Wajah Petrus Samong Mudaj dan Wilhelmus Pati Mudaj. Saban hari mereka selalu mendiskusikan masalah-masalah yang dihadapi baik dalam keluarga maupun di komunitas sukunya di kampung Kluang, Desa Belabaja (Boto), Kecamatan Nagawutun, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Dalam menghadapi masalah suku, keduanya tak sekadar bicara. Mereka juga kut memikirkan jalan keluar terbaik bagi komunitas sukunya.
Dalam menghadapi masalah suku, keduanya tak sekadar bicara. Mereka juga kut memikirkan jalan keluar terbaik bagi komunitas sukunya.
Dulu, dalam urusan di komunitas sukunya kedua orang ini selalu didengar pikirannya. Karena itu, segala urusan di dalam komunitas suku berjalan lancar.
Petrus Samong menikah dengan Ibu Maria Ose Klobor. Keduanya dikaruniai sembilan anak dan 14 cucu. Dua dari sembilan anaknya bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Lembata.
Ibu Maria berasal dari Dusun Belabaja (masih di Boto). Ia adalah putri sulung Hilarius Paty Klobor dan Ana Lepang Paty Atawua. Keduanya sudah lama menghadap Sang Khalik.
Sedangkan sosok Wilhelmus Pati Ago Mudaj menikah dengan Ursula Erin Pattyona (alm). Mereka diaruniai seorang anak: Mateus Bala Mudaj dan tiga cucu: Rini, Ago, dan Miki. Nene Sula, begitu kami menyapa, berasal dari Desa Puor, Kecamatan Wulandoni.
Namun, kabar mengejutkan saya terima akhir Desember 2009 lalu. Tepatnya pada 26 Desember Wilhelmus Pati meninggal dunia. Ia menyusul Ursula Erin Pattyona, sang istri yang telah meninggal dunia.
Ket foto: Petrus Samong Mudaj dan (alm) Wilhelmus Pati Mudaj di dusun Kluang, Desa Belabaja, Lembata, NTT. Foto diambil penulis belum lama ini.
Teks & foto: Ansel Deri
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!