Anggota Komisi Informasi Tantowi Yahya menyatakan pengusutan kasus video mesum terlalu lama. Seakan ada kesengajaan menjadikan video ini sebaga komoditas.
"Ini sudah dua minggu masih belum jelas. Kalau yang divideokan orang tidak terkenal belum seminggu sudah selesai," kata Tantowi dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rabu (16/6).
Tantowi menilai seharusnya ada koordinasi antara Komunikasi dan Informasi dengan Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Riset dan Teknologi, dan Pihak Kepolisian.
Apalagi Kementerian Komunikasi dan Informatika sudah memiliki nota kesepahaman dengan Kepolisian RI. "Pemerintah telah melakukan tindak pembiaran. Data-data untuk mencari siapa penggandanya dan penyebarnya itu mudah. Tapi kenapa dibiarkan selama satu bulan," tambah Tantowi.
Pembiaran Pemerintah membuat video ini mudah menjadi konsumsi publik termasuk anak kecil. "Untung ada Piala Dunia yang bisa mengalihkan perhatian kita," tambah Tantowi.
Selain itu, Tantowi mewakili Komisi I juga mengapresiasi Komisi Penyiaran Indonesia telah menegur pihak-pihak yang telah menayangkan potongan video ini ke dalam programnya.
Dalam rapat ini, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Dadang Rahmat Hidayat menyatakan telah menegur empat program yang menayangkan video mesum ini. "Akhirnya sebanyak empat program kami berikan teguran. Kami tegur dan kami ancam akan menghentikan programnnya," kata Dadang tanpa menyebutkan program apa saja yang dimaksud.
Sumber: Tempo Interaktif, 16 Juni 2010
Ket. foto: Tantowi Yahya. Foto: dok. google.co.id
Ket. foto: Tantowi Yahya. Foto: dok. google.co.id
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!