Headlines News :
Home » » Jauh dan Sulit Dijangkau

Jauh dan Sulit Dijangkau

Written By ansel-boto.blogspot.com on Tuesday, November 03, 2009 | 1:06 PM

Kadang ada orang mengatakan bahwa Allah itu jauh, sulit dijangkau, dan tidak kelihatan. Atau agama yang kita anut dan yakini terlalu berat. “Misalnya, untuk menjadi Katolik saja butuh waktu bertahun-tahun, selalu ada aturan di sana,” ujar Gerardus Polla.

Hal itu dikemukakan Gerardus dalam Seminar Hidup Baru Dalam Roh yang diselenggarakan Persekutuan Doa Karismatik Katolik. Seminar bertema Maukah Anda Menyalahkan Api Roh Dalam Hidup Anda? berlangsung di Lantai 2 Gedung Serbaguna Paroki St Antonius Padua Bidaracina, Jakarta Timur, Rabu, 7/10.

Gerardus yang juga Rektor Universitas Bina Nusantara, Jakarta menambahkan, anggapan-anggapan yang keliru seperti ini patut kita lihat atas apa yang terjadi dalam diri kita sehari-hari. Sesungguhnya, kebenaran yang hakiki adalah Tuhan sungguh-sungguh mengasihi kita. “Apa yang Tuhan harapkan dari kita? Tuhan sangat mengharapkan kita mengasihi Dia,” ujar Gerardus, yang dijuluki rektor pewarta.

Guru besar kelahiran Atambua, Belu, NTT, ini lebih lanjut mengatakan, sebagai orang Katolik kita telah menerima janji-janji Allah. Kita pantas menerima janji-janji Allah yang diberikan kepada kita. Namun, banyak orang juga bingung karena mungkin tidak pernah menerima janji-janji Allah karena mereka tidak tahu bahwa janji Allah itu pasti.

“Janji Allah selalu luar biasa kepada mereka yang mengasihi dan mencintai Allah. Persoalannya, apakah kita sungguh mencintai dan mengasihi Allah? Saya mau katakan bahwa Allah sungguh-sungguh mencintai kita dengan kasih setia-Nya yang kekal,” tandas Gerardus.

Di hadapan peserta, Gerardus menanyakan apa sesungguhnya yang dikehendaki Allah dari manusia. Ada yang menjawab, hidup baik dan benar, saling mengasihi, mengampuni, mengucap syukur, dan lain-lain. Namun, ada beberapa hal yang sesungguhnya dikehendaki Allah dari manusia. Pertama, turutilah perintah-perintah Allah.

“Allah berkata, barangsiapa tidak menuruti perintah-Nya, dia adalah seorang pembual. Banyak perintah Allah seperti ampunilah orang-orang yang bersalah. Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan atau caci maki dengan caci maki,” katanya.

Kedua, jangan berdosa. Firman Allah mengatakan, jangan tetap tinggal dalam dosa. Orang yang tetap tinggal dalam dosa tidak akan melihat dan mengenal Allah. Jadi, yang diharapkan Tuhan adalah jangan berbuat dosa. Janganlah menyakiti hati Tuhan.

Ketiga, hidup saling kasih mengasihi. Hal ini, jelas Gerardus, sebagaimana ditegaskan Firman Allah yang mengatakan, kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.

Ia (kasih) tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.

Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.

Bangkitkan Roh


Seminar Hidup Baru Dalam Roh bertolak dari pikiran sederhana. Bahwa Roh Kudus yang ada dalam hati, kita bangkitkan. Kita rindu menerima karunia-karunia dari Tuhan. Kita percaya Tuhan Yesus menjanjikan roh penghiburan bagi kita karena karunia roh ada pada kita.

“Kami berharap agar mereka yang rindu menerima karunia-karunia roh mengikuti seminar dalam rangka pertobatan menjadi manusia baru dan meninggalkan manusia yang lama. Manusia baru itu adalah manusia yang hidup dalam roh,” ujar Ketua Panitia Seminar, Veronika Karlina di sela-sela acara.

Seminar ini juga penting karena ada yang rindu Roh Kudus hidup dalam dirinya. Roh Kudus hidup dan nyata dalam hidup kita sehari-hari. Roh kudus juga hadir dalam setiap pelayanan kita. “Sebagai orang yang aktif dalam kegiatan doa karismatik saya merasakan Roh Kudus benar-benar hadir dalam hidup. Begitu juga teman-teman yang lain dalam kegiatan doa karismatik. Karena itu, kami mengajak yang lain untuk lebih mengenal lagi siapa Roh Kudus dan mau menerima karunia-Nya,” lanjut Veronika.

Para peserta berjumlah kurang lebih 110 orang. Mereka datang dari berbagai paroki di wilayah Keuskupan Agung Jakarta seperti Paroki St Antonius Bidaracina, St Ana Duren Sawit, Leo Agung Bekasi, Robertus Belarminus Cililitan, St Joseph Matraman, dan lain-lain.

Sebelum seminar diadakan Misa di Gereja Antonius Padua Bidaracina pada Selasa, 16/10 pagi. Misa dipimpin Pastor Edy Pr dari Paroki Kramat Raya, Jakarta Pusat. “Saya bangga teman-teman mempercayakan saya sebagai ketua panitia. Tugas ini tak begitu berat karena dikerjakan bersama. Kami juga rindu mengajak teman-teman lebih banyak lagi untuk mengenal roh lebih dalam,” kata Veronika. (Ansel Deri)

Ket foto: Sebagian peserta Seminar Hidup Baru Dalam Roh yang diselenggarapan Persekutuan Doa Karismatik Katolik di Gedung Serbaguna Paroki Antonius Bidaracina, Jakarta Timur, Rabu, 7/10.
Sumber: HIDUP edisi 8 November 2009
SEBARKAN ARTIKEL INI :

0 komentar:

Silahkan berkomentar

Tuliskan apa pendapatmu...!

 
Didukung : Creating Website | MFILES
Copyright © 2015. Ansel Deri - All Rights Reserved
Thanks to KORAN MIGRAN
Proudly powered by Blogger