Masyarakat Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), menyesalkan sikap ketidakpedulian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah setempat terhadap musibah banjir bandang yang melanda daerah tersebut.
“warga Desa Skinu lagi meratap karena dilanda banjir bandang, tapi anggota DPRD justeru pergi pesiar ke Jakarta," kata Polce, seorang warga Soe, ibukota Kabupaten TTS, kepada Tempo, Jum’at (5/11).
Menurut Polce, sikap yang ditunjukan para wakil rakyat itu sangat tidak etis dan tidak mencerminkan anggota DPRD sebagai representasi wakil rakyat. “Apa pun alasan dan tujuan keberangkatan para wakil rakyat itu, jelas tidak bisa di benarkan apalagi dalam kondisi rakyat yang sedang berduka,” ujarnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, 34 anggota DPRD TTS, Kamis kemarin (4/11), terbang ke Jakarta. Mereka menghabiskan anggaran Rp 246,5 juta. Selama lima hari berada di Jakarta, setiap anggota DPRD mendapat biaya Rp 7,2 juta.
Keberangkatan mereka hanya sehari setelah banjir bandang menghantam Desa Skinu, Kecamatan Toianas, Kabupaten TTS, Rabu dini hari (3/11). Dalam musibah tersebut 16 orang tewas. Bahkan, satu orang masih diyatakan hilang.
Ketua DPRD TTS Eldat Nenabu mengatakan keberangkatan 34 anggota DPRD ke Jakarta untuk melakukan konsultasi ke Kementerian Kehutanan menyangkut Dana Aalokasi Khusus (DAK) 2010, kawasan hutan. Selain itu, mereka juga ke Komisi Pemilihan Umum pusat menyangkut pengisian satu kursi DPRD TTS yang lowong.
"Konsultasi itu penting dilakukan, sehingga harus berangkat ke Jakarta," kata Eldat yang dihubungi Tempo dari Kupang, Jumat siang (5/11).
Sumber: Tempo Interaktif, 5 November 2010
Ket foto: Banjir bandang.
Foto: Repro Media Indonesia, 5/11 2010
Ket foto: Banjir bandang.
Foto: Repro Media Indonesia, 5/11 2010
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!