Kepala Desa
(Kades) Waiha, Matheus Data Raya (67) memiliki 12 orang istri. Awalnya mereka
hidup satu rumah, namun dalam perjalanan ia membangun rumah buat setiap
istrinya. Ia memilih tinggal serumah dengan istri ke-12.
Setiap kali
menikah Matheus mendapat persetujuan dari istri-istrinya. Menikah dengan istri
ke-12 pada tahun 1987. Semenjak itu, Ia menyatakan tidak berniat untuk menikah
lagi.
Menurutnya, kalau
mau menikah dia langsung kontak perempuan yang disukanya. Jika perempuan itu
setuju maka dia langsung menghadap orang tua si perempuan. Umumnya, kalau si
perempuan sudah mau maka orang tua tidak ada keberatan. Dan, semua istrinya
dibayar belis.
"Setiap kali
menikah mendapat persetujuan dari istri lainnya. Mereka tidak keberatan dan
mengikuti keinginan saya. Mereka semua hidup rukun," kata Matheus yang
saat ini tinggal bersama istri keduabelasnya di rumah yang ia sebut sebagai
rumah besar.
"Rumah besar
ditempati istri keduabelas atas persetujuan istri lainnya. Supaya bisa melayani
tamu-tamu," katanya saat ditemui di Waiha, belum lama ini.
Ia mengungkapkan,
sebenarnya dia tidak punya keinginan untuk menikah lebih dari sekali.
"Saya pikir-pikir, dari pada permainkan orang punya anak susah perempuan
dan susah, lebih baik saya kawin saja," ujarnya memberi alasan ketika
ditanya kenapa menikah lebih dari sekali.
Ia juga
membeberkan alasan lainnya, yaitu pertimbangan tenaga kerja. Menurutnya,
keputusan untuk menikah lagi agar banyak tenaga kerja. "Kebun satu hektar
bisa selesai dikerjakan tiga hari. Waktu masih muda, beberapa bidang kebun
dikerjakan sendiri. Sekarang istri urus kebun sendiri. Saya tidak minta apalagi
ambil," katanya.
Matheus
mengungkapkan kiatnya menjaga harmonisasi dengan semua istrinya. "Saya
buatkan roster untuk mereka. Roster dipegang oleh semua istri. Jadi, bergilir.
Selama ini saya tidak tidur gabung dengan satu istri. Saya punya tempat tidur sendiri.
Sekarang frekuensi sudah berubah karena sudah tua," ujarnya.
Ia membantah
memiliki obat atau jimat untuk meluluhkan dan memikat hati perempuan. "Ada
yang datang bawa botol mau minta obat. Saya bilang tidak ada," ujarnya
sembari tertawa.
Mengenai kiatnya
menjaga vitalitas, Matheus mengungkapkan, setiap jam lima sudah harus selesai
mandi biar badan terasa segar.
"Selain itu,
tidak berpikir susah. Apa pun yang terjadi dirinya tetap santai," katanya
sembari menambahkan ia memiliki dua ekor kuda yang diberi nama santai dan
mustahil. Nama itu merujuk pada apa yang dialaminya dalam kehidupan. Matheus
menceritrakan, bapaknya memiliki tiga orang istri.
Anaknya dari
istri pertama juga saat ini sudah punya tiga istri. Sebagai kepala desa, masa
tugasnya akan berakhir tahun 2014. Dia tidak menyatakan akan mencalonkan diri
untuk kembali maju dalam pilkades mendatang.
Jauh sebelumnya,
Matheus sudah menjadi kepala desa satu periode. Karena kebijakan Bupati Sumba
Barat, Thimotius Langgar melarang poligami sehingga dia istirahat selama satu
periode kemudian kembali bertarung dan terpilih memimpin Desa Waiha.
Masih berniat
kawin lagi? "Saya sudah buat pemulihan. Saya buat pesta adat. Sudah kawin
12 istri dan tidak mau lagi. Sekarang istri sudah tidak melahirkan lagi,"
jawab Matheus.
Sumber: Pos
Kupang, 2 April 2013
Ket foto: Kepala
Desa Waiha Matheus Data Raya
0 komentar:
Silahkan berkomentar
Tuliskan apa pendapatmu...!