Headlines News :
Home » » Proyek Jalan Miliaran di Lembata Rusak Parah

Proyek Jalan Miliaran di Lembata Rusak Parah

Written By ansel-boto.blogspot.com on Friday, December 06, 2013 | 4:06 PM

WARGA masyarakat Desa Belabaja dan Labalimut (Boto), Kecamatan Nagawutun, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, memprotes pembangunan jalan Belame-Boto yang dikerjakan kontraktor asal jadi. Belum genap setahun, jalan sudah langsung rusak parah dan berpotensi mengancam keselamatan manusia saat berkendaraan.

“Saat hujan pertama kali, langsung hancur. Talud mulai dari Belame hingga Boto rusak total. Padahal, jalan tersebut membantu masyarakat memasarkan hasil komoditi mereka dari kampung ke Lewoleba, kota Kabupaten Lembata,” kata Fredy Perawin, warga Belabaja dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kamis (5/12 2013).

Fredy meminta Pemerintah Kabupaten Lembata sebaiknya tidak perlu membayar jasa kontraktor pelaksana proyek tersebut karena dinilai tidak menjaga kualitas pekerjaan.

“Kami minta kontraktor bertanggungjawab dan memperbaiki talud yang rusak. Apalagi, dananya miliaran rupiah. Jika tak segera diperbaiki, akan mengancam keselamatan penumpang dan pengendara sepeda motor,” ujar Fredy.

Senada dengan Fredy, Alfons Tukan juga membenarkan kualitas pengerjaan jalan sangat buruk dan parah. Talud mulai dari Belame menuju Boto ambruk karena hanya menumpang di atas tumpukan tanah. Pengerjaan juga terkesan asal jadi. Tukang ojek pun sangat berhati-hati saat melintasi jalan, terutama di Panta Kapal, Desa Ile Boli hingga memasuki Boto.

“Talud dibangun sekadarnya dan menumpang di atas tanah galian. Saat banjir, langsung ambruk. Saya lebih memilih ojek meski harus membayar Rp. 150 ribu Boto-Lewoleba PP dengan jarak tempuh 24 kilo meter. Tukang ojek harus ekstra hati-hati agar tidak jatuh ke jurang,” jelas Alfons Tukan, warga Desa Labalimut.

Kondisi talud yang rusak tersebut, menurutnya, sangat mengganggu lalu lintas kendaraan yang mengangkut penumpang di sejumlah kampung di Kecamatan Wulandoni dan Nagawutun tujuan Lewoleba guna berbelanja atau memasarkan komoditi niada maupun pertanian.

Proyek peningkatan jalan Sp. Waikomo-Puor Lamalera dengan segmen Belame-Boto (multy years) Tahun Anggaran 2013-2014 tersebut bernilai kontrak Rp. 13.828 miliar. Proyek dengan tanggal kontrak per 21 Januari 2013 tersebut dikerjakan PT Dharma Perdana Muda, kontraktor pelaksana. Proyek bernomor kontrak: PU 620.01.06.SP-BM/MY/I/2013 dengan waktu pelaksanaan 450 hari kalender.

Warga Belabaja lainnya, Paulus Pattyona, meminta Dinas Pekerjaan Umum Lembata segera turun ke lapangan untuk memeriksa kualitas pengerjaan proyek multy years tersebut. Pasalnya, jika dilihat sepanjang jalan, pengerjaannya asal jadi.

“Dinas Pekerjaan Umum atau Bupati Lembata harus segera mendesak kontraktor pelaksana membangun kembali talud yang rusak sebelum serah terima. Langkah ini penting agar masyarakat dan daerah tidak dirugikan karena proyek tersebut menyedot dana miliaran rupiah,” ujar Pattyona. 
Sumber: Jurnas.com, 5 Desember 2013
Foto ilustrasi oleh: Musyawir
SEBARKAN ARTIKEL INI :

0 komentar:

Silahkan berkomentar

Tuliskan apa pendapatmu...!

 
Didukung : Creating Website | MFILES
Copyright © 2015. Ansel Deri - All Rights Reserved
Thanks to KORAN MIGRAN
Proudly powered by Blogger