Benny K Harman: NTT Butuh Pemimpin yang Berani

Nusa Tenggara Timur membutuhkan pemimpin yang berani membersihkan birokrasi di daerah dari praktik korupsi, memiliki kapabilitas yang baik untuk mengelola keuangan daerah, dan peduli terhadap lingkungan. Pemimpin dengan kriteria itu sangat diperlukan untuk mengentaskan NTT dari keterpurukan dan kemiskinan.

Demikian rangkuman wawancara Kompas, pekan lalu, dengan Benny K Harman, Ketua Komisi III (Bidang Hukum) DPR dari daerah pemilihan NTT, Manajer Hubungan Eksternal Komite Pemantau Pelaksanaan Otonomi Daerah Robert Endi Jaweng, serta Manajer Program Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) NTT Herry Naif.

”NTT pernah memiliki Gubernur Ben Mboi (1978-1988) yang mampu membawa daerah itu keluar dari jebakan struktural kemiskinan. Bahkan, dia pernah mendapatkan penghargaan internasional Ramon Magsaysay. NTT kini butuh pemimpin seperti dia,” kata Benny.

NTT saat ini, kata anggota Fraksi Partai Demokrat (F-PD) DPR itu, berkembang menjadi salah satu provinsi yang tingkat korupsinya tinggi, tetapi tidak satu pun pejabat yang korup dijerat hukum. Untuk mengatasi keterpurukan NTT itu, diperlukan pemimpin yang memiliki komitmen kuat membersihkan daerah dari praktik korupsi.

”Hampir tiap tahun dana pusat yang masuk ke NTT mencapai Rp 10 triliun. Namun, ke mana dana itu mengalir, itu tidak jelas,” kata Benny lagi.

Menurut Endi, pemimpin yang punya komitmen membersihkan birokrasi dari korupsi tidak cukup untuk mengentaskan rakyat NTT dari kemiskinan. Dibutuhkan pemimpin yang kapabel, kreatif, dan mampu menggunakan secara efektif instrumen daerah yang mereka miliki.

Sebagian besar ekonomi NTT, menurut Endi, hingga kini masih ditopang dari anggaran pemerintah. Pemimpin di NTT harus mampu mengelola anggaran itu agar rasionya lebih besar untuk rakyat.

Menurut Herry, NTT juga butuh pemimpin yang lebih peduli untuk memperbaiki lingkungan hidup demi masa depan rakyat daerah itu.

Sumber: Kompas, 7 Juni 2010
Ket foto: Benny Harman.