Tiga daerah yang dikunjunginya, yaitu Kabupaten Manggarai (di Kota Ruteng), Kecamatan Mapitara dan Palue di Kabupaten Sikka dan Tanjung Bunga di Kabupaten Flores Timur (Flotim).
Mulai dari naik pesawat, menumpang kapal laut lalu melompat dari speed boat ke dermaga, atau naik turun mobil rental hingga dibonceng ojek sepeda motor pun, semua dilakoni putra daerah asal Sikka ini.
Saat berdialog, warga menyampaikan keluhan, kritik dan aspirasinya serta bertanya tentang kasus-kasus yang menimpa Melchias. Semua pertanyaan dan kritikan itu dijelaskan oleh Melchias.
Ketika dilantik menjadi Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI tanggal 19 Juli 2010, Melchias langsung memimpin rapat pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2011.
APBN yang disetujui oleh DPR terperinci sampai unit organisasi, fungsi, program, kegiatan, dan jenis belanja. Karena itu, segala keputusan DPR RI adalah sah dalam koridor mekanisme sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam menjalankan tugasnya, Melchias selalu berpedoman pada landasan konstitusional dan atas sumpah jabatan saat dilantik menjadi anggota DPR RI, pada diktum terakhir bahwa, "Saya akan memperjuangkan kepentingan rakyat yang saya wakili, khususnya rakyat pada daerah pemilihan saya."
"Selaku anggota DPR RI dari daerah Pemilihan NTT-1, konstitusi memberikan hak kepada saya untuk memperjuangkan kepentingan pembangunan masyarakat di daerah pemilihan saya melalui jabatan yang ada pada saya," ujarnya.
"Semua proses pembahasan anggaran di DPR RI dilakukan secara terbuka dan transparan, terutama sejak saya ditunjuk menjadi Ketua Banggar DPR RI. Dan, pemberitaan di berbagai media tentang kasus di Banggar DPR RI sesungguhnya banyak yang terjadi saat saya belum memimpin Banggar, khususnya kasus Wisma Atlet," tambahnya.
Sebagai Ketua Banggar DPR RI, Melchias berkomitmen melakukan pembenahan kelembagaan tanpa mengabaikan hak-hak politik yang melekat pada diri setiap anggota DPR RI. Hal ini sudah dilakukan sebelum berbagai persoalan yang muncul di media massa.
Seperti surat penegasan dan imbauan kepada seluruh bupati/walikota, seluruh gubernur dan ditembuskan kepada Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ketua Mahkamah Agung (MA), Jaksa Agung, Kapolri dan Menteri Keuangan.
"Saat ini kami sedang mengevaluasi, mengkaji dan akan menata kelembagaan Banggar DPR RI agar lebih akuntable dan transparan. Pada saat bersamaan saya juga tidak menafikan bahwa ada sejumlah oknum di Banggar yang masih mencari celah-celah untuk keuntungan pribadi sehingga memunculkan beberapa kasus terakhir," kata Melchias.
Mengenai pemeriksaannya di KPK dalam kasus Wa Ode Nurhayati, menurut Melchias, hal itu wajar karena Wa Ode adalah anggota Banggar. "Selaku pimpinan Banggar saya telah memberikan keterangan yang dibutuhkan oleh KPK sebagai bentuk komitmen saya untuk memberantas korupsi bersama KPK," kata Melchias.
Asal usul harta kekayaan Melchias juga diungkit. "Sudah puluhan tahun saya menjalankan bisnis perusahaan. Harta kekayaan saya sudah ada sebelum saya menjadi anggota DPR, anggota banggar dan ketua banggar," tandasnya.
Melchias juga 'diserang' dengan kasus dugaan perselingkuhan, diisukan mengelilingi Eropa bersama Mindo selama tiga minggu. "Bagaimana saya bisa kenal dia (Mindo Rosalina Manulang), bagaimana dapat izin dari DPR, apalagi izin dari istri. Yang dikasih uang sama Rosa adalah orang lain yang pada saat itu saya belum di banggar, baik sebagai ketua maupun sebagai anggota. Masyarakat NTT jangan percaya isu itu," tegas Melchias.
Melchias menduga isu itu dilakukan oleh lawan politik untuk menjatuhkan reputasi pribadi dan segala ornamen yang ada di pundaknya. "Hidup ini punya nilai kalau ada integritas. Isu itu menjatuhkan kredibilitas yang sudah saya pupuk sejak kecil. Namun saya selalu berdoa di kapela kecil di rumah saya, minta kekuatan dari Tuhan dan Bunda Maria sehingga selalu terhindar dan kuat menghadapi masalah," katanya.
Melchias tetap menjaga tim agar tetap solid dan tidak terpancing dalam permainan 'busuk' itu. "Saya tidak mau menari pada genderang yang ditabuh orang lain. Yang terpenting, sebagai ketua banggar saya akan terus berjuang memajukan daerah dan meningkatkan kesejahteraan warga NTT pada khususnya dan daerah/masyarakat Indonesia pada umumnya. Juga mempertanggungjawabkan semua tugas kepada rakyat yang telah mendaulatkan mandatnya pada saya," kata Melchias.
Melchias mengimbau kepada semua pihak agar tetap mendorong para anggota DPR RI selalu melahirkan kebijakan politik anggaran yang berpihak rakyat dan mengedepankan asas keadilan.
"Saya sungguh menyadari bahwa di pundak saya nama baik keluarga dan kredibilitas orang NTT khususnya orang Flores serta tanggung jawab iman sebagai rasul awam sedang saya pikul. Untuk semuanya itu saya berkomitmen penuh menjalankannya sebaik-baiknya," ujar Melchias.
Sumber: Pos Kupang, 24 Mei 2012
Ket foto: Melchias Markus Mekeng Bapa, Ketua Badan Anggaran DPR yang juga anggota DPR Daerah Pemilihan NTT 1.
Ket foto: Melchias Markus Mekeng Bapa, Ketua Badan Anggaran DPR yang juga anggota DPR Daerah Pemilihan NTT 1.
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!