Menerima tugas tanpa beban. Hal itu yang ada dalam hati Fransiskus Xaverius Maku Ruto atau akrab disapa Frans. Buktinya, ia menerima tugas sebagai tenaga satuan pengamanan (Satpan) Gereja St Theresia Balikpapan, Keuskupan Samarinda, Kalimantan Timur. Pekerjaan itu dilakoni sejak 2003.
Tak lama berselang, Frans ditawari Pastor I Ketut Timotius, MSF untuk merangkap sebagai koster. Jadilah dua tugas itu ia gabungkan dalam kesehariannya. Tugas kedua itu ia terima setelah tak diminati orang lain. Ia hanya berpikir bahwa menjadi merupaan sebuah tugas mulia.
“Dalam hati, saya hanya ingin melayani Tuhan dan sesama. Saya ingin agar melalui dua tugas ini saya bisa berarti bagi yang lain. Saya tak pernah merasa terbebani dengan dua jabatan sekaligus ini,” kata Frans kepada Flores Pos di Gereja St Theresia Balipapan beberapa waktu lalu.
Sebelum masuk Balikpapan, suami Yustina Tjunino ini hanya seorang karyawan kecil di sebuah art shop di Denpasar, Bali. Art shop ini ditutup pemiliknya menyusul insiden Bom Bali I. Sang pemilik akhirnya memilih kembali ke Prancis sehingga Frans kehilangan pekerjaan.
Anak kesembilan dari sepuluh bersaudara kelahiran Ende, Flores, NTT, ini juga tak pernah memikirkan soal berapa balas jasa atas tugasnys sebagai koster. Dalam hatinya, ia hanya mau bekerja sebagai koster.
Tak ayal, setiap hari ia stand by menunaikan tugasnya sebagai tenaga satpam di gereja yang terletak di Jl Serobong No. 1 A, Prapatan, Balikpapan itu. Ia juga harus menyiapkan segala sesuatu untuk perayaan Misa dan kegiatan-kegiatan umat lainnya di gereja.
“Ternyata dua tugas kecil ini membuat saya sekeluarga sangat bahagia. Kami bisa melayani umat demi memuliakan nama Tuhan,” ujar Frans tersenyum. Selamat bertugas, eja!
Ket foto: FX Maku Ruto. Koster Gereja St Theresia Prapatan, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Sumber: Flores Pos, 13/1 2009.
Teks & foto: Ansel Deri
Sumber: Flores Pos, 13/1 2009.
Teks & foto: Ansel Deri
wah oh semangat banget nih ngeblognya jangan lupa maen ke blog kita ya http://mucici.blogspot.com/
ReplyDeletekita dari omk paroki cibinong nih