Warga Desa Dulolong Barat, Kecamatan Alor Barat Daya (Abad), Senin (7/12/2009), menemukan jasad bayi perempuan dikubur di bawah rak piring di samping rumah Yulius Djaha. Diduga bayi malang itu dibunuh setelah dilahirkan dan langsung dikuburkan.
Marsalina Djaha, anak dari Yulius Djaha, diduga kuat sebagai ibu dari bayi malang itu. Sebab selama ini, wanita itu diketahui sedang hamil namun belakangan perutnya sudah mengecil namun tidak terdengar kabar mengenai bagaimana dia melahirkan dan tidak ada bayinya.
Jenazah bayi perempuan itu diantar ke RSUD Kalabahi oleh Kepala Desa Dulolong Barat, Agustinus Ani (42) dan salah seorang warga, Onesimus Auw (41).
Keduanya mengatakan, penemuan bayi yang terkubur di bawah rak piring itu bermula dari kecurigaan warga. Selama ini, kata Auw, warga melihat Marsalina hamil. Namun beberapa hari terakhir perut wanita itu kempes namun tidak ada bayi.
Muncul desas-desus bahwa Marsalina sudah melahirkan dan bayinya sudah dikubur.
Auw penasaran dan mulai melacak ke rumah Yulius Djaha pada hari Minggu (6/12/2009) sekitar pukul 20.00 Wita. Marsalina tinggal bersama orangtuanya.
Di sana dia menemukan ada yang aneh di bawah rak piring bambu di samping rumah. "Di bawah rak piring itu, saya gali dengan tangan saya. Sekitar gali 20 sentimeter saya dapat sepotong tripleks. Saya angkat tripleks itu dan ternyata ada bayi perempuan itu yang dibungkus dengan dua kain lipa. Setelah tahu itu saya lalu panggil ketua RT, dusun dan kepala desa untuk melihatnya," tutur Auw.
Setelah aparat desa dan warga melihat hasil temuannya itu, pemerintah desa melapor ke Polsek Abal di Kokar. Setelah polisi tiba di lokasi kejadian, barulah orok bayi itu diangkat dari dalam tanah.
"Perkiraan kami bayi ini sudah dikubur selama satu minggu, sebab sudah bau sekali saat dikeluarkan dari dalam tanah," kata Auw.
Pada malam itu, jenazah disemayamkan di desa dan keesokan harinya, Senin (7/12/2009), barulah diantar oleh aparat desa bersama warga dan polisi ke RSUD Kalabahi untuk divisum.
Marsalina dan ayahnya, Yulius Djaha sudah dibawa oleh polisi ke Mapolsek di Kokar untuk dimintai keterangannya.
Menurut Auw, Marsalina pernah bersuami dan telah memiliki dua orang anak. Namun dia sudah berpisah dengan suaminya. Saat ini suaminya sudah berada di Surabaya.
"Kasus ini baru pertama kali terjadi di desa kami. Jadi kami benar-benar prihatin dan menyesali tindakan terhadap anak yang tidak berdosa itu," kata Kades Dulolong Barat, Agustinus Ani. (oma)
Marsalina Djaha, anak dari Yulius Djaha, diduga kuat sebagai ibu dari bayi malang itu. Sebab selama ini, wanita itu diketahui sedang hamil namun belakangan perutnya sudah mengecil namun tidak terdengar kabar mengenai bagaimana dia melahirkan dan tidak ada bayinya.
Jenazah bayi perempuan itu diantar ke RSUD Kalabahi oleh Kepala Desa Dulolong Barat, Agustinus Ani (42) dan salah seorang warga, Onesimus Auw (41).
Keduanya mengatakan, penemuan bayi yang terkubur di bawah rak piring itu bermula dari kecurigaan warga. Selama ini, kata Auw, warga melihat Marsalina hamil. Namun beberapa hari terakhir perut wanita itu kempes namun tidak ada bayi.
Muncul desas-desus bahwa Marsalina sudah melahirkan dan bayinya sudah dikubur.
Auw penasaran dan mulai melacak ke rumah Yulius Djaha pada hari Minggu (6/12/2009) sekitar pukul 20.00 Wita. Marsalina tinggal bersama orangtuanya.
Di sana dia menemukan ada yang aneh di bawah rak piring bambu di samping rumah. "Di bawah rak piring itu, saya gali dengan tangan saya. Sekitar gali 20 sentimeter saya dapat sepotong tripleks. Saya angkat tripleks itu dan ternyata ada bayi perempuan itu yang dibungkus dengan dua kain lipa. Setelah tahu itu saya lalu panggil ketua RT, dusun dan kepala desa untuk melihatnya," tutur Auw.
Setelah aparat desa dan warga melihat hasil temuannya itu, pemerintah desa melapor ke Polsek Abal di Kokar. Setelah polisi tiba di lokasi kejadian, barulah orok bayi itu diangkat dari dalam tanah.
"Perkiraan kami bayi ini sudah dikubur selama satu minggu, sebab sudah bau sekali saat dikeluarkan dari dalam tanah," kata Auw.
Pada malam itu, jenazah disemayamkan di desa dan keesokan harinya, Senin (7/12/2009), barulah diantar oleh aparat desa bersama warga dan polisi ke RSUD Kalabahi untuk divisum.
Marsalina dan ayahnya, Yulius Djaha sudah dibawa oleh polisi ke Mapolsek di Kokar untuk dimintai keterangannya.
Menurut Auw, Marsalina pernah bersuami dan telah memiliki dua orang anak. Namun dia sudah berpisah dengan suaminya. Saat ini suaminya sudah berada di Surabaya.
"Kasus ini baru pertama kali terjadi di desa kami. Jadi kami benar-benar prihatin dan menyesali tindakan terhadap anak yang tidak berdosa itu," kata Kades Dulolong Barat, Agustinus Ani. (oma)
Ket foto: Mayat bayi ini telah dijumpai oleh seorang cleaner di tempat letak kereta di Projek Perumahan Rakyat Pudu Ulu Cheras, Kuala Lumpur. Gambar diambil dari: www.ehoza.com
Sumber: Pos Kupang, 10 Desember 2009
Sumber: Pos Kupang, 10 Desember 2009
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!