampung-Bangsa-Dunia: 50 Tahun NTT, karya Paul Budi Kleden, dan Telaga Fatamorgana (kumpulan cerpen), karya Happy Salma (artis dan cerpenis).
Buku HAM untuk Masyarakat Komunal akan dibedah pada 20 Desember pukul 16.00 Wita oleh Stanley Adi Prasetya (anggota Komnas HAM), Dr. Frans Rengka dan Dr. Karolus Kopong Medan.
Buku Lembata Sebuah Novel dibedah pada hari yang sama pukul 10.00 Wita oleh Sri Palupi (Direktur ECOSOC), FX Rudy Gunawan (wartawan dan novelis) dan Dr. Paul Budi Kleden (teolog dan peminat sastra).
Pada tanggal 21 Desember buku Kampung-Bangsa-Dunia: 50 Tahun NTT akan dibedah pukul 10.00 Wita oleh Stanley Adi Prasetya dan Sri Palupi. Sedangkan Telaga Fatamorgana dibedah sore hari pukul 16.00 oleh Mezra Pellondou (novelis dan cerpenis), FX Rudy Gunawan dan Happy Salma.
Direktur Penerbit Lamalera, Bona Beding, mengatakan, acara selama empat hari ini diharapkan bisa membuka mata orang NTT tentang pentingnya buku.
"Dengan acara ini kami mengharapkan isolasi intelektual bisa dibuka, budaya baca ditradisikan dan minat akademis ditumbuhkan di kalangan masyarakat NTT," kata Bona.
Karena itu, Bona mengharapkan agar acara ini benar-benar membawa manfaat. "Kami juga mengundang pak gubernur untuk hadir dalam acara ini. Pak gubernur akan kami minta untuk meluncurkan tiga buku pada acara puncak. Pak gubernur kami undang karena inilah sumbangan kami untuk HUT emas NTT," kata Bona Beding. (mar/len)
Sumber: www.pos-kupang.com, 20/12 2008.
Ket Foto: Novel Lembata yang diterbitkan Lamalera pimpinan Bona Beding.
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!