PROVINSI NTT memiliki pelabuhan dan bandar udara terbanyak, bahkan kemungkinan jumlahnya terus bertambah mengikuti perkembangan pembangunan di wilayah kepulauan itu, kata Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya di Kupang, Rabu (18/8/2010).
Ia mengatakan, hingga kini terdapat 14 bandar udara, satu pelabuhan laut internasional yakni Tenau di Kupang, sembilan pelabuhan laut nasional, 11 pelabuhan regional dan 21 pelabuhan lokal yang disinggahi kapal penumpang milik Pelni, armada pelayaran rakyat, perintis dan kapal penyeberangan(total 42 pelabuhan).
Bandara di NTT yakni terdapat di Kupang, Atambua, Rote Ndao, Waingapu, Waikabubak, Labuan Bajo, Ruteng, Ngada, Mbay, Ende, Maumere, Larantuka, Lembata dan Alor. Semua bandara itu, didarati pesawat, kecuali Bandara Surabaya II di Mbay, Kabupaten Nagekeo.
Bandara El Tari Kupang berstatus kelas B yang setiap hari melayani penerbangan dari dan ke wilayah NTT, selain Bandara Frans Seda di Maumere, Haji Aroebusman di Ende, Umbu Mehang Kunda di Waingapu, Sumba Timur, Wetabula di Sumba Barat Daya dan Labuan Bajo di Manggarai Barat.
Bandara-bandara tersebut bisa didarati pesawat berbadan lebar seperti Boeing 737 dan 734. Sedangkan bandara lain, umumnya terdapat di kabupaten-kabupaten bisa didarati pesawat berbadan sedang hingga kecil, namun setiap hari didarati pesawat dari dan ke Kupang.
Sedangkan pelabuhan laut internasional hanya terdapat di Kupang yakni Pelabuhan Tenau, pelabuhan nasional, regional dan lokal tersebar di 20 kabupaten di wilayah itu.
Gugusan kepulauan kecil seperti di Sikka, Flores Timur, Lembata dan Alor yang bersambung, banyak dijumpai pelabuhan rakyat dengan pelayaran antar pantai dan antarpulau sangat ramai.
Pelabuhan Tenau Kupang, selain dirapati kapal-kapal niaga, juga terdapat pelabuhan khusus untuk kapal-kapal Pelni yang menyinggahi hampir semua pelabuhan nasional dan beberapa pelabuhan perintis.
Kapal-kapal Pelni yang melayani masyarakat dari dan ke NTT selama ini adalah KM Bukit Siguntang, KM Sirimau, KM Awu dan KM Kelimutu.
Selain itu, di dalam wilayah NTT juga terdapat sejumlah kapal perintis seperti KM Nangalala, yang melayani beberapa pelabuhan perintis dan 12 armada penyeberangan atau feri melayani semua rute, termasuk dari dan ke Bima, Nusa Tenggara Barat.
Sarana baik bandara maupun pelabuhan itu, katanya, berperan besar dalam mendorong kemajuan ekonomi daerah, juga akses sosial dan budaya, karena memperlancar arus barang, jasa dan orang dari dan ke wilayah kepulauan itu.
Sumber: Antara, 18 Agustus 2010
Ket foto: Gubernur Frans Lebu Raya.
Dok foto:www.tempointeraktif.com
Ket foto: Gubernur Frans Lebu Raya.
Dok foto:www.tempointeraktif.com
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!